Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Bukan China, Taliban Undang Korsel Tambang Ladang Mineral Afghanistan
Bukan China, Taliban Undang Korsel Tambang Ladang Mineral Afghanistan
ECONOMICS

Umaya Khusniah/iNews


Rabu, 25 Agustus 2021 09:17 WIB

Setelah mengambil alih kekuasaan atas Afghanistan, Taliban mulai berpikir keras untuk mengembalikan perekonomian di negerinya.
Bukan China, Taliban Undang Korsel Tambang Ladang Mineral Afghanistan. (Foto: MNC Media)
IDXChannel - Setelah mengambil alih kekuasaan atas Afghanistan, Taliban mulai berpikir keras untuk mengembalikan perekonomian di negerinya. Salah satunya menggali sumber daya alam yang tersimpan untuk dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.
Korea Selatan (Korsel) dilirik Taliban sebagai mitra untuk pemanfaatan ladang mineral di Afghanistan. Tidak hanya itu, kelompok ini juga ingin diakui sebagai pemerintah yang sah dari rakyat.

“Afghanistan penuh dengan sumber daya mineral yang belum dimanfaatkan. Korea (selatan) sebagai produsen elektronik dunia terkemuka dapat bekerja dengan negara kami berdasarkan kepentingan bersama,” kata Pemimpin Taliban, Abdul Qahar Balkhi dalam sebuah wawancara dengan Kantor Berita Yonhap Korea Selatan.
Pernyataan itu muncul di tengah upaya pemerintah Korea Selatan untuk mengevakuasi beberapa warga Afghanistan dari Kabul. Anggota Komisi Kebudayaan Taliban itu menambahkan, Afghanistan juga dapat berfungsi sebagai koridor ekonomi yang menghubungkan negara-negara Asia Selatan dan Tengah.

Dilansir dari Anadolu, Afghanistan kaya akan sumber daya seperti tembaga, emas, minyak, gas alam, uranium, bauksit, batu bara, bijih besi, tanah jarang, litium, kromium, timbal, seng, batu permata, bedak, belerang, travertine, gipsum, dan marmer yang masih belum dieksplorasi.
Sumber daya tersebut tidak termanfaatkan karena perang yang terjadi selama 20 tahun setelah Amerika Serikat (AS) menginvasi negeri itu.

Balkhi mengatakan, Imarah Islam Afghanistan ingin diakui tak hanya oleh Korea Selatan tapi juga seluruh dunia sebagai pemerintah yang sah dari rakyat.
"Taliban benar-benar ingin bertemu dengan para pemimpin dan pengusaha Korea lalu memperkuat hubungan ekonomi dan orang-ke-orang antara masyarakat juga negara,” katanya.
Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan, Suh Hoon, mengatakan kepada parlemen, pemerintah mempertimbangkan berbagai pilihan untuk memberikan perlindungan kepada warga Afghanistan yang bekerja dengan warga Korea Selatan di Kabul, termasuk kemungkinan membawa mereka ke Seoul.
“Kami menganggap ini sebagai masalah dan memiliki kewajiban nasional untuk memberi mereka tempat yang aman. Kami sedang mempertimbangkan langkah-langkah, termasuk opsi untuk mengangkutnya ke sini,” kata Hoon. (TYO)

https://www.idxchannel.com/economics...al-afghanistan
tepsuzot
jokopengkor
jokopengkor dan tepsuzot memberi reputasi
2
1.3K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan