Terkini.id, Jakarta – Pengamat politik, Muhammad Mualimin menanggapi soal kemunculan Front Persaudaraan Islam (FPI) dengan versi baru. Menurutnya, hal itu sama sekali tidak akan berpengaruh dengan kondisi Indonesia saat ini.

Menurut pengamat dari Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN Institute) ini, saat FPI dibubarkan pemerintah tidak ada gejolak yang berarti di tengah masyarakat.

Ia pun menilai, ormas Islam yang identik dengan Habib Rizieq Shihab tersebut hanya besar di media pemberitaan.

“Ketika FPI dibubarkan, tidak ada gejolak berarti. Tandanya organisasi ini tidak berpengaruh dan hanya besar mulut di media,” ujar Mualimin kepada GenPI.co, Rabu 18 Agustus 2021.

Mualimin menjelaskan, FPI hanya jago propaganda dan garang di depan wartawan tapi di lapangan dimusuhi semua lapisan masyarakat.

Maka dari itu, ia beranggapan nasib FPI versi baru akan sama seperti Partai Komunis Indonesia (PKI).

“Menggunakan nama baru sekalipun, selama ideologi dan cara kerja sama. FPI tidak akan menarik perhatian umat. FPI sudah membusuk di liang lahat sama seperti PKI,” tegasnya.


Selain itu, Mualimin juga menilai motif munculnya FPI versi baru itu lantaran anggota dan simpatisan mereka masih tidak terima organisasi itu dibubarkan.

“Berusaha menghidupkan lagi walau momentumnya sudah beda,” jelasnya.

Sebelumnya, Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin turut angkat bicara soal peluncuran logo baru Front Persaudaraan Islam atau FPI versi baru yang dilakukan pada Rabu, 17 Agustus 2021 kemarin.

“FPI lahir 17 Agustus 1998 saat gerakan reformasi di Indonesia masih menggelora. Ketika semangat reformasi, FPI berdiri,” ujar Novel dalam keterangannya, dikutip terkini.id dari JPNN pada Rabu, 18 Agustus 2021.

Selain itu, Novel juga menjelaskan bahwa yang membedakan logo FPI lama dan yang baru terletak pada bentuknya.

Ia menyebutkan logo yang lama berbentuk segitiga, sedangkan logo yang sekarang berbentuk bulat.

“Karena yang lama kan beda. Sekarang ini bulat, sebelumnya segitiga. Nah, sebelumnya ada logo hampir seperti itu. Cuma sekarang sempurna, persis 17 Agustus kami luncurkan,” kata Novel.

Lebih lanjut, Novel menambahkan untuk arah pergerakan Front Persaudaraan Islam atau FPI versi baru masih sama dengan Front Pembela Islam.

“Masih sama (arah pergerakan). Kami berjuang untuk mempersatukan umat, melayani umat, yang pasti dengan logo persaudaraan kami mempererat persaudaraan,” ujarnya.

https://makassar.terkini.id/muncul-f...k-seperti-pki/

Ormas sampah...