Menikah itu komitmen untuk hidup bersama, terkhusus, untuk menikmati cinta dengan satu pasangan saja.

Ada pasangan yang enggan untuk membahas topik kepuasan bercinta, bahkan dengan pasangannya sendiri. Alasannya bisa karena takut menyakiti perasaan pasangan. Misal si istri jujur bilang tidak puas, kan bisa tersinggung suaminya, merasa gagal dan tidak mampu atau merasa lemah. Apalagi suaminya baperan. Pasangan yang tertutup biasanya rentan konflik.

Ada beberapa orang (pria yang saya tahu) yang terbawa trend sok bijak. Saya istilahkan sok bijaksana, ada beberapa orang yang bilang begini, "Saya sudah tua, sudah tidak mikirin itu lagi," bahkan tak jarang di depan pasangan. Mereka menganggap orang yang mikir urusan bercinta, berarti belum tua pemikirannya, belum berwibawa/belum terhormat, bahkan ada yang dibungkus agama, katanya sudah waktunya mikir ibadah saja. Wah, ini bahaya, jika ternyata pasangannya termasuk orang yang tinggi hasrat bercintanya, bisa memicu perselingkuhan.

Ada yang curhat masalah-masalah bercinta di sosial media, seperti sakit di awal, terlalu singkat, bahkan ada yang sampai luka (pasangan tua biasanya, yang sudah menopouse), dan semacamnya. Pasangan yang saling terbuka, jarang atau bahkan tidak curhat di sosial media, mereka akan mencari solusinya bersama kenapa sakit di awal, kenapa terlalu singkat, dan kenapa sampai luka? Bisa cari solusi bersama pasangan.

Ada pasangan yang terbuka, jujur kalau puas atau tidak puas. Sebab tiap individu kan beda tingkatan hasratnya. Nah, kalau terbuka kan jadi tahu. Sehingga bisa berusaha untuk bisa saling membahagiakan dan bisa segera cari solusinya.

Sebenarnya bukan hanya dalam hal bercinta, namanya pasangan itu kan sudah satu hati ya, alangkah baiknya jika saling terbuka dalam segala hal, bersama jalani dan manage hidup untuk bahagia bersama. Jadi, baik sisi fisik pun juga sisi psikis dimanage bersama.

Pasangan yang terbuka, biasanya suka mempelajari hal baru tentang pasangannya, mau tahu sisi emosionalnya, bagaimana dia mengekspresikan kebahagiaan, kesedihan, kecemburuan, dsb.

Ada satu yang menarik menurut saya, dari artikel yang saya baca di Psychology Today, pasangan yang memiliki hasrat bercinta tinggi itu lebih mampu fokus pada sisi positif pasangan, jadi dia lebih abai pada sisi negatif pasangan. Mungkin tampak cantik/tampan terus ya.

Baca juga : Doa Agar Kuat Bercinta

Referensi: Psychologytoday.com dan opini pribadi