- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Keberhasilan Kudus Mengurangi Kasus Covid 19 Dalam Sebulan
TS
adindaptrarn
Keberhasilan Kudus Mengurangi Kasus Covid 19 Dalam Sebulan
Tak dapat dipungkiri, dalam bulan Juni - Juli ini kita serasa ada di serangan jilid ke 2 pandemi. Bukan karena pernah usai, tapi peningkatan kasus terpapar yang cukup signifikan membuat pemerintah serta masyarakat harus memutar otak agar terselamatkan. Pemerintah dengan kebijakan PPKM menyebabkan sebagian besar warga terkena dampaknya. Kalau Agan & Sista berpikir hanya kota besar atau Ibu Kota Jakarta aja yang terasa dampak ini, salah besar. Hampir semua wilayah di Indonesia mengalami dampak yang sama tak terkecuali, Kabupaten Kudus.
Juni 2021, Kudus merupakan wilayah zona merah dengan positivity rate mencapai 60% diikuti kasus aktif harian tertinggi yaitu 479 orang dan kasus aktif 2.342. Akhirnya, fasilitas kesehatan yang ada pun sulit untuk dapat mengimbangi membludaknya pasien hingga hampir seluruh rumah sakit di Kudus penuh. Intensitas kasus terpapar yang tinggi juga tentunya berdampak nih GanSis sama resiko para tenaga kesehatan untuk terinfeksi ketika menangani pasien
Masyarakat kota Kudus pun akhirnya bahu membahu untuk menyelesaikan masalah wabah yang tak kunjung usai. Sikap bekerja sama dan saling membantu yang diterapkan akhirnya berhasil memulihkan kota tercintanya dalam waktu sebulan.
Gotong royong masyarakat diikuti dengan upaya dari Djarum Foundation untuk ikut andil. Djarum Foundation memberikan beberapa bantuan salah satunya ke RSUD Loekmono Hadi, yaitu alat lengkap untuk PCR test berupa Refrigerated Centrifudge, Vortex Mixer, dan Digital dry bath, serta tambahan alat terapi oksigen High Flow Nasal Cannula (HFNC) untuk memberikan suplai oksigen kepada para pasien yang menderita gangguan pernapasan agar tak memasuki fase kritis.
“Penanggulangan Covid-19 di Kudus tak lepas dari dilaksanakannya tracing, testing dan Treatment (3T) yang baik. Oleh karena itu, bantuan tambahan mesin PCR dari Djarum Foundation menjadi kunci utama sehingga proses 3T menjadi lebih cepat sehingga hal tersebut dapat membantu proses mitigasi kondisi di Kudus, terutama ketika terjadi lonjakan kasus seperti pada bulan Juni lalu,” Ucap Dokter Abdul Aziz selaku Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus.
Selain itu, dikarenakan Bed Occupancy Rate (keterisian tempat tidur) yang tinggi mencapai 96%, Djarum Foundation juga memberikan Hospital Bed Paramount Bed 3 Crank sejumlah 300 ke unit ke beberapa rumah sakit. Tentunya, penambahan ini super duper membantu untuk menangani lonjakan pasien.
Bahkan, Menko Maritim & Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, sampai bilang GanSis kalau Kudus ini bisa jadiin contoh dalam penanganan virus corona.
Ane ngutip dari website resmi penanggulangan Covid-1 Kabupaten Kudus, sampai tanggal 27 Juli 2021, status zona merah berganti menjadi oranye dengan pasien positif 243 orang.
“Kami erterimakasih atas kolaborasi dan peran serta dari seluruh elemen yakni pemerintah pusat, Pemprov Jateng, TNI & Polri, ketaatan masyarakat selama PPKM Darurat dan juga pihak swasta seperti Djarum Foundation yang senantiasa tanggap dalam menghadapi wabah sehingga Kudus bisa keluar dari zona merah penyebaran Covid-19. Kami berharap, ke depannya masyarakat semakin menaati protokol kesehatan secara ketat sehingga Kudus segera berubah status menjadi zona hijau secepat mungkin”tutur HM Hartopo.
GanSis bisa liat kan, dengan saling membantu dan kerja sama, segala badai bisa dilewati. Selain itu juga tingginya rasa toleransi kepada negeri sendiri justru membantu kehidupan bukan hanya kita, tapi juga masyarakat luas untuk menjadi lebih baik.
Juni 2021, Kudus merupakan wilayah zona merah dengan positivity rate mencapai 60% diikuti kasus aktif harian tertinggi yaitu 479 orang dan kasus aktif 2.342. Akhirnya, fasilitas kesehatan yang ada pun sulit untuk dapat mengimbangi membludaknya pasien hingga hampir seluruh rumah sakit di Kudus penuh. Intensitas kasus terpapar yang tinggi juga tentunya berdampak nih GanSis sama resiko para tenaga kesehatan untuk terinfeksi ketika menangani pasien
Masyarakat kota Kudus pun akhirnya bahu membahu untuk menyelesaikan masalah wabah yang tak kunjung usai. Sikap bekerja sama dan saling membantu yang diterapkan akhirnya berhasil memulihkan kota tercintanya dalam waktu sebulan.
Gotong royong masyarakat diikuti dengan upaya dari Djarum Foundation untuk ikut andil. Djarum Foundation memberikan beberapa bantuan salah satunya ke RSUD Loekmono Hadi, yaitu alat lengkap untuk PCR test berupa Refrigerated Centrifudge, Vortex Mixer, dan Digital dry bath, serta tambahan alat terapi oksigen High Flow Nasal Cannula (HFNC) untuk memberikan suplai oksigen kepada para pasien yang menderita gangguan pernapasan agar tak memasuki fase kritis.
“Penanggulangan Covid-19 di Kudus tak lepas dari dilaksanakannya tracing, testing dan Treatment (3T) yang baik. Oleh karena itu, bantuan tambahan mesin PCR dari Djarum Foundation menjadi kunci utama sehingga proses 3T menjadi lebih cepat sehingga hal tersebut dapat membantu proses mitigasi kondisi di Kudus, terutama ketika terjadi lonjakan kasus seperti pada bulan Juni lalu,” Ucap Dokter Abdul Aziz selaku Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus.
Selain itu, dikarenakan Bed Occupancy Rate (keterisian tempat tidur) yang tinggi mencapai 96%, Djarum Foundation juga memberikan Hospital Bed Paramount Bed 3 Crank sejumlah 300 ke unit ke beberapa rumah sakit. Tentunya, penambahan ini super duper membantu untuk menangani lonjakan pasien.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Badai Ismoyo, mengatakan, “Tingkat keterisian tepat tidur rumah sakit saat ini menurun menjadi kisaran 15%, dari yang semula nyaris 100% penuh di bulan Juni. Sementara untuk keterisian ruang ICU, menurun hingga kisaran 60% dari total 66 ruangan yang tersedia. Kami berharap, semakin hari, pasien yang sembuh kian banyak sehingga tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit dapat jauh berkurang lagi.”
Bahkan, Menko Maritim & Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, sampai bilang GanSis kalau Kudus ini bisa jadiin contoh dalam penanganan virus corona.
Ane ngutip dari website resmi penanggulangan Covid-1 Kabupaten Kudus, sampai tanggal 27 Juli 2021, status zona merah berganti menjadi oranye dengan pasien positif 243 orang.
“Kami erterimakasih atas kolaborasi dan peran serta dari seluruh elemen yakni pemerintah pusat, Pemprov Jateng, TNI & Polri, ketaatan masyarakat selama PPKM Darurat dan juga pihak swasta seperti Djarum Foundation yang senantiasa tanggap dalam menghadapi wabah sehingga Kudus bisa keluar dari zona merah penyebaran Covid-19. Kami berharap, ke depannya masyarakat semakin menaati protokol kesehatan secara ketat sehingga Kudus segera berubah status menjadi zona hijau secepat mungkin”tutur HM Hartopo.
GanSis bisa liat kan, dengan saling membantu dan kerja sama, segala badai bisa dilewati. Selain itu juga tingginya rasa toleransi kepada negeri sendiri justru membantu kehidupan bukan hanya kita, tapi juga masyarakat luas untuk menjadi lebih baik.
iskrim memberi reputasi
1
681
3
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan