Pandemi virus Covid-19 adalah masalah dan musibah bagi banyak orang di dunia.
Sampai saat ini telah ratusan atau bahkan jutaan manusia meninggal dunia akibat dari terpapar ganasnya virus ini, bahkan di Indonesia negara kita tercinta pun juga ikut terdampak bahayanya.

Pemerintah menurunkan aturan-aturan dan himbauan untuk menyelamatkan masyarakat, dan masyarakat diminta untuk patuh dan taat terhadap aturan yang telah dibuat demi keselamatan bersama.

Meskipun aturan telah dibuat dan pemerintah telah menerjunkan langsung petugas untuk menertibkan aturan dengan memberikan peringatan dan sanksi namun masih saja ada masyarakat yang belum taat terhadap aturan, masih sering melanggar dengan berbagai alasan.

Memang kondisi kita semua saat ini tidak baik, keadaan memaksa semua orang untuk tinggal di rumah demi keselamatan namun perut butuh diisi untuk tetap dapat melanjutkan kehidupan.

Tapi mau tidak mau kita semua harus taat terhadap aturan dan kebijakan GanSis, entah itu PPKM Darurat atau aturan protokol kesehatan lainnya pastinya harus kita ikuti dan patuhi bersama.

Menertibkan aturan yang telah diturunkan atau dibuat oleh pemerintah memang tanggung jawab dari petugas-petugas yang memang ditugaskan untuk menertibkan aturan dan memberikan peringatan kepada para pelanggar.

Salah satu satuan yang bertugas untuk menertibkan aturan seperti yang kita ketahui ada Satpol-PP atau Satuan Polisi Pamong Praja yang diturunkan di lapangan.
Tentu peran mereka sangat dibutuhkan di kondisi saat ini GanSis, entah itu menertibkan pedagang yang tidak mengindahkan aturan atau memberikan sanksi bagi pelanggar agar tidak diulang kembali kesalahan yang sama.

Namun sangat disayangkan GanSis dalam tugas di lapangan ada oknum-oknum Satpol-PP yang kurang sopan dalam menertibkan aturan dan menegur masyarakat sehingga membawa nama buruk bagi Satpol-PP sendiri.

Seperti kejadian yang tengah viral di media sosial, dimana beredar sebuah rekaman video CCTV yang memperlihatkan seorang oknum petugas Satpol-PP yang diduga berani memukul suami istri pemilik Cafe di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Diduga percekcokan terjadi saat oknum Satpol-PP dan satuan kelompoknya tengah patroli untuk memperingatkan tidak boleh adanya kerumunan dan jam operasional usaha.
Namun karena tersulut emosi dengan pemilik cafe akhirnya terjadi keributan antara oknum Satpol-PP yang melakukan pemukulan dengan pemilik cafe.

Mungkin Agan dan Sista merasa penasaran dengan kronologis kejadiannya?
Silakan lihat videonya di bawah ini!

Sebenarnya melihat kejadian yang seperti ini sangat disayangkan ya GanSis, sebab benar-benar tidak mencirikan masyarakat Indonesia yang memiliki kesopanan dan keluhuran sikap.

Bisa jadi memang kesalahan ada pada pemilik cafe karena menciptakan kerumunan atau beroperasi di luar jam operasional yang telah ditentukan.
Tapi sebagai satuan tugas yang memiliki kewajiban dan menertibkan aturan tentu juga tidak diperkenankan atau tidak diperbolehkan untuk main tangan atau kekerasan terhadap masyarakat.

Semoga dengan adanya kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk tetap patuh terhadap aturan tanpa harus diperingatkan apa lagi sampai terjadi kekerasan seperti ini.

Sedangkan untuk hukuman atau sanksi bagi oknum Satpol-PP kita pasrahkan kepada pihak berwajib sesuai aturan hukum yang berlaku.

Oke GanSis itulah tadi sekilas info kejadian yang tengah heboh di media sosial, mudah-mudahan menambah wawasan bagi kita semua.

Tetap jaga kesehatan, patuhi aturan dan terapkan protokol kesehatan dan semoga kita semua dapat melalui cobaan pandemi ini bersama-sama.

Terima kasih telah singgah, dan sampai jumpa di thread ane yang lain.