gambar

Kalau sudah masalah uang memang sangat sensitif sekali. Apalagi jika bernilai besar, maka sampai ke mana pun akan dikejar. Tak sedikit sesama saudara sekandung harus berselisih bahkan bermusuhan hanya karena soal uang.

Tak bisa dipungkiri jika hidup memang membutuhkan uang. Sekeras apapun kita menolak bahwa prinsip uang tak akan dibawa mati, bagaimanapun sepanjang masih hidup uang akan selalu menjadi bagian dari manusia untuk keberlangsungan kehidupan. Karena di dunia ini tak ada yang gratis. Toilet umum pun harus berbayar meski seikhlasnya, dan bayarnya itu pasti dengan uang.



gambar

Banyak peristiwa yang harus memakan korban hanya karena persoalan uang. Seseorang mesti merenggang nyawa cuma karena ingin menguasai harta kekayaan. Seorang istri bisa saja membunuh suaminya karena ingin mendapatkan seluruh uang milik suami begitu pun sebaliknya.

Bahkan seseorang bisa menjadi penipu ulung demi mengelabui temannya atau keluarganya untuk mendapatkan uang lebih yang bukan miliknya.

Sebuah peristiwa penipuan telah dilakukan oleh seorang mahasiswi di Makassar. Ia sengaja mengarang cerita tentang uangnya senilai 20 juta rupiah yang hilang karena dibegal. Mahasiswi tersebut mengaku telah menjadi korban kejahatan yang menyebabkan uangnya harus berpindah tangan.



gambar

Wanita yang berinisial RR alias Ikky tersebut sengaja mengarang cerita bohong karena uang senilai 20 juta rupiah itu telah habis dipakainya untuk kebutuhan sehari-hari.

Mendapat laporan seperti itu, polisi lantas tidak percaya begitu saja. Kanit Reskrim Polsek Tamalanrea, AKP H Ramli lalu melakukan penyelidikan dan olah TKP. Dan hasilnya antara fakta yang terjadi tidak sinkron dengan keterangan yang dibuat oleh mahasiswi tersebut.

Kemudian, polisi langsung menangkap mahaiswi tersebut untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Setelah menjalani pemeriksaan, akhirnya RR alias Ikky mengaku bahwa ia telah berbohong dan ceritanya tersebut hanyalah karangan belaka saja. Uang 20 juta rupiah yang semestinya digunakan untuk membayar DP rumah oleh orangtuanya, namun olehnya malah dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.



gambar

Akibat ulahnya itu, mahasiswi tersebut mesti mempertanggung jawabkan perbuatannya sendiri.

Sungguh miris melihat peristiwa ini, seorang anak harus menilap uang orangtuanya demi kebutuhan dirinya sendiri. Ia tak mau tahu dari mana orangtuanya mengusahakan uang tersebut untuk membayar DP rumah.

Sumber :

Ulasan pribadi

1