Ada kabar baru seputar alutsista (alat utama sistem persenjataan) TNI, kali ini datang dari matra laut gan sist. TNI AL pada hari Senin tanggal 12 Juli 2021 resmi menerima kapal jenis Landing Ship Tank (LST), kapal ini diberi nama KRI Teluk Youtefa dengan nomor lambung 522. Kapal ini pertama kali diluncurkan oleh galangan kapal lokal, yakni PT Daya Radar Utama (DRU) pada tanggal 15 Mei 2019. Kapal kemudian diresmikan oleh TNI AL lewat sebuah upacara di Dermaga Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, hari Senin kemarin.

KRI Teluk Youtefa 522 merupakan LST ketiga produksi PT DRU yang telah diserahkan kepada TNI AL, dimana peresmiannya dilakukan oleh KSAL Laksamana TNI Yudo Margono. LST ini masuk dalam Kelas Bintuni, di mana kedepannya akan ada 9 kapal yang dibangun dalam kelas kapal ini. Pembanguanan kapal LST ini melibatkan 3 galangan kapal, yakni PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero), PT Daya Radar Utama, serta PT Bandar Abadi Shipyard. Total anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan LST ini adalah 360 miliar.

Dikutip dari tnial.mil.id (12/07/2021), pada upacara peresmian kapal tersebut juga dilakukan pengukuhan Komandan KRI Teluk Youtefa 522, yaitu Letkol Laut (P) I Nyoman Armenthia. Merupakan alumni AAL angkatan 47 tahun 2001, ia menjabat sebagai komandan kapal pertama dan akan bertugas di jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).

Sebagai salah satu alutsista TNI AL terbaru, KRI Teluk Youtefa akan melaksanakan tugas operasi angkutan laut militer dalam Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Dalam situasi damai, kapal digunakan untuk latihan dan angkut pasukan di wilayah Barat maupun wilayah Timur. Jika digunakan dalam operasi gabungan, yaitu operasi amfibi maupun operasi pendaratan administrasi. Kapal bisa mengangkut pasukan maupun mengangkut tank Leopard 2 TNI AD maupun tank amfibi BMP 3F milik Marinir.





KRI Teluk Youtefa 522 merupakan kapal LST kelima yang di bangun di galangan dalam negeri, kedepannya kapal ini akan menggantikan kapal-kapal angkut tank TNI AL yang umurnya sudah diatas 40 tahun. Seperti kapal Kelas Teluk Semangka, yang dibuat oleh Korea Selatan.

Penunjukan PT DRU sebagai salah satu kontraktor pembuatan kapal juga membuktikan bahwa industri kapal lokal sudah bisa memenuhi kebutuhan TNI AL, khususnya di segmen LST. Nama Teluk Youtefa sendiri diambil dari nama salah satu teluk di Jayapura, Papua.Untuk spesifikasi kapalnya adalah sebagai berikut:

Dimensi Kapal: panjang 120 meter, lebar 18 meter, tinggi 7,8 meter dan draft 3 meter
Bobot: 4.508 ton
Mesin: 2 x stx-man diesel 4.320 kw
Kecepatan Maksimum: 16 knots
Kecepatan Jelajah: 14,8 knots
Kecepatan Ekonomis: 13,6 knots
Jarak Jelajah: 7.200 nautical miles serta mampu berlayar 20 hari
Kru: 120 ABK
Kapasitas Angkut Personel: 360 orang





Dalam praktenya di lapangan, KRI Teluk Youtefa 522 dapat mengangkut 10 unit tank Leopard 2/BMP 3F, 1 unit AVBL, 1 unit transporter, 2 unit helikopter dan 360 pasukan. KRI Teluk Youtefa memiliki fungsi utama sebagai kapal angkut tank, sementara tugas pokonya adalah mengangkut alat-alat perang, logistik dan personel dari pangkalan ke daerah operasi secara terbatas.

Sedangkan fungsi tambahan yang dapat dilaksanakan KRI Teluk Youtefa yaitu mengangkut helikopter untuk keperluan tugas khusus, seperti pengintaian. Kapal jenis LST biasanya juga digunakan mengangkut pasukan dalam rangka penggantian pasukan serta mengangkut alat logistik dalam rangka resupply pasukan di daerah operasi. Kapal ini juga bisa melaksanakan misi search and rescue terbatas, dalam upaya pencarian dan pertolongan terhadap korban kecelakaan di laut.









Demikian sedikit ulasan dan update berita mengenai alutsista TNI AL, semoga pembahasan kali ini bisa menambah wawasan baru untuk agan dan sista di bidang perkapalan. Sampai jumpa