Hola Agan dan Sista! Selamat pagi, siang, sore dan malam bagi Gansis di seluruh dunia! Kali ini, ane bakal bahas seputar overload pada truk, menguntungkan tapi merugikan.



Bagi seorang truckmania, orang yang bekerja di dunia seputar per-truk-an, dan supir truk, kata "overload" pasti sudah tak asing lagi. Website-website otomotif dan berita pun banyak membahas tentang "overload" ini.

Sebenarnya, apa itu overload? Overload adalah keadaan ketika suatu kendaraan dimuati muatan yang membuat beban totalnya melebihi beban maksimal anjuran pabrikan kendaraan tersebut. 



Misalnya, truk medium duty merek A dengan G.V.W maksimal 16 ton dan bobot kosong 3 ton, dimuati muatan 15 ton yang membuat bobot total (G.V.W) dari kendaraan tersebut menjadi 17 ton. Atau truk merek B, dengan bobot kosong 5 ton dan G.V.W 21 ton, dimuati barang seberat 25 ton, sehingga bobot totalnya mencapai 30 ton atau berlebih 9 ton dari anjuran maksimal pabrikan.

Lalu, apa saja bahaya dan mudharatnya? Pertama, overload dapat meningkatkan resiko rem kehilangan fungsi karena dengan bobot yang lebih banyak, rem juga akan perlu bekerja lebih keras untuk mengerem. Otomatis, rem akan menjadi sangat panas, dengan suhu yang sangat panas tersebut fungsi akan jauh berkurang, bahkan dalam beberapa kasus bisa membakar kendaraan dari api yang berkobar yang berasal dari rem.



Kedua, overload dapat meningkatkan resiko kecelakaan di jalan biasa dan jalan yang menanjak. Muatan overload dapat membuat truk tidak kuat menanjak. Jika truk mundur, bisa berpotensi terguling, menabrak atau masuk ke selokan. Di jalan biasa pula, jarak yang diperlukan untuk mengerem juga akan lebih jauh sehingga bisa saja menabrak kendaraan di depannya.

Ketiga, overload dapat merusak kendaraan. Parts yang berpotensi cukup tinggi rusak pertama adalah suspensi dan komponen-komponennya, sasis, bak, atau lainnya. Mesin juga berpotensi rusak karena mesin akan dipaksa untuk bekerja lebih keras lagi.




Keempat, overload dapat merusak jalan. Karena beban yang diterima jalan akan lebih besar, ibarat memotong daging dengan pisau, daging tak akan terpotong dengan tekanan yang kecil tetapi dengan tekanan besar daging bisa terpotong. Jalan yang rusak akan merugikan pengguna jalan yang lain, bahkan bisa menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Untuk memperbaikinya pun dibutuhkan biaya yang terbilang tidak sedikit, serta kebanyakan diambil dari kas negara, yang awalnya kebanyakan berasal dari warga negara tersebut.

Memang, overload menguntungkan karena bisa membawa barang lebih dengan biaya yang tidak jauh-jauh dibanding membawa barang dengan muatan normal atau masih dibawah batas anjuran pabrikan.



Tapi perlu diingat bahwa overload juga merugikan bagi orang-orang di sekitar, bahkan bisa juga merugikan negara. Belum lagi, ada resiko kecelakaan yang sangat berbahaya, serta potensi akan merusak truk. 

Ane sebenarnya sangat menentang praktik overload ini. Karena sangat berbahaya dan dapat merusak, baik jalan maupun truk itu sendiri. Untung satu rugi seribu. Yang untung hanya pihak pemilik truk, yang rugi orang-orang di sekitar truknya serta pihak pengelola jalan.






Saran dari ane, usahakan jangan pernah memuat kendaraan diluar bobot maksimalnya. Muatilah dibawah batas muatan kendaraan tersebut. Karena jika sebuah truk dimuat dengan beban overload, terlebih dengan beban yang jauh diatas batas maksimalnya, akan membahayakan orang disekitar truk, merusak jalan, dan seperti yang sudah ane bilang diatas tadi, "untung satu rugi seribu".

Jadi, gimana pendapat Gansis seputar thread ini? Oh iya, ane sangat berterima kasih apabila Gansis mengoreksi informasi di thread ini yang salah!

Sumber: Opini Pribadi
Narasi: Opini Pribadi
Pic: Terlampir
Disclaimer: Thread ini tak bertujuan untuk mempromosikan maupun menjatuhkan siapapun.
Original Written By: @ulungrinjani