Dunia anak memang masa penuh bermain. Mencari jati diri. Masih berubah-ubah perlu perhatian ekstra dan dampingan orang tua.

Setelah berumahtangga yang ditunggu kehadirannya adalah si buah hati. Pernikahan belum sempurna bila belum memiliki anak. Anak adalah harta yang paling berharga. Rumah tidak pernah sepi , ramai riuh rendah celotehan mereka setiap hari. Apalagi buah hati sudah lebih dari satu. Tertawa, bertengkar, menangis , bercanda yang terdengar setiap hari di rumah. Apalagi mereka sudah mulai besar memasuki SD. Terkadang sudah berani melawan orang tua.

Membimbing mereka dibutuhkan kesabaran yang tinggi. Menuntun mereka agar menemukan jati dirinya adalah langkah awal membentuk jati diri. Banyak hal-hal diluar pemikiran kita bahwa anak itu bisa melakukan sesuatu hal yang menakjubkan.



Setiap anak berbeda-beda karakter. Walaupun lahir dari rahim yang sama tetapi tingkah laku pasti berbeda walaupun itu kembar identik sekalipun.

Mengetahui karakter anak tentu kita sebagai orang tua sangat memahaminya apalagi seorang ibu. Buah hati terlahir dari rahim ibu bahkan selama sembilan bulan berada di perut. Tentu karakter anak mulai dari kandungan sangat kita pahami. Seperti anak sulung saya , kebiasaan yang dari perut , kebetulan dulu suka makan mie hingga besar juga sama. Begitu juga dengan si bungsu, suka makan daging, buah-buahan dan roti bahkan kopi hitam. Begitu dia besar makanan itu menjadi favorit.



Membimbing mereka dibutuhkan kesabaran dan kasih sayang yang tulus agar mereka menemukan jati dirinya. Kelak mereka menjadi apa setelah besar nanti.

Hal-hal yang bisa menumbuhkan kreativitas buah hatiantara lain :

1. Membebaskan mereka dalam bermain

Memberi kebebasan bermain terkadang menguji adrenalin. Karakter cewek dan cowok sangat jauh berbeda. Si bungsu tidak takut bahaya yang penting dia mencoba hal baru. Memanjat tembok bahkan pernah ke atas atap rumah. Menaiki sepeda dengan jumping. Sungguh sangat membuat hati khawatir. Kemudian suami selalu berkata," biarkan saja dia mencoba hal baru yang penting kita pantau,"

2. Bermain bersama

Bermain bersama-sama sering dilakukan apabila sang papa ada di rumah. Bermain tebak-tebakan seperti ABC lima dasar. Permainan ini menguji pengetahuan mereka sampai di mana. Terkadang kami membantu agar si bungsu bisa menjawab. Bermain catur, Ludo, ular tangga, membuat mereka senang.

3. Mengerjakan pekerjaan rumah bersama

Membiasakan buah hati mengerjakan pekerjaan rumah. Seperti mencuci piring, menyapu, mengepel. Mereka bergantian setiap hari membersihkan rumah.

4. Tidak memaksa berprestasi

Prestasi memang sangat membanggakan. Tetapi ada kalanya sang anak tidak bisa menggapainya. Tetap memberikan semangat agar lebih giat lagi belajar biar nilai yang dicapainya nanti lebih baik

5. Bebas memilih apa yang diinginkan dan perlu bimbingan orang tua

Buah hati semakin hari semakin besar. Banyak hal baru yang mereka temukan. Entah itu dari pergaulan sehari-hari dengan teman atau menonton televisi. Si sulung pernah merengek minta dibelikan pianika berhubung tetangga sering memainkannya. Kami menurutinya asalkan rajin belajar dan mau menunggu kapan ada uang lebih untuk membelinya


Puding hasil olahan si bungsu, sebelumnya saya memberikan arahan berapa banyak airnya. Puding susu mangga adalah makanan favoritnya.

6. Membiarkan mereka berkreasi

Selain bisa membersihkan rumah, memasak juga saya arahkan. Mereka sudah bisa memasak air minum, beras, telur, memasak mie dan puding susu.

Memberikan ruang untuk mereka berkreasi. Ketika mereka masih usia balita bahkan sampai sekarang masih saja tangan mungil itu mencoret dinding. Nah seiring waktu coretan di dinding sudah mulai berkurang. Saya membelikan buku gambar khusus untuk mereka mencoret-coret hal apa yang mereka sukai

Demikian sobat kaskuser semoga bermanfaat sampai jumpa lagi di tulisan selanjutnya. Bila ada pengalaman yang sama boleh berbagi di kolom komentar. Jangan lupa cendol dan bintangnya ya terima kasih.