Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Kasus Covid-19 Mengganas, Siti Fadilah Curiga Mutasi Virus Corona Tak Alami
Kasus Covid-19 Mengganas, Siti Fadilah Curiga Mutasi Virus Corona Tak Alami

Budi Arista Romadhoni

Selasa, 06 Juli 2021 | 17:08 WIB


Ilustrasi Covid-19. Siti Fadilah mencurigai lonjakan mutasi virus pada kasus Covid-19 terjadi secara tidak alami (Pexels)

SuaraSurakarta.id - Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menduduki tertinggi kedua di dunia. Penularan yang ditemukan adalah Covid-19 varian delta. 

Eks Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari pun angkat bicara seputar kasus Covid-19 yang kian meroket di Tanah Air. 

Dilansir dari Hops.id, Siti Fadilah mengatakan keheranannya soal mutasi covid-19 yang kian mengganas. Padahal seharusnya pada tiap mutasi virus, akan melemah tingkat kekuatannya menyerang manusia. Apalagi kini covid sendiri sudah hampir memasuki tahun kedua.

Dia mencontohkan adanya Flu Spanyol yang terjadi pada 1918 lalu. Menurut dia, kasus flu Spanyol ketika itu bertahan sampai lebih dari dua tahun. Ketika itu banyak orang yang meninggal karenanya.

 Dan yang bertahan hidup adalah orang yang benar-benar memiliki antibodi sangat tinggi.

Flu kemudian lenyap seiring tingkat kekebalan manusia yang kian meninggi. Dari sana Siti Fadilah Supari kemudian heran, untuk kasus covid, mengapa mutasinya menjadi lebih ganas ketimbang pertama kali merebak.

“Kalau dulu memang enggak ada mutasi (flu Spanyol). Untuk covid, kalau mutasi itu alami, harusnya menjadi lebih lemah, bukan lebih ganas,” kata Siti Fadilah Supari dalam keterangannya secara daring, dikutip saluran Youtube, Selasa (6/7/2021).

Siti Fadilah soal virus covid

Ketika ditanya apakah artinya ini merupakan virus buatan, Siti Fadilah tak membantahnya. Tetapi tidak juga membenarkannya. Sebab tentu dibutuhkan data dan penelitian yang panjang terlebih dahulu untuk membuktikan kebenaran.

“Yang pasti kalau mutasi alami tidak akan lebih ganas. Sebab mutasi itu hanya proses adaptasi dari virus untuk menempel pada inangnya. Dan inangnya itu adalah kita (manusia),” kata dia.

Siti Fadilah Supari kemudian juga menyinggung soal keberhasilan Amerika Serikat, di mana para warganya mulai perlahan membuka masker.

Dia mengatakan, belum bisa dipastikan apakah ini terkait penggunaan vaksin yang lebih ampuh dari yang digunakan orang Indonesia. Atau karena kebiasaan masyarakatnya yang lebih mudah untuk dikontrol.

Sebab seperti diketahui, warga Amerika banyak yang menggunakan vaksin jenis Phyzer, sementara di Indonesia Sinovac di awal digunakan cukup banyak.

“Kalau soal itu saya belum berani komentar. Bisa jadi, tetapi bisa juga karena Amerika menghentikan tracingnya. Jadi kalau ada yang sakit tinggal diarahkan ke rumah sakit. Kan masyarakat di sana kesadarannya sudah tinggi. Mereka kan jenuh juga diatur-atur pemerintah untuk pakai masker,” kata Siti.

https://surakarta.suara.com/read/202...alami?page=all
extreme78
nomorelies
bontakkun
bontakkun dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.8K
51
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan