WHO?

Apakah benar jika seseorang yang mempunyai masalah buruk diwaktu kecil akan mempengaruhi masa depan orang tersebut?
Apa benar jika suatu saat orang tersebut mencoba membuka dirinya terhadap masyarakat luas akan diterima begitu saja dengan masalalunya?
Atau orang orang seperti itu hanya pantas berada diaantara orang seperti itu juga ?
Bagaimana jika orang tersebut menutupi dirinya dengan kepribadian lain layaknya orang normal yang tidak mempunyai masalalu yang kelam?
Apakah manusia diluarsana sudah di dokrin bahwa mereka akan menjauhi atau membeda bedakan sseorang yang dianggap mereka aneh?
Ya walaupun tidak semua orang terdokrin atas sesuatu seperti itu, tapi tetap saja, jika kau bertemu 5 orang saja yang pikiranya sudah “manusiawi” dan satu lagi perfikir rasional, mungkin kau akan mnganggap 6 orang tersebut sama saja, akan mengucilkan mu, orang yang lemah, orang yang membutuhkan kasih saying yang tidak pernah di dapatkan sama sekali bahkan dari orangtua.
Ya begitulah kira kira pertanyaan yang ada di kepalaku setiap bertemu orang baru, karna aku belum mengenal mereka dan aku masih menganggap mereka “manusiawi” maka aku menyuruh kepribadian aku yang lain untuk mengatasinya, kepribadian yang selalu tertawa, tersenyum, ulet, dan mungkin berusaha untuk disenangi banyak orang. Bukan mengeluarkan diriku yang sebenarnya, diriku yang ansos, diriku yang cengeng, diriku yang rapuh, yaa mungkin semua sifat yang tidak disukai mereka. Apakah aku yang sebenarnya hanya boleh keluar saat aku sendiri? Agar mereka tidak tahu apa apa tentang masalaluku yang kelam?
baiklah akan kuceritakan apa itu rahasia terkelam dalam hidupku, hmmm… dari waktu kecil ya, oke aku inget waktu aku sd kelas satu saat pertamakali aku masuk sekolah entah kenapa aku selalu mempunyai masalah sama anak anak kelasku, jadinya setiap pulang kadang tanganku berdarah karna dicakar anak itu atau lebam karna pukulan tangan, oke, awalnya aku maklumin, dikira aku toh itu cuman mainan karna pada saat itu bermain sebagai superhero sedang terkenal dan mungkin aku berperan sebagai musuh atau penjahat di permainan itu, sampai suatu saat orantuaku menyadarinya saat luka di tanganku terus berdarah, yaa aku senang diperhatikan mereka, tapi ternyata aku salah ternyata itu pertamakalinya orangtuaku berantem hebat karna masalah sepele, yaaa waktu itu aku sangat ketakutan setengah mati walau sekarang aku sudah merasa hal itu hal yang biasa saja karna kejadian itu sudah sangat sering terjadi malah hampir setiap hari pasti aja ada yang mempermasalahkan sesuatu yang gak penting, ayahku membentak ibuku karna menurut dia ini salah mama karna gak becus ngrus atau merhatiin aku, walau terkadang aku yang jadi sasaran amarah orang itu entah dengan alasan yang memang kesalahanku atau yang tidak aku perbuat.