Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

vestajuniAvatar border
TS
vestajuni
ETF, Investasi Baru Buat Pemula yang Lagi Ngetren
Berinvestasi itu kayak sekolah. Ada tahapannya. Dari investasi yang simpel dan berisiko rendah hingga investasi rumit dengan risiko lebih tinggi. Investasi sederhana di pasar modal dan cocok untuk pemula misalnya adalah obligasi ritel (ORI), reksa dana dan exchange traded fund (ETF).



Dari ketiga jenis investasi tersebut, ETF merupakan investasi yang belum banyak diketahui masyarakat dibandingkan dengan ORI dan reksa dana. Padahal, produk ini sudah ada sejak  tahun 2007 dan sudah dikenal luas di pasar global.

Lalu, apa itu ETF?

ETF  merupakan reksa dana yang diperdagangkan di bursa. Jadi, harga ETF berjalan naik turun seiring dengan naik turunnya harga underlying asset-nya pada jam perdagangan. Ini beda ya dengan reksa dana. Harga reksa dana, yaitu nilai aktiva bersih ditentukan pada akhir hari bursa.

Produk ETF ini diterbitkan oleh manajer investasi dan dijual melalui perusahaan sekuritas. Saat ini ada sekitar 49 produk ETF, sebagian besar memiliki underlying saham dan sisanya obligasi.

Seperti reksa dana, ETF merupakan sekumpulan aset. ETF dengan underlying saham misalnya, merupakan sekumpulan saham yang dikemas dalam satu produk ETF. Contohnya adalah ETF yang berisi saham LQ 45. Daripada beli 45 saham yang ada pada indeks LQ 45, lebih baik membeli ETF yang isinya adalah saham LQ 45. Atau ETF tematis seperti ETF yang berisi saham-saham yang peduli lingkungan dan sosial.

Dilihat dari cara pengelolaannya, ada dua jenis ETF yaitu ETF yang dikelola secara aktif dan ETF yang dikelola secara pasif. ETF yang dikelola secara aktif, manajer investasi aktif menjual dan membeli saham atau obligasi yang menjadi underlying produk ETF tersebut.  Kinerja ETF sangat tergantung pada kepiawaian manajer investasi dalam bertransaksi.

Lain lagi ETF yang dikelola secara pasif. Manajer investasi mengacu pada indeks tertentu, misalnya indeks LQ 45, indeks Syariah, indeks IDX30 yang berisi saham berkapitalisasi besar dan likuiditas tinggi. Saham-saham yang dimasukkan ke dalam ETF sama seperti saham yang ada dalam indeks, demikian juga bobotnya. Jadi, naik turunnya ETF selaras dengan naik turunnya indeks. Keunggulan dari ETF dengan gaya pengelolaan pasif ini adalah biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan biaya pengelolaan aktif.

emoticon-Wagelaseh

ETF cocok untuk pemula karena investor tinggal membeli satu produk dengan isi berbagai macam. “Don’t put your egg in one basket”. Prinsip ini sudah dapat diterapkan jika membeli ETF. Selain itu, ETF juga lebih murah dibandingkan dengan membeli beberapa  saham untuk diversifikasi. Harga ETF tergantung pada harga yang ditentukan manajer investasi, tidak harus dimulai dari Rp 1.000 seperti reksa dana. Di pasar primer, minimal pembelian sebanyak 1 lot, setara 100.000 unit yang disebut satu unit kreasi atau Rp 10 juta. Sementara di pasar sekunder dapat dibeli dengan harga mulai dari Rp 10.000. ETF dapat dibeli di dealer partisipan yaitu perusahaan sekuritas yang bekerja sama dengan manajer investasi. Tiap produk ETF memiliki dealer partisipan masing-masing.

Kalau dilihat,  kinerja ETF tidak mengecewakan. Kinerja ETF dapat dilihat di sini. ETF dapat digunakan untuk kebutuhan jangka menengah dan panjang. 

Jika ada uang dingin, dapat dicoba disimpan pada produk ETF ini. Sejumlah manajer investasi melalui perusahaan sekuritas  juga sudah menawarkan ETF di platform-nya. emoticon-Coolemoticon-Coolemoticon-Coolemoticon-Cool
Diubah oleh vestajuni 15-06-2021 07:49
citrachoirunisa
nirankara
UriNami
UriNami dan 2 lainnya memberi reputasi
3
687
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan