raeukiAvatar border
TS
raeuki
Eleanor Of Aquitaine, Menjadi Ibu Dari Dua Raja
Sebelumnya : Eleanor Of Aquitaine, Menjadi Ratu di Dua Kerajaan Eropa
Lanjutan >>>

"HALLO AGAN & SISTA"
emoticon-Smilieemoticon-Smilieemoticon-Smilie

Setelah kemarin ane menulis trit tentang Eleanor Of Aquitaine namun belum rampung, maka ini adalah trit lanjutan dari trit tersebut, yang belum baca linknya ada di atas. 
Setelah Eleanor berpisah dengan Raja Henry II, ia pindah ke tanah leluhurnya di Poitiers. Di sini, seperti yang ia lakukan sebelumnya di Prancis, ia mengisi rumahnya dengan penyair dan seniman. Nah kemarin kisah Eleanor Of Aquitaine sampai di sini. Berikut lanjutan kisahnya.


Eleanor Of Aquitaine : Singgasana Cinta

Ketika Eleanor tinggal di Poitiers (1168-1173) ia membuat legenda "Singgasana Cinta", di mana ia terkenal telah mendorong budaya ksatria di antara para bawahannya yang telah jauh mencapai pengaruh pada sastra, puisi, musik dan cerita rakyat. Meskipun beberapa fakta tentang singgasana tersebut tetap diperdebatkan di tengah-tengah akumulasi legenda dan mitos selama berabad-abad.

Eleanor ditemani putrinya Marie, mendirikan singgasana yang sebagian besar berfokus pada cinta istana dan ritual simbolis yang dengan penuh semangat diambil oleh para penyair dan penulis dan terciptanya beragam puisi dan lagu. Singgasana ini dilaporkan telah menarik seniman dan penyair, dan telah berkontribusi pada perkembangan budaya dan seni. Tetapi bagaimana pun rupa singgasana itu ada, Eleanor tidak selamat dari penangkapan dan pemenjaraan di kemudian hari, yang secara efektif menyingkirkannya dari posisi kekuasaan dan pengaruh apa pun selama 16 tahun ke depan. 

Pada 24 Desember 1167 Eleanor melahirkan seorang putra yang kelak menjadi Raja Inggris, Raja John Of England. Ini menjadi persalinan terakhir bagi Eleanor. Masa suburnya telah berakhir dan pernikahannya dengan Henry pun semakin memburuk. Eleanor dan Henry berpisah pada malam natal yang dingin.

Quote:

Tahun berikutnya Eleanor meninggalkan Inggris ke Poitiersdi mana ia tinggal dengan bahagia selama lima tahun sebelum kembali ke Inggris. Istananya di Poitiers menjadi pusat turnamen budaya dan seni dikunjungi oleh sebagian besar penyanyi dan penyair terkenal dan sangat dihormati saat itu termasuk Chretien de Troyes, yang terkenal dengan sastra Arthurian. Saat berada di Poitiers, Eleanor diam-diam mulai merencanakan pemberontalan ke suaminya, Raja Henry II. Ia memastikan bahwa para penguasa di Aquitaine dan Poitiers setia kepadanya dan bukan kepada raja.

Pada tanggal 29 Desember 1170, kejahatan paling mengerikan terhadap Kekristenan dilakukan atas nama Henry II, ketika empat tokoh  terkemuka menganiaya Thomas Becket, seorang uskup sampai mati di Katedral Canterbury. Henry tidak dikucilkan tetapi mengalami banyak penghinaan dan kekuasaannya menjadi tidak stabil. Eleanor merencanakan pemberontakan selama bertahun-tahun.
       
Eleanor Of Aquitaine : Penjara

Pada tahun 1173, putra Eleanor Henry pergi ke Prancis untuk berkomplot melawan ayahnya dan merebut takhta Inggris. Sebentar, jadi nama putra Eleanor ini sama dengan nama ayahnya Henry juga, jadi sebut saja Henry Muda. Eleanor secara aktif mendukung rencana putranya untuk melawan ayahnya. Namun sayangnya Eleanor ditangkap, ia menghabiskan 16 tahun berikutnya bolak-balik kastil dan benteng di Inggris, dicurigai mengganggu kepentingan Raja Henry dan dikatakan oleh beberapa orang telah ikut berperan dalam kematian selingkuhan Raja Henry, Rosamund. Setelah bertahun-tahun memberontak, Henry Muda akhirnya menyerah pada penyakit yang dideritanya, tahun 1183 Henry Muda meninggal, sambil memohon sebelum kematiannya untuk membebaskan ibunya. Henry II membebaskan Eleanor namun di bawah penjagaan dan kemudian mengizinkannya kembali ke Inggris pada tahun 1184. 

Setelah Eleanor bergabung kembali dengan kerajaan ia bergabung pada acara-acara khidmat dan melanjutkan beberapa tugas seremonialnya sebagai ratu.

Pemberontakan yang dipicu oleh para bangsawan yang membangkitkan kebencian Henry Muda terhadap ayahnya berlangsung selama delapan belas bulan dan memakan banyak nyawa sebelum akhirnya dihancurkan oleh Sir. William Marshal, kesatria terhebat pada masa itu, terlibat di sisi Henry Muda, Richard the Lionheart, dan Geoffrey Plantagenet. Marshall adalah guru Henry Muda dan mengabdi kepada ratu dan putra-putranya, jadi keterlibatannya mendukung klaim yang dibuat oleh beberapa sejarawan dan cendekiawan bahwa Eleanor lah yang memicu pemberontakan.

Quote:

Dia secara terbuka mendukung putra-putranya dan setelah pemberontakan dipadamkan pada 1174 M, Henry II memenjarakan Eleanor. Selama 16 tahun berikutnya, Eleanor dipindahkan di antara berbagai benteng Henry II sampai kematian Henry II pada tahun 1189 M. Pada saat itu Henry Muda telah lebih dulu meninggal karena disentri dan Richard I pun naik tahta menggantikan ayahnya. Eleanor tahu dia bisa memberlakukan kebijakannya sendiri melalui Richard tanpa semacam perlawanan konstan yang dia temui dari Henry II. Dia akan memiliki tangan yang jauh lebih bebas daripada yang dia perkirakan. Ketika Richard meninggalkan Inggris untuk mengambil bagian dalam Perang Salib Ketiga tahun berikutnya dan meninggalkan Eleanor yang bertanggung jawab atas kerajaannya. 

Eleanor Of Aquitaine : Regent Of England 

Meskipun Eleanor adalah seorang Regent (Wali dari raja, pengawas), Eleanor menyatakan dirinya sendiri sebagai ratu, dan meminta orang lain memanggilnya sebagai "Eleanor, dengan rahmat Tuhan, Ratu Inggris". Ia dengan cakap mengambil manuver politiknya seolah-olah dia tidak pernah terkurung selama 16 tahun.

Dalam pengekangannya yang lama, Eleanor menjadi lebih bijaksana dalam mengikuti kemajuan sejarah. Ia telah mencapai kapasitas Henry II untuk melakukan manuver yang berani, tetapi ia lebih bijaksana daripada Henry II, lebih peka terhadap arus populer, dan lebih cerdik dalam memanfaatkan ini.

Eleanor merasa bahwa perang salib di negeri yang jauh untuk tujuan yang samar-samar adalah pemborosan energi. Ia menyalurkan usahanya untuk mendapatkan kembali keseimbangan kerajaan yang telah hilang setelah kematian Henry II dan kepergian Richard I ke Tanah Suci. Kerajaan telah menghadapi kesulitan selama beberapa dekade, karena hubungan sengit mendiang suaminya dengan suami pertamanya, Louis VII. Louis telah meninggal pada tahun 1180 M, dan putranya melalui pernikahan ketiganya, Philip II menjadi raja dikenal sebagai Raja Phillip II Augustus.

Eleanor memerintah sebagai wali atas nama Richard anaknya, sementara Richard mengambil alih peran ayahnya dalam memimpin Perang Salib Ketiga, yang baru saja dimulai ketika Henry II meninggal. Pada akhir perang salib, Richard kembali ke Inggris dan memerintah sampai kematiannya pada tahun 1199. Eleanor hidup untuk melihat putra bungsunya John, dinobatkan sebagai raja setelah kematian Richard I. Eleanor kemudian mendukung pemerintahan John melawan pemberontakan cucunya Arthur, dan akhirnya pensiun sebagai biarawati di biara Fontevraud, di mana dia dimakamkan setelah kematiannya pada tahun 1204.

Philip juga ikut Perang Salib Ketiga dan bertempur bersama Richard di Acre, tetapi keduanya bertengkar karena sejumlah masalah, termasuk hak atas tanah dan berpisah dengan syarat-syarat yang buruk. Philip kembali dari Perang Salib dan Richard diculik pada 1192 M serta ditahan yang kemudian ditebus oleh Heinrich VI dari Kekaisaran Romawi Suci .

Quote:

Philip memprakarsai sejumlah kampanye untuk merebut kembali tanah yang hilang dari Plantagenetsdan memperluas kekuasaannya sambil melakukan negosiasi rahasia dengan putra bungsu Eleanor, John yang sangat ingin menyingkirkan kakak laki-lakinya dan menjadi raja. Eleanor membuat para bangsawan Inggris tetap setia kepada Richard sambil mengumpulkan uang tebusannya, yang kemudian dia kirim sendiri ke Austria dan membawa pulang putranya pada tahun 1194 M. Richard hanya akan memerintah selama lima tahun lagi sebelum dia terbunuh dalam pertempuran pada tahun 1199 M.

Epilog

John kemudian naik tahta pada Mei 1200 M, menyelesaikan perjanjian damai dengan Philip Augustus yang harus disegel melalui pernikahan antara keluarga Capet Prancisdan keluarga Plantagenet Inggris. Eleanor pergi ke Castille, di mana putrinya Eleanor memerintah, dan membawa kembali cucunya Blanche Of Castille untuk menikahi putra Philip, Louis VIII (1187-1226 M). Tindakan terakhir ini dilakukan Eleanor sebelum pensiun ke Biara Fontevraud. Dia meninggal di sana, karena sakit, pada 1204 M. Kedamaian yang ia perantarai antara Inggris dan Prancis melalui pernikahan Blanche telah rusak pada saat kematiannya, dan pemerintahan awal John ditandai dengan serangkaian kesalahan diplomatik yang tidak akan pernah dilakukan Eleanor yang mendorong konflik antara Prancis dan Inggris.

Konflik ini akhirnya mengarah pada pertempuran skala penuh Perang Inggris-Prancis (1213-1214 M)di mana pasukan Yohanes dikalahkan oleh pasukan Philip II. Inggris kehilangan sebagian besar tanahnya di benua itu dan Kekaisaran Angevin yang ditempa oleh Henry II dan Eleanor runtuh. Pengaruh Eleanor terus dirasakan melalui wanita yang kuat dan mandiri seperti cucunya Blanche de Castille. Baik sebagai panutan atau melalui puisi yang diinspirasinya, pengaruh Eleanor berlanjut lama setelah kematiannya.

Quote:

Eleanor kembali ke biara Fontevrault dan pada tanggal 31 Maret atau 1 April 1204 meninggal dengan mengenakan pakaian biarawati. Eleanor Of Aquitaine tidak diragukan lagi adalah wanita paling berwarna pada masanya, tergila-gila dengan kekuasaan, selalu merencanakan sesuatu untuk mencapai lebih banyak atau mempertahankan apa yang dimilikinya. Dia menyukai seni dan berkat "kunjungannya" ke Timur Tengah pada perang salib kedua, ia memperkenalkan beberapa fasion Timur Tengah ke Prancis dan Inggris. Dia adalah ratu Inggris dan Prancis dan memerintah sebagai Regent beberapa kali dengan kesuksesan yang mungkin lebih baik daripada rekan-rekan prianya. Keturunannya menjadi ratu, raja, kaisar, dan uskup agung. Seperti yang dipuji oleh para biarawati Fontevrault dengan sangat fasih: "Dia meningkatkan keagungan kelahirannya dengan kejujuran hidupnya, kemurnian moralnya, bunga kebajikannya; dan dalam perilaku hidupnya yang tanpa cela, dia melampaui hampir semua ratu dunia."

Inilah akhir dari trit tentang sosok wanita kuat dan tangguh Eleanor Of Aquitaine, ia menjadi Ratu Prancis kemudian Ratu Inggris, melalui beragam intrik dan konflik kerajaan yang rumit. Memberi pengaruh dalam sastra dan seni eropa. Ketika ane menulis trit ini ane kepusingan juga dengan nama-nama serta gelar-gelar orang seperti kata Duke dan Regent. Maka jika ada beberapa kekeliruan dan kesalahan silahkan memberi koreksi. Ane raeuki pamit undur diri. emoticon-Ngaciremoticon-Ngaciremoticon-Ngacir

emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Rate 5 Star
sumber : 1, 2, 3, 4, 5
@raeuki2021
Diubah oleh raeuki 01-07-2021 13:07
sukabacaht
evywahyuni
anton2019827
anton2019827 dan 29 lainnya memberi reputasi
30
5.7K
45
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan