Ilmu-Ilmu yang Kerap di Gunakan Oleh Pendekar Untuk Melawan Para Penjajah

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Ilmu-Ilmu yang Kerap di Gunakan Oleh Pendekar Untuk Melawan Para Penjajah

rifanisheree

27-06-2021 22:19

Ilmu-Ilmu yang Kerap di Gunakan Oleh Pendekar Untuk Melawan Para Penjajah

Demi menjadi seorang pendekar atau jawara, bahkan disegani oleh banyak orang, manusia pun rela menghalalkan segala cara demi mencapai apa yang mereka inginkan yang salah satunya mendapatkan ajian, walaupun sebagian itu semua akan menjadi simalakama bagi dirinya. Namun, banyak juga orang-orang yang ingin mendapatkan ajian-ajian tersebut demi melawan para penjajah pada masa itu. Berikut ilmu-ilmu putih maupun hitam yang digunakan oleh para pendekar pada masa penjajahan:

1. Waringin Sungsang

Ilmu atau ajian waringin sungsang merupakan salah satu yang dimiliki oleh Sunan Kalijaga, bahkan dirinya pun yang menciptakannya. Selain itu, nama ajian waringin sungsang memiliki filsafat atau makna yang mendalam. Waringin yang berati pohon beringin dan sungsang merupakan terbalik, yang dimana akar dari pohon tersebut berada di atas. Dalam makna lain, menjelaskan bahwa memiliki sumber kehidupan, sumber kebahagian, keagungan, serta sumber asal mula kejadian. Sementara itu, ajian waringin sungsang termasuk dalam golongan ilmu putih yang dimana mendapatkannya dengan melakukan tirakat dan menggunakannya menyebutkan atau merapalkan menyertakan nama tuhan. Lalu, Sunan Kalijaga menciptakan ilmu waringin sungsang bertujuan untuk memerangi ajian-ajian yang bersifat hitam saat itu. Kabarnya ilmu waringin sungsang dapat menyerap, bahkan menghilangkan ajian-ajian ilmu hitam dari tubuh seseorang yang menggunakannya.

2. Rawa Rontek

Mungkin untuk ajian rawa rontek ini, sudah tidak asing lagi di kita semua. Konon katanya kesaktiannya pun mampu membuat sang penggunanya tidak mudah dikalahkan, bahkan ketika tubuhnya di tebas ataupun di potong akan pulih dengan cepat, bahkan penyakit dalam pun tidak bisa melukainya. Namun, ilmu rawa rontek tergolong hitam yang sangat berbahaya, yang dimana sang penggunanya mendapatkan kutukan berupa pengecilan jasad atau biasa disebut dengan jenglot. Selain itu, salah satu tokoh yang memiliki ajian rawa rontek adalah si Pitung. Ia pun terkenal dengan perlawananya terhadap penjajah yang dimana dirinya tetap hidup, ketika terkena serangan yang bertubi-tubi pada tubuhnya. Disisi lain, ilmu rawa rontek pun mempunyai kelemahan yang dimana kaki dari sang pengguna tidak menyentuh tanah, ajian tersebut tidak berfungsi. Dan katanya tanah lah yang menjadi kekuatan terbesar bagi si pengguna rawa rontek tersebut, maka banyak masyarakat dahulu yang ingin mengalahkannya dengan menggantungnya di atas pohon.

3. Lembu Sekilan

Seperti namanya ajian lembu sekilan (sejengkal) ini merupakan ilmu yang berupa perisai ghaib berukuran 25-50cm mampu menahan segala bentuk serangan dari tangan kosong, senjata tajam, senjata api, bahkan ghaib. Namun, ajian tersebut akan luntur atau hilang sekejap, ketika sang penggunanya memakan daging sapi atau kerbau. Selain itu, pengguna ajian lembu sekilan mempunyai perawakan khususnya wajah lebih muda dari umurnya sendiri, lalu tokoh masyarakat yang diyakini mempunyai ilmu tersebut adalah Joko Tingkir. Joko Tingkir sendiri merupakan salah satu seorang tentara dari kerajaan Demak yang saat itu ditakuti oleh para rivalnya atau ksatria lainnya, karena ilmu kebalnya. Bahkan ia pun mendirikan kerjaannya sendiri yang bernama Pajang dengan gelar Sultan Hadiwijaya. Disisi lain untuk mendapatkan ilmu ajian lembu sekilan mempunyai syarat-syarat atau riadat dengan melakukan berpuasa ngidang selama 40 hari, lalu dilanjutkan dengan puasa ngebleng selama 3 hari, 3 malam. Dalam menjalankan puasanya pun mempunyai ketentuan, seperti waktu sahur dan bukanya, lalu makanannya pun hanya daun dengan garam, bahkan tidak di perbolehkan untuk makan, minum, dan tidur di beberapa tahapannya.

4. Gelap Ngampar

Gelap ngampar merupakan bahasa asli dari daerah Jawa yang artinya petir yang menyambar. Kononnya ajian gelap ngampar salah satu ilmu tingkat tinggi, yang dimana kesaktiannya dapat membuat seseorang menjadi tuli, bila disalurkannya melalui suara. Lalu, jika terkena pukulan yang di aliri oleh ajian gelap ngampar tubuh korbannya akan merasakan seperti tersambar petir, selain itu tokoh yang menguasai ilmu tersebut adalah Patih Gajahmada. Kononnya, bila ajian ini di gunakan dalam peperangan, prajurit lawan pun akan langsung menyerah, bersimpuh, bahkan melarikan diri dari medan tempur. Selain itu, ajian gelap ngampar di gadang-gadang dapat mempengaruhi isi dari pikiran seseorang, maka dari itu pada zaman sekarang, banyak manusia menguasai ilmu ini untuk melakukan proses negosiasi kepada kliennya. Namun untuk menguasai ajian gelap ngampar, seseorang harus melalui proeses panjang seperti menjalani puasa 40 hari yang hanya makan sehari sekali di setiap jam 12 malam. Lalu dilanjutkan dengan puasa nglowong 7 hari, 7 malam yang dimulai dari sabtu kliwon.

5. Pancasona

Hampir mirip dengan ajian rawa rontek, pancasona sendiri merupakan ilmu kebal yang dimana penggunanya mampu menahan segala macam serangan senjata api, senjata tajam maupun tangan kosong, akan tetapi pemiliknya pun tetap mendapatkan luka. Namun, luka sedalam ataupun selebar apapun tetap pulih seperti semula, bahkan ketika penggunanya sendiri dikubur hidup-hidup dirinya pun masih tetap bernyawa. Selain itu yang membedakan ajian pancasona dengan rawa rontek adalah ruh dan jasadnya berintegrasi dengan alam semesta, serta jin atau lelembut telah merasuk ke dalam tubuhnya. Salah satu tokoh yang memiliki ajian tersebut adalah Patih Djojodigdo, ia merupakan sahabat dan pengikut dari Pangeran Diponegoro. Dirinya pun ditakuti oleh pihak Belanda, ketika Pangeran Diponegoro berperang melawan para kompeni tersebut, akibat ajian pancasonanya. Disisi lain untuk mendapatkan ajian pancasona harus melalui berbagai ritual yang sangat berat dan menguji ketahanan tubuh. Namun, bagi para pemilik ilmu pancasona sendiri memiliki kelemahan yang kononnya jasad mereka tidak diterima oleh bumi dan berubah menjadi jenglot, layaknya pemilik ajian rawa rontek. Sementara itu, banyak yang mengatakan bahwa pemilik ajian pancasona akan hidup kekal hingga hari kiamat tiba.

Spoiler for Refrensi: