sumber
Istilah covidiot mulai mencuat setelah Gubernur Jawa Barat memposting dalam akun Instagramnya tentang tips menghadapi covidiot, pada 23 Juni 2021 lalu. Kang Emil memposting sebuah kutipan dari Imam Syafii.

Tangkapan layar Instagram/@ridwankamil

Ane cukup tergelitik, GanSist, dengan kata covidiot, ternyata kata tersebut merupakan sindiran terhadap orang-orang yang mengabaikan tentang virus covid-19. Entah dengan alasan apa mereka abai tentang sesuatu yang demikian seriusnya hingga berdampak secara global.

Tak jarang mereka kita temui di sekitar tempat tinggal kita, mereka yang abai protokol kesehatan, hingga mereka yang menyangkal tentang keberadaan virus covid-19! Padahal sudah jelas-jelas berapa juta nyawa melayang akibat virus tersebut.

Selain menyangkal dengan terang-terangan berkoar, mereka juga merasa kebal akan covid-19. Padahal, gejala setiap orang berbeda-beda ketika tertular virus tersebut. Bisa jadi mereka OTG dan berpotensi menularkan kepada orang lain. Masih suka berkerumun dengan alasan corona hanya alat untuk mencari keuntungan. Belum lagi mereka menganggap jika covid-19 adalah alat politik demi mendulang simpati.

Di kampung ane, terus terang sekarang dalam zona merah, yang memang tiap hari ada aja berita kematian yang disiarkan lewat toa masjid. Belum lagi, banyak masyarakat yang sakit mendadak dengan tanda-tanda covid-19. Mereka masih banyak yang menyangkal, takut untuk di-swab karena sudah beredar isu jika terbukti terpapar covid maka akan diisolasi dan disuntik mati. Ya Lord, ane kehabisan kata-kata untuk meluruskan hoax yang telah terlanjur beredar luas.

Ketika ane dan orang-orang lainnya menunggu antrian untuk divaksin, mereka yang dapat jatah malah menolak datang dan menyebar isu jika vaksinasi hanya akan membawa mudharat, hingga berujung kematian. Lagi-lagi, ane cuma bisa ngelus dada, GanSist

Wislah angel ncen ngomong dan berdebat dengan mereka para covidiot, yang masih suka abai prokes, yang masih suka berkerumun dan menciptakan kerumunan, hingga mereka yang berkoar kebal covid.

Harapan ane, pandemi segera berlalu, situasi bisa kembali normal lagi.

Ane pamit undur diri, terima kasih, jangan lupa bahagia, dan sehat selalu.

sumber referensi