Sumber

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang Asia berhasil memenangi kejuaraan tenis bergengsi Amerika Serikat Terbuka (US Open). Adalah Naomi Osaka, petenis putri asal Jepang, peraih juara pertama dalam turnamen tersebut, setelah mampu memecundangi petenis putri unggulan tuan rumah, Serena Williams.




Final yang berlangsung di Arthur Ashe Stadium, New York, tersebut berjalan 2 set langsung, di mana Osaka memenanginya berturut-turut dengan skor 6-2 dan 6-4. Lewat hasil tersebut, Osaka mencatatkan diri sebagai petenis pertama dari Jepang yang sukses meraih gelar grand slam. Sekaligus menjadi orang Asia satu-satunya yang mampu menjuarai US Open. Sungguh prestasi mengagumkan dan patut diapresiasi, apalagi mengingat bahwa gadis ini masih berusia 21 tahun.

Naomi Osaka lahir di Kota Osaka, Jepang, 16 Oktober 1997. Karir profesionalnya dimulai 5 tahun lalu, dan langsung mendapat perhatian para pengamat tenis lewat kelebihan pukulan servis dan forehand. Setahun kemudian (2014), barulah dia mengikuti kompetisi seri WTA (Women’s Tennis Association), kembali mengejutkan usai mengalahkan Samantha Stosur yang ranking 19 dunia, pada babak awal.

Tahun 2016 mencatat kemajuan prestasi Naomi Osaka yang makin pesat. 3 Turnamen bergengsi dia ikuti, kesemuanya dengan torehan gemilang. Australia Terbuka, Prancis Terbuka, dan Amerika Serikat Terbuka, Naomi berhasil melenggang hingga babak ke-3 dalam ajang-ajang tersebut. Bahkan, petenis bertinggi badan 180 cm ini sukses melaju ke final turnamen Toray Pan Pacific Terbuka, meski kemudian harus rela berakhir di posisi kedua akibat dikalahkan Elina Svitolina, unggulan dari Ukraina. Pada tahun itu pula, dirinya dinobatkan sebagai Newcomer of the Yeardalam penghargaan WTA Awards.

Ada hal menarik yang menjadi sorotan dalam diri pemain tenis rangking 19 dunia ini. Salah satunya ketika dalam sebuah wawancara, dia mengungkap, “Ketika aku datang di Jepang, orang-orang kebingungan. Dari namaku, mereka tidak mengira akan bertemu dengan gadis berkulit gelap..”.

Hal tersebut tidak mengherankan, mengingat dirinya adalah gadis blasteran. Ibunya memang asli Jepang, tetapi ayahnya merupakan keturunan Haiti. Petenis yang memiliki berat badan sekitar 69 kg ini pun telah meninggalkan kota kelahirannya sejak berumur 3 tahun. Sang ayah membawa keluarganya pindah ke New York, kemudian mendaftarkannya di sekolah pelatihan tenis di Florida. Sang ayah pula yang memutuskan agar putrinya bergabung dengan induk olahraga tenis Jepang, bukannya Amerika Serikat. Naomi Osaka sendiri masih tinggal di Florida sampai saat ini. Di usia yang masih begitu muda, penikmat olahraga tenis masih akan terus menyaksikan kejutan-kejutan lain darinya.

Sumber