TS
elvici
Dendang Ilalang di Padang Lengang (Kumpulan Puisi Elegi)
Bunga Ilalang
Seperti bunga ilalang
Terbang manakala ia kembang
Menunggangi angin
Sebentar hinggap bermandi embun
Dan terbang kembali kala matahari keringkannya
Ia terus melayang dan hinggap kembali
Walau ia sadar helai halus bunganya terus berkurang
Bertaburan di semesta
~elvici~
24 November 2006, 21:32
Guguran Cinta Berlepasan
Angin, tak inginku kau berembus
Tanpa mengabarkan dengan bisikmu yang halus
Tentang cinta dan puji puja padanya
Tentang aku dan hati yang menyimpan rasa
Malam adalah pekat yang membisu
Menyaksikan asaku yang berguguran
Pada bumi yang bergetar menahan haru
Menyaksikan guguran cinta berlepasan
Langkah kaki mengayun gagu
Harapanku tergugu lesu termangu
Kau berlalu dengan senandung rindu
Tetapi tidak bersamaku
~elvici~
16 Juni 2019, 22:27
Bulir Bening Pagi
Dalam gelap semalam bayangan seseorang bermain dalam pejam mata
Gelap pekat, makin jelas
Maka kulayangkan satu rasa yang lalu hinggap di dedaun basah
Membeku di sana
Hingga sampai ketika kaubuka jendela kamarmu seiring tiupan sejuk pagi yang suci
Adakah kaulihat aku dalam cermin bulir-bulir embun
Akankah kauterjemahkan arti beningnya
Bahwa di setiap kilaunya hanya menyimpan kerinduan
~elvici~
20 Juli 2018, 7:31
Sunyi
Kala kelam merambat perlahan
Dan bulan menduduki singgasananya
Anggun bertatahkan taburan bintang
Lalu langit membisu
Menatapku menutup tirai jendela kamarku
Memulai kehidupan sunyi
Untuk malam ini
Dan malam demi malam selama ini
~elvici~
18 Pebruari 2007, 00:15
Pengantar Malammu
Pendar dalam kelam
Manik-manik cahaya mengambang di pelupuk mata yang terpejam
Melayang mengitari ruang tak berhingga
Terbang aku di antaranya
Menuju hati di seberang jauh
Mengantarkan harap untuk damai sanubarimu
Mengawali tidurmu dalam dekapan doaku
Bermimpilah
Hingga esok hari kaulihat aku di kuntum yang melambai di bibir pagi
Tersenyum pada hatimu
Untuk berbahagia karena kebahagiaanmu
Selamat tidur
~elvici~
21 Juli 2019, 21:55
Bosan Aku
Bosan aku mencumbu sepi
Benci aku meratap sunyi
Menghitung lara di sela jari kaki
Rindui cahaya menerpa muka
Menghamba pada sendiri
Mencinta topeng maya
Bukan itu yang kuingin
Bukan itu yang kuhendak
Ingin aku
Berjuang tak henti mencari
Hingga datang tangan yang menyibak anak rambutku
Menyentuh daguku untuk tak biarkan aku
Menunduk menyembunyikan rona
~elvici~
Ulak Karang, 26 Juni 2005
Diubah oleh elvici 02-02-2020 13:22
NhaBoer dan 32 lainnya memberi reputasi
33
11.4K
102
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan