Sekolah adalah lembaga atau tempat untuk siswa-siswi menuntut ilmu di bawah bimbingan guru dengan mengikuti segala peraturan dan menjalankan kewajiban sesuai kesepakatan yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah.

Berbicara mengenai sekolah tentu Agan dan Sista di sini pun semuanya pernah merasakan bagaimana rasanya bersekolah, seperti apa peraturan yang ada di dalamnya, apa kewajiban yang harus dilakukan oleh siswa di sekolah, serta mengetahui hak-hak siswa saat tengah menuntut ilmu.

Mulai dari bangku Taman Kanak-kanak (Tk) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) kita semua mendapatkan pengalaman yang berbeda di setiap tahapannya.

Menurut ane pribadi selain sebagai tempat menuntut ilmu, bangku sekolah adalah tempat di mana kita belajar memulai sosialisasi dan mengenal karakter banyak orang GanSis, sehingga saat seseorang telah lulus sekolah mereka tidak kaget saat harus berbaur di masyarakat dan dapat menjadi makhluk sosial yang baik.

Mengingat masa-masa sekolah Agan dan Sista pasti masih teringat akan moment-moment seru saat berbaur dengan teman, mengerjakan tugas sekolah atau mendapat hukuman dari guru karena melakukan kesalahan dan melanggar peraturan sekolah.

Nah, salah satu hukuman yang paling melekat di ingatan ane adalah hukuman pangkas rambut yang dilakukan oleh guru kepasa siswa yang berambut gondrong.
Mungkin para Agan di sini ada yang pernah merasakan hukuman yang sama dengan ane?
Sepertinya banyak ya.

Hukuman pangkas rambut bagi siswa, sering kali menjadi perdebatan di antara guru, siswa, dan wali murid.
Beberapa kali muncul kasus di mana seorang guru dituntut oleh wali murid karena memangkas rambut anaknya di sekolah, pastinya hal tersebut terjadi karena wali murid tidak ingin tahu akan tujuan guru memberikan sanksi dan aturan sekolah terhadap sanksi tersebut.

Jika dilihat maksud dan tujuan guru memberikan sanksi pangkas rambut kepada siswa yang berambut gondrong tentu saja niatnya sangat baik ya GanSis, yaitu untuk mendisiplinkan anak-anak serta mendidik anak untuk memiliki karakter yang baik dan patuh terhadap peraturan yang ada.

Guru memangkas rambut siswa pun juga memiliki aturan GanSis, biasanya sanksi pangkas rambut akan diberikan setelah guru memperingatkan siswanya yang berambut panjang untuk memangkas rambutnya. Namun jika setelah tiga kali peringatan siswa tersebut tidak memangkas rambutnya maka guru sah memberikan hukuman pangkas rambut.

Tapi sering kali wali murid memanjakan anaknya GanSis, dengan berbekal Undang-undang perlindungan anak pasal 77 huruf a dimana berisi tentang diskriminasi terhadap anak yang mengakibatkan anak mengalami kerugian baik materil maupun moril maka pelaku dapat dihukum pidana dengan hukuman 5 tahun penjara dan denda paling banyak 100 juta, padahal jika dipahami secara mendalam pastinya guru tidak mungkin akan memberikan sanksi jika tidak melakukan kesalahan, atau melakukan perundungan kepada muridnya.

Apa yang dilakukan guru telah sesuai dengan peraturan sekolah yang harus dipatuhi oleh siswa karena semuanya telah dijelaskan sebelum calon murid diterima di sebuah sekolah.

Guru pun juga terikat pada kode etik, jadi jika memang guru tidak mematuhinya maka sanksi pun juga dapat dikenakan kepada oknum guru yang bertindak semena-mena.

Nah jadi untuk hukuman pangkas rambut di sekolah ini tergantung konteks dan prosesnya ya GanSis.
Harus ada peringatan maksimal tiga kali sebelum melakukan sanksi pangkas rambut, dan tidak menyakiti murid dengan ancaman atau melukai.

Bagi pihak wali murid pun juga harus paham apa saja peraturan yang harus dipatuhi oleh anak mereka, tidak lantas menyalahkan guru atas dasar laporan dari anak.

Oke, itulah tadi GanSis seputar hukuman pangkas rambut yang menjadi kenangan bagi kita semua sewaktu masa sekolah.

Terima kasih untuk Agan dan Sista yang telah singgah, dan sampai jumpa di thread ane yang lain