dalledalmintoAvatar border
TS
dalledalminto
Banjir! Siapakah yang Salah, Tuhan Sampah atau Manusia yang Berulah?


klik

Musim hujan tiba. Banjir pun melanda di beberapa kota di Indonesia. Jakarta yang menjadi wilayah yang sering mengalami kebanjiran. Banyak spekulasi yang menyebabkan banjir di Jakarta. Air kiriman lah. Banjir kiriman lah.

Air selalu mengalir ke tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Dan air pun akan menggenang bila menemukan di tempat yang rendah Begitulah hukum alamnya.

Jakarta mengalami banjir, mungkinkah letak Jakarta adalah daerah yang rendah sehingga air akan menggenang di sana? Barangkali iya.

Namun, acap kali banjir terjadi yang disebabkan sampah yang dibuang ke sungai. Benarkah?

Memang sungai merupakan jalannya air menuju laut, sebab laut adalah tempat yang paling rendah. Sebagai akhir perjalanan air untuk menggenang di laut. Jadi, bila jalan air menuju laut akan terhambat disebabkan adanya sampah, maka air tersebut akan melipir ke sana ke mari.

Jalan air yang seharusnya lurus menuju hulu, terhambat oleh sampah. Maka dari itu, air pun meluap. Banjir pun melanda karena sungai tak mampu menampung debit air yang tinggi.

Jika terjadi banjir, sebenarnya siapakah yang salah? Siapakah yang salah? Tuhan, sampah atau pemerintah! Mungkin Tuhan telah bosan, melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa. Seperti lirik lagunya Ebiet G. Ade.

klik

Memang sampah kadang menjadi kambing hitam sebagai penyebab terjadinya banjir. Sebab sampah banyak menumpuk di sungai. Jika hujan sampah-sampah tersebut menghalangi jalannya air menuju laut.

Mengapa sampah bisa sampai sungai?

Penghasil sampah tidak lain adalah manusia itu sendiri, jika manusia tidak menghasilkan sampah dari aktifitasnya dalam berkehidupan, pastinya tidak ada sampah di dunia ini.

Sisa-sisa pemakaian keperluan dari manusia yang menjadikan sampah, sehingga dibuang atau tidak dipakai lagi. Jika bisa didaur ulang alangkah lebih bijak. Namun barang daur ulang seringnya nggak diminati.

klik

Jadi banjir disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Jika ditarik kesimpulan dari cerita di atas.

Kenapa malah banyak yang menggerutu dengan pemerintah?

Sebab pemerintah adalah pengayom dan pelindung warganya. Tugasnya adalah mensejahterakan dan melindungi warganya, jika warganya kena musibah maka pemerintah yang bertanggung jawab.

Banjir merupakan musibah, seharusnya tidak saling menyalahkan. Biar banjir tidak terjadi, antara warga dan pemerintah bersinergi dalam mengolah dan meminimalisir adanya sampah.

Dengan mengolah sampah dan memiskinkan adanya sampah, mudah-mudahan banjir tidak terjadi.

Padahal sampah bukanlah satu-satunya banjir. Pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan pun bisa sebagai pemicunya. Pencegahan lebih baik dari pada penanggulangan. Pencegahan banjir banyak proses dan butuh solusi yang saling beketerkaitan, tidak saling menyalahkan.

Jawabannya adalah saling bahu membahu antar warga dan pemerintah untuk menanggulangi banjir. Bukan saling sindir menyindir dalam mengusir banjir.

Sekian ocehan dari saya, Bye!

Tulisan: opini pribadi
Gambar: google images

Diubah oleh dalledalminto 27-05-2021 03:05
mamaproduktif
zeze6986
terbitcomyt
terbitcomyt dan 10 lainnya memberi reputasi
9
2K
51
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan