sumber: gambar

Pernikahan adalah sebuah ibadah, aktivitas sekecil atau sesederhana apapun yang dilakukan bersama dengan pasangan halal kita itu bernilai pahala.


sumber: gambar

Dalam sebuah pernikahan tidaklah hanya menyatukan dua hati yang saling mencintai saja. Akan tetapi dalam pernikahan juga menyatukan dua keluarga dan juga terdapat tujuan mulia di dalam sebuah pernikahan. Yaitu, keharmonisan, kebahagiaan dan ketentraman serta melahirkan generasi yang Sholeh dan Sholehah.

Sebelum mendengar kata 'Sah' dalam sebuah pernikahan tentu melibatkan banyak pihak dan birokrasi seperti pengurus surat-surat ke kantor KUA, restu orang tua dan lainnya.

Pada awalnya perjalanan pernikahan terlihat dan terasa sangat indah, tapi semakin hari dan semakin lama pasti akan mulai muncul permasalahan-permasalahan kecil yang datangnya hampir silih berganti.

Beberapa permasalahan yang muncul dapat diselesaikan dengan saling berbicara dan bermusyawarah. Namun, tidak sedikit juga permasalahan kecil yang timbul tidak terselesaikan, didiamkan hingga timbul masalah baru. Akhirnya masalah pun tumpang tindih dan tidak menemukan jalan keluar, malah berujung dengan kata 'pisah'.



Ya, di negara tercinta kita ini angka perceraian sangatlah tinggi. Permasalahannya pun beragam, dari mulai ekonomi sampai adanya orang ketiga. Saran dari pemerintah untuk menggalakkan pendidikan pra nikah pun belum sepenuhnya bisa menekan angka perceraian pada setiap tahunnya.

Ngomong-ngomong tentang penekanan angka perceraian, nich ada sebuah negara yang menurutku cukup unik dalam memberikan peraturan pada pasangan yang akan bercerai.

Negara itu adalah Ghana sebuah negara di Afrika Barat yang memberikan aturan wajib pada setiap pasangan yang ingin bercerai untuk mengenakan pakaian pengantin yang dulu pernah dikenakan saat melakukan pernikahan. Pakaian itu dikenakan saat akan menjalani sidang perceraian.


sumber: gambar

Sidang perceraian akan dibatalkan bila pasangan tersebut tidak melakukan aturan yang telah diwajibkan itu, yakni mengenakan pakaian pengantin.

Meski aturan ini terbilang unik, tapi cara ini terbilang sukses dan sangat ampuh menekan angka perceraian di Ghana.

Tujuan dari aturan tersebut agar pasangan yang hendak bercerai itu mengingat kembali momen-momen manis mereka saat awal menikah. Tidak hanya momen manis tentunya, tapi juga janji suci, perjuangan serta pengorbanan mereka serta keluarga mereka untuk mendapatkan kata 'Sah' dan surat-surat resmi dari negara.

Dengan mengingat momen-momen di awal pernikahan itu dapat membuat mereka yang ingin bercerai kembali berpikir ulang, bahwa banyak perjuangan yang dilewati mereka untuk bersatu, lalu bagaimana bisa perjuangan itu harus berakhir dengan kata 'pisah'.

Dan benar cara yang diterapkan di Ghana ini terbukti berhasil menggagalkan mereka pasangan yang ingin bercerai.

Lalu, apakah menurut para kaskuser cara yang dilakukan oleh negeri Afrika ini juga bisa diterapkan di negara kita ini? Adakah kemungkinan berhasil menekan angka perceraian di Indonesia?

Yuk, saling saling sharing pendapatnya di kolom komentar.

Oke, cukup sampai di sini dulu, selamat pagi menjelang siang dan selamat beraktivitas kembali.

Terima kasih :terimakasih
@istijabah
Referensi: di sini