Kalian tahu apa yang paling dirindukan oleh burung ketika terbang tinggi dan jauh? Jawabannya adalah sarangnya. Sama halnya dengan manusia, ketika kita pergi merantau jauh, seindah dan seenak apapun kehidupan kita di perantauan satu hal yang selalu diindukan yaitu rumah dan kampung halamannya. Kita tidak bisa melupakan tempat kita berasal, karena di sanalah keluarga, sanak saudara, relasi kita berada.

Oleh karena itu, tentu hal yang lumrah, jika seorang perantau melakukan mudik ke kampung halaman, apalagi di hari lebaran, hari kemenangan umat Islam, tentu mudik menjadi salah satu adat yang wajib dilakukan setiap tahunnya. Namun sayang sekali tahun ini mudik kembali dilarang oleh Pemerintah, alasannya sudah jelas ya karena Pemerintah ingin mencegah penularan pandemi. Memang alasan Pemerintah melarang mudik ini cukup masuk akal demi kebaikan bersama, namun rasanya berat sekali bagi para perantau, karena harus menghabiskan hari Lebaran sendirian di kota orang. Cobaan berat bagi para perantau.

Berhubung tahun ini #EnggakMudikDuluane ingin sekali membagikan cerita tentang salah satu tempat favorit ane di kampung halaman #KaskuserBerbagiTHR. Ini adalah tempat tongkrongan ane, keluarga serta teman-teman ane selama bulan puasa, tak bosan-bosan ane pergi ketempat ini, selain karena jaraknya yang cukup dekat dari rumah, tempat ini juga sangat menenangkan dengan situasi yang sangat mendukung untuk menghabiskan waktu Quality time bersama keluarga dan teman-teman.

dok.pri

Tempat nongkrong favorit ane ini bernama Waduk "PE-LER", terletak di desa Gandu Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara, jaraknya hanya sekitar 3 km dari rumah ane. Sebenarnya tempat ini ya hanya waduk biasa, yang membuat waduk ini istimewa sebagai tempat tongkongan menurut ane, pertama karena tidak ada tiket masuk untuk ke wilayah ini, alias gratis siapapun bisa berkunjung kesini kapanpun. Selanjutnya bagi kalian yang hobi memancing kalian bisa membawa alat pancing dan memancing kesini, bahkan jika kalian memiliki sampan atau kenal dengan nelayan pemilik sampan kalian bisa meminjamnya untuk memancing di tengah-tengah waduk, dijamin ikannya akan lebih banyak jika memancing di tengah waduk.

dok.pri

Waduk "PE-LER" diwilayah ane juga sangat terkenal sebagai tempat untuk melihat sunriseataupun sunset. Untuk menikmatinya kalian tinggal datang di waktu yang tepat lalu duduk di bebatuan sambil memandang ke arah Waduk atau sebaliknya, karena lokasi tanggul Waduk agak tinggi jadi memang sangat mendukung untuk dijadikan spot penantian sunrise dan sunset.

dok.pri

Ane dan keluarga ane sering sekali tongkrongan di tempat ini ketika pagi hari setelah kuliah subuh, kalian harus percaya udara pagi di tempat ini benar-benar sejuk sekali, apalagi disini juga ada banyak bebatuan pecah (split) yang bisa dijadikan untuk terapi kaki. Kakek ane sering sekali datang ke tempat ini hanya untuk berjalan diatas split selama kurang lebih 30 menit, dan katanya itu sangat membantu untuk melancarkan peredaran darah.

Namun tempat ini juga bisa di jadikan sebagai tempat ngabuburit pada kaum muda, kalau ane jujur saja kurang suka ngabuburit di tempat ini, bukan karena apa, pemandangan sore hari disini memang sangat indah, tak kalah seperti pemandangan ketika di pagi hari, sayangnya ane tidak suka pergi ke suatu tempat jika kondisinya terlalu ramai. Dan kondisi di tempat ini saat menjelang buka puasa itu gila-gilaan ramainya, tempat parkir sudah pasti penuh, bahkan sering kali orang-orang memarkir motornya di sepanjang jalan waduk di kanan dan kiri jalan, itulah alasan kenapa ane jarang kesini sore hari, dan lebih preferpagi hari jika berkunjung kesini.

Nah itulah Gan/Sist seklumit cerita tentang tempat favorit ane di kampung halaman, kalau menulis thread seperti ini jadi makin rindu kampung halaman, semoga saja secepatnya pandemi ini bisa lenyap dari muka bumi, dan mudik bisa dianjurkan lagi seperti dulu. Ayo kembalikan budaya mudik kami.

penulis @putranto1718