Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Memakai Type 209 Seperti Indonesia, Inilah Keunggulan Kapal Selam Milik India
Ada kesamaan pilihan kapal selam antara Indonesia dan India, kedua negara sama-sama membeli kapal selam Type 209 buatan Jerman, dibuat oleh perusahaan pembuat kapal Howaldtswerke-Deutsche Werft (HDW). Meski kapal selamnya sama, akan tetapi kapal selam tersebut dibangun pada tahun yang berbeda.

Di India kapal selam Type 209 diberi nama Shishumar Class dan didatangkan mulai tahun 1986, sementara di Indonesia, Type 209 diberi nama Cakra Class. Kapal selam tersebut mulai datang ke Indonesia pada tahun 1981, pada masa Orde Baru.

Cakra Class milik Indonesia terdiri dari dua kapal, yang bernama KRI Cakra 401 dan KRI Nanggala 402. Sementara Shishumar Class terdiri dari 4 kapal, yakni INS Shishumar S44, INS Shankush S45, INS Shalki S46 dan INS Shankul S47. Tapi perlu dicatat gan sist, meski sama-sama pengguna Type 209, kapal selam milik India ternyata lebih baru dan modern, termasuk punya bobot lebih besar.




Type 209 milik India yang disebut sebagai Shisumar Class.

Ilustrasi Foto: medium.com



Shishumar Class milik India mengambil basis dari Type 209/1500yang memiliki bobot saat di permukaan 1.660 ton dan saat menyelam 1.850 ton. Sementara Cakra Class milik Indonesia mengambil basis Type 209/1300 yang beratnya saat di permukaan 1.285 ton dan saat menyelam 1.390 ton.

Selain perbedaan bobot, dari segi usia, Type 209 milik India termasuk lebih muda dari milik Indonesia. Meskipun keduanya datang pada era 1980-an. Shishumar Class didatangkan tahun 1986, sementara Cakra Class mulai datang ke Indonesia pada tahun 1981.

Dari aspek persenjataan juga ada perbedaan yang cukup mencolok, pada Type 209 India sudah punya kemampuan meluncurkan rudal anti-kapal jenis UGM-84L Harpoon Block II. Walaupun hanya 2 unit yang bisa melepaskan Harpoon, yaitu INS Shalki S46 dan INS Shankul S47.




Ilustrasi Foto: medium.com



Selain perbedaan yang sudah disebutkan diatas, ada perbedaan lain yang cukup penting, di mana Type 209 Indonesia tidak memilikinya. Perbedaan yang dimaksud terdapat pada fitur keselamatan awak, pada Type 209 India sudah dibekali inbuilt detachable escape/rescue pod. Karena disebut inbuilt, maka pod penyelamat ini terintegrasi secara penuh pada struktur kapal selam. Dengan adanya rescue pod ini, kapal selam Type 209 milik India terlihat lebih gemuk pada bagian lambung atasnya.

Dengan daya tampung sampai 50 orang, posisi duduk para awak di dalam rescue pod tentu tidak nyaman. Namun, pod penyelamat ini sudah dibekali pasokan makanan dan minuman, sampai kapasitas tabung oksigen untuk delapan jam sejak pertama kali pod diaktifkan. Sayang sekali gan sist, fitur ini tidak ada pada kapal selam Type 209 milik Indonesia. Kalu kita berandai-andai, bahwa Type 209 milik Indonesia dibekli escape pod juga, tentu jalan cerita KRI Nanggala akan berbeda.




Bentuk escape pod yang TS maksud seperti ini.




Dan posisi duduk pada escape pod akan seperti ilustrasi ini.

Ilustrasi foto dan gambar: indomiliter.com



Untuk urusan menahan tekanan air, escape pod pada kapal selam milik India ini dapat menahan tekanan air yang sama dengan batas ketahanan dari kapal selam Type 209/1500. Ini artinya kapsul penyelamat nyawa awak kapal selam ini dapat diluncurkan dengan aman di kedalaman 260 meter.

Sayangnya, escape pod belum menjadi kelengkapan utama pada kapal selam Type 209 Indonesia yang baru, yaitu Nagapasa Class (Type 209/1400) yang dibuat oleh Korea Selatan. Escape pod inilah yang menjadi keunggulan Type 209/1500 milik India dibandingkan Type 209/1300 serta Type 209/1400 milik Indonesia, kehadiran escape pod tentu menjadi fitur keselamatan yang penting bagi kru kapal selam.

Namun, sangat disayangkan kapal selam terbaru milik TNI AL justru tidak dilengkapi escape pod, sebagai penyuka dunia militer tentu ada rasa khawatir di benak ane, bahwa kapal selam "baru" tersebut tidak dilengkapi fitur penting seperti escape pod. Kedepannya keputusan untuk membeli alutsista harus benar-benar memikirkan TNI dan prajuritnya. Bukan hanya ”asal bapak senang”, demi pangkat dan kursi yang enak atau keuntungan material.




Tabah Sampai Akhir







Referensi: 1dan 2
Ilustrasi: berbagai sumber dan google image
Diubah oleh si.matamalaikat 28-04-2021 16:23
m4ntanqv
galigulagalu
yusuf2210
yusuf2210 dan 36 lainnya memberi reputasi
37
8K
87
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan