mayyarossaAvatar border
TS
mayyarossa
Malem Selikuran, Tradisi Untuk Sambut Lailatul Qadar



#RamadanBerkah telah masuk hari ke 6. Gimana puasanya, Gansist, masih aman? Ane ucapin selamat menunaikan ibadah puasa buat Agan Sista yang menjalankannya, ya. Semoga bisa tuntas puasanya, aamiin.

Bulan Ramadhan tahun ini, hampir sama dengan tahun kemarin. Ya, dua tahun ini, Ramadhan terasa berbeda dari biasanya, karena kita masih didera pandemi corona. Banyak kegiatan yang terpaksa tidak bisa dilakukan saat pandemi seperti sekarang ini. Terlepas dsei bisa tidaknya dilakukan sebuah tradisi di masa pandemi, ane akan ceritakan sebuah tradisi di daerah ane yang selalu dilakukan di bulan Ramadhan.



Halo Agan Sista, jumpa lagi dengan ane, Mayya Rossa, penyaji thrad inspiratif dan informatif. Kali ini, ane akan ajak Agan Sista sharing tentang sebuah tradisi Ramadhan di daerah ane, yaitu Malem Selikuran. Apa itu Malem Selikuran? Yuk, kita simak!

Malem Selikuran diambil dari Bahasa Jawa, bila diartikan secara bahasa adalah malam ke dua puluh satu. Sesuai namanya, acara ini dilakukan pada hari ke dua puluh Ramadhan, atau malam ke dua puluh satu Ramadhan.

Adapun tradisi ini sudah berkembang dari masa ke masa. Acara ini diadakan untuk menyambut Malam Lailatul Qadar, malam di mana segala amalan akan dilipatgandakan pahalanya. Seperti kita ketahui, malam Lailatul Qadar ini bisa terjadi pada malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan.



Untuk acara Malem Selikuran ini, biasanya adalah makan bersama/buka puasa bersama. Kalau di tempat ane, warga membuat nasi, sayur dan lauk pauk sebanyak 4 takir(semacam mangkok yang terbuat dari daun atau kertas) .
Di tempat ane sih biasanya ada nasi putih, sambel goreng tempe dan krecek, bakmi goreng, telur dadar, dan jajan pasar. Makanan ini kemudian dibawa ke masjid.



Saat menjelang berbuka, warga masyarakat berkumpul di masjid seperti biasanya, lalu ada pengajian. Setelah itu, kami melakukan doa bersama, sholat Maghrib berjamaah, dilanjutkan makan bersama/buka bersama.

Kalau tadi warga membawa 4 takir nasi sayur lauk, satu takirnya akan ditukar dengan nasi dari masjid, yaitu "sego gurih" atau nasi uduk yang akan disantap bersama-sama di masjid.



Nasi yang tadi ditukar itu pun ditinggal di masjid, disediakan untuk makan orang-orang yang akan tadarus di masjid. Sedangkan 3 takir lainnya dipersilakan untuk dibawa pulang, atau boleh juga ditinggal di masjid.

Tradisi Malem Selikuran ini mengingatkan kita untuk melakukan hal baik di bulan #RamadanBerkah, salah satunya bersedekah.
Nah, Agan Sista, demikian thread dari ane. Semoga pandemi segera berlalu, dan kita bisa melakukan segala kegiatan tanpa rasa khawatir.

Sumber gambar:

1. di sini
2. di sini
3. di sini

Jogja, 18 April 2021

Dari ane, yang kangen makan sego gurih bareng temen-temen di Malem Selikuran.
Gevaa111
iissuwandi
iissuwandi dan Gevaa111 memberi reputasi
2
544
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan