Meski harus menempuh perjalanan sejauh 2.500 mil laut dan baru tiba setelah 6-7 hari untuk mencapai Perairan Utara Bali, bantuan dari Pemerintah India untuk mendukung misi SAR dan evakuasi KRI Nanggala sangat dihargai oleh Pemerintah Indonesia. Seperti yang sudah diberitakan, India telah menerima International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO) dan telah memberangkatkan kapal penyelamat kapal selamnya.

Nama kapal penyelamat kapal selam milik India tersebut adalah SCI Sabarmati, kapal telah berangkat dari basisnya di Visakhapatnam tanggal 21 April lalu. Dalam pelayarannya kali ini, SCI Sabarmati juga membawa kapal selam penyelamat atau DSRV (Deep Submerge Rescue Vehicle).

DSRV yang dibawa SCI Sabarmati adalah produksi James Fisher Defence (JFD) dari Inggris. Ada dua unit DSRV tipe DSAR-650L yang dioperasikan Angkatan Laut India mulai tahun 2018, DSRV milik India tersebut berasal dari desain SSRV generasi ketiga yang tergolong baru.





DSRV yang melengkapi SCI Sabarmati ini telah dirancang untuk memaksimalkan kapasitas baterai dan daya tahan operasional, sehingga waktu yang biasanya dihabiskan untuk mengisi ulang baterai dapat digunakan untuk deploy DSRV lebih cepat jika terjadi insiden.

Menurut pihak JFD sebagai perancangnya, DSRV tersebut dapat dioperasikan hingga kedalaman 500 meter. Selain India, pihak JFD juga memasok DSAR (Deep Search and Rescue) 6 Class untuk kebutuhan Angkatan Laut Singapura. Di mana DSAR tersebut juga akan digunakan Singapura untuk ikut mencari KRI Nanggala.

DSRV milik India dioperasikan oleh tiga awak dan dapat menyelamatkan 14 personel dari kapal selam yang bermasalah. Untuk insiden KRI Nanggala 402, guna menyelamatkan 53 personel, maka dibutuhkan empat kali operasi penyelaman dengan DSRV ini.





Yang menarik dari kapal ini adalah penempatan deck helikopter pada bagian haluan, membuatnya menjadi sosok yang mudah dikenali. Kapal ini punya berat mati 3.306 ton, sementara panjang kapal 78 meter dan lebar 17 meter serta draft 4.8 m. Kapal ini mulai dibangun pada tahun 2013, punya kecepatan maksimum 9,6 knots dan kecepatan jelajah 6,4 knots.

India dikenal mandiri dalam pembuatan alutsista, kapal penyelemat kapal selam mereka dibangun oleh galangan kapal lokal, yakni SCI (Shipping Corporation of India). Angkatan Laut India saat ini mengoperasikan total 16 unit kapal selam, mereka memiliki dua kapal penyelamat kapal selam. Selain SCI Sabarmarti, ada juga INS Nireekshak, kapal penyelamat kapal selam dengan bobot mati 3.600 ton yang juga dibekali DSRV.





Bagi agan dan sista yang kurang begitu suka tentang pembahasan militer, nama "Sabarmati" mungkin terdengar sangat Indonesia banget. Mengingat ada kata "sabar" dan kata "mati" yang tentu sudah familiar untuk kita. Walaupun memiliki nama dengan cita rasa Indonesia, nama Sabarmati tidak diambil dari kosa kata Bahasa Indonesia.

Sedikit tambahan informasi tentang Sabarmati, nama dari kapal tersebut diambil dari nama sungai di India. Sabarmati adalah salah satu sungai besar yang mengalir ke wilayah barat India, di tepi sungai Sabarmati terdapat kota bernama Ahmedabad. Kota tersebut terletak di sebelah barat India dan merupakan kota terbesar di negara bagian Gujarat.







Negara Asal: India
Galangan Kapal: SCI
Panjang: 78 m
Lebar: 17 m
Draft: 4.8 m
Bobot: 3.306 ton
Kecepatan Maksimum: 9,6 knots
Kecepatan Jelajah: 6,4 knots.

--------