Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

emuinfoAvatar border
TS
emuinfo
Shalat Tarawih Secepat Kilat, Sahkah?


Pernahkah anda melihat video shalat tarawih dengan gerakan yang sangat cepat?dan apakah sah jika melaksanakan shalat terawih dengan sangat cepat?

Shalat tarawih dengan tempo yang lebih ringkas sah-sah saja asal memperhatikan beberapa hal :

1. Rukun2 fi'li harus tetap dilakukan secara thuma'ninah, Rukun fi'li itu meliputi: berdiri (bila mampu), ruku', i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, duduk untuk tasyahud akhir.

2. Rukun2 qauli berupa bacaan takbiratul ihram, Surat al-Fatihah, tasyahud (tahiyat) akhir, shalawat Nabi setelah tasyahud akhir, dan salam, harus sesuai tajwid. Aturan ini penting supaya orang tidak shalat dengan semaunya sendiri.

Terkait fokus dari pertanyaan ini, cara membaca tahiyat dengan cara cepat.
Dalam ilmu tajwid, metode bacaan dibagi menjadi tiga tingkatan kecepatan, yaitu

1. Tartil /tempo pelan.

2. Tadwir/ tempo sederhana,

3. hadr/Tempo cepat.

Pada pembagian yang terakhir yakni hadr tersebut, walaupun cepat, harus mengikuti aturan mizan atau keseimbangan panjang dan pendek bacaan.

Selain tahiyat boleh dibaca cepat dengan huruf2nya yang jelas terbaca, juga ada cara dalam membaca tahiyat supaya lebih cepat, yaitu membaca tahiyat dengan memilih kalimat yang wajib2 saja.

Dalam kitab Fathul Muin dijelaskan kalimat yang ringkas dalam tahiyat minimal sebagai berikut :

Rukun shalat yang kesepuluh adalah tasyahud akhir. Minimal bacaan dalam tasyahhud akhir sebagaimana yang diriwayatkan oleh As-Syafi'i dan Attirmidzi adalah bacaan:

"At-tahiyyatu lillah, salamun alaika ayyuhannabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh, salamun 'alaina wa 'ala ibadillahisshalihin. Asyhadu al-lailaha illallah, wa anna muhammadar rasulullah".
Setelah tasyahud di atas, baru kemudian membaca shalawat.

Dengan demikian, bagi para makmum yang sering ketinggalan dengan imam yang cepat, bisa mengikuti alternatif minimal bacaan tasyahud tersebut.

Dengan merujuk pada beberapa pendapat Ulama maka jelas sekali terjadi Khilaf, antara sah dan tidaknya sholat tarawih cepat, jadi silahkan yang bertarawih cepat dan silahkan untuk yg bertarawih pelan.

Keterangan Ulama' dibawah ini hanya sebagai Renungan untuk kita semua semoga bermanfaat.

1. Ketika menjadi Imam janganlah terlalu pelan karena terdapat Hadits Nabi dalam kitab Jami'usshagir juz 2 hal 100 :

Nabi Muhammad adalah orang yang paling cepat shalatnya ketika mengimami manusia dan orang yang paling lama ketika shalat sendiri.

Dalam kitab bujairomi alal khatib juz 2 hal 126 disebutkan
Disunnahkan bagi imam untuk mempercepat shalat dengan tetap menjaga sunnah ab'ad dan sunnah hai'at.

2. Dan Juga Jangan Terlalu Cepat (Pendapat Ulama Yang Mewajibkan Thuma'ninah)

Disebutkan dalam kitab I'anatuttholibin Juz 1 hal 265
Quthbu al-Irsyad sayyidina Abdullah bin Alwi mengatakan di dalam kitab al-Nashaa'ih Hindarilah pelaksanaan shalat dengan terlalu cepat seperti yang biasa dilakukan kebanyakan Juhalah dalam melakukan shalat tarawih, yang karena sangat cepatnya mungkin mereka melewatkan sebagian rukun, seperti tanpa thuma'ninah di dalam ruku' dan sujud, atau membaca surat al-Fatihah tidak dengan sebenarnya karena tergesah-gesa, sehingga shalat salah seorang di antara mereka tidak dinilai oleh Allah Swt.

Sebagai shalat yang berpahala, tetapi mereka tidak dianggap meninggalkan shalat.

Orang tersebut salam (menutup shalat) dengan bangga (karena bisa melaksanakannya secara cepat). Hal itu dan sejenisnya termasuk tipu daya syetan yang paling besar kepada orang yang beriman untuk merusak amal ibadah yang ia kerjakan.

Karena itu, berhati-hatilah dan waspadalah wahai saudara-saudaraku. Apabila anda melaksanakan shalat tarawih dan shalat yang lain maka sempurnakanlah berdirinya, bacaan alfatihahnya, ruku'nya, sujudnya, khusu'nya, hudhur-nya, rukun-rukunnya dan adabnya.

Janganlah anda menjadikan setan sebagai penguasa diri anda, karena setan tidak mampu mengusai orang-orang yang beriman yang bertawakkal kepada Allah Swt., maka beradalah di dalam kelompok mereka, karena setan itu mampu menguasai orang-orang yang menolongnya dan orang-orang yang menyekutukan Allah Swt. Janganlah anda termasuk orang-orang ini.

Demikian semoga bermanfaat, wallahu a'lam.
clickheretodown
semakbelukar988
semakbelukar988 dan clickheretodown memberi reputasi
2
482
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan