Setiap daerah dimana saja pasti terdapat tradisi atau kebiasaan. Sama halnya saat momen bulan Ramadan ini biasanya di setiap daerah ada sebuah tradisi tertentu.

Menurut wikipediatradisi adalah sebuah bentuk perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama. Kemudian tradisi ini diambil dari bahasa latin "Tradere" yang berarti mentransmisikan atau turun temurun dari satu tangan ke tangan lain untuk dilestarikan.

Salah satu tradisi yang ada di tempat tinggal atau daerah TS yang mungkin hal ini juga berlaku sama di semua daerah di Indonesia saat sebelum bulan Ramadan yaitu nyekarke kuburan atau makam.

Sama halnya seperti tahun kemarin, tahun ini pun sebelum melakukan ibadah puasa esok harinya TS dan sekeluarga nyekarke kuburan yang jaraknya cukup jauh.

Kurang lebih seperti thread yang pernah TS buat dulu dimana nyekar ke kuburan di kondisi pandemi seperti ini harus menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Tradisi nyekar kuburan di tengah pandemi covid-19

Selain tradisi nyekar ke kuburan atau makam. Di tempat tinggal TS tepatnya di Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah ini ada sebuah tradisi atau kebiasaan yang cuma ada di momen bulan Ramadan.

Tradisi ini sebetulnya berkaitan dengan saling berbagi dan memberi ke sesama orang atau masyarakat di bulan suci yang penuh dengan nikmat dan keberkahan #RamadanBerkah.

Jadi kebiasaan ini diadakan setiap tahun atau bisa dibilang satu tahun sekali saat bulan Ramadan yaitu, setiap rumah atau warga diharuskan untuk memberikan takjil ke Masjid setempat. Kebetulan nama Masjid di tempat TS adalah Masjid Besar Babul Qudus. Nantinya takjil pemberian oleh warga sekitar akan dibagikan ke orang-orang yang berbuka puasa di Masjid Babul Qudus tersebut.

Namun, yang diharuskan memberikan takjil ini nama warganya sudah tercantum di jadwal yang terlampir sesuai surat undangan yang diedarkan ke warga sekitar. Jadi, bisa dibilang rata-rata yang diharuskan memberikan takjil ini adalah warga yang dianggap berkecukupan atau berlebih oleh masyarakat sekitar. Kemudian lokasi rumahnya pun tidak jauh dari Masjid tersebut.

Meskipun sejatinya memberi itu memang tidak pandang bulu ya Gansis dan tidak dinilai dengan ukuran harta. Semua orang juga pastinya berhak untuk memberi dan berbagi kepada sesama. Untuk takjil yang diberikan itu terserah boleh makanan apa saja atau yang sudah tertera di surat undangan seperti di bawah ini.

Oh ya, kebetulan juga Gansis Masjid yang ada di tempat tinggal TS ini berada di jalan raya besar atau dilalui oleh banyak kendaraan. Otomatis saat waktunya berbuka puasa pasti banyak orang yang berhenti sejenak untuk sholat di Masjid dan kemungkinan juga berbuka di sini. Maka dari itu, tradisi ini dilakukan pada intinya adalah sebagai bentuk rasa kebersamaan dan berbagi dengan sesama orang di momen bulan Ramadhan yang penuh berkah dan pahala ini.

Memang di bulan suci ini kita harus memperbanyak amalan juga, seperti salah satunya tradisi ini yaitu berbagi, memberi, bersedekah dan beramal kepada siapa saja yang membutuhkan. Semoga bulan puasa pada tahun ini ibadah puasa kita lancar dan diterima oleh Alloh SWT. Aamiin.

Sumber:referensidan opini pribadi