Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kutilkuda1202Avatar border
TS
kutilkuda1202
[CURHAT] Hidup susah malah suami selingkuh sama istri orang.
Note: Thread ini adalah kisah nyata dari tetangga dekat TS. Beliau curhat karena TS memang kenal dekat dengan narasumber. Komentar akan dibalas narasumber bila ia berkenan.


Selamat malam teman-teman kaskus. Di kesempatan kali ini, aku ingin mencurahkan isi hatiku. Rasa sesak dalam hati yang sudah tidak bisa ku tahan. Aku bingung ingin bercerita kepada siapa. Mengapa? Karena bila aku ceritakan kepada saudara, yang ada malah aku yang disalahkan. Mereka berkata kalau aku terlalu egois dan tidak memikirkan anak anak. Ada juga yang mengatakan bahwa ini semua karena dosa masa lalu ku. Tetapi ini sungguh membuat ku tidak tahan.

Perkenalkan namaku Nani. Aku seorang ibu rumah tangga yang memiliki seorang suami dan dua orang anak. Suamiku seorang pekerja pabrik dengan penghasilan umk kabupaten di jawa tengah. Perekonomian kami memang tidak semapan orang-orang kota atau berpenghasilan besar. Tetapi aku tidak mempersoalkan itu. Prinsipku, bila memang suamiku ini mencintaiku, aku akan mengabdi sebagai istri dan mendampinginya berjuang dari nol. Oleh sebab itu, aku semenjak menjadi istri nya tidak pernah memaksa dia membelikan ini itu atau mematok harus diberi uang belanja tertentu.

Setiap hari aku hanya diberi uang belanja 20.000 sampai 40.000. Aku terima dengan sukacita dan berusaha mengatur keuangan keluarga. Setiap hari aku belanja beras untuk kami berempat di rumah sekitar 1 kg, untuk lauk seadanya aku anggarkan kan 10.000 sampai 15.000. Sisanya bisa dikumpulkan untuk beli bawang, minyak, gas, sabun dan lain lain nya sebagai kebutuhan bulanan.

Karena ternyata kebutuhan masih banyak, ditambah biaya sekolah anak makin besar juga, aku pun memutuskan bekerja sebagai pembantu rumah tangga di perumahan asrama rumah tangga TNI. Aku bekerja dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore, tiap senin hingga sabtu. Pekerjaan ku ini ternyata membantu keuangan keluarga kami dan bisa membiayai kebutuhan anak anak sekolah.

Disaat semua aku perjuangkan bersama suamiku melawan kondisi kemiskinan dan segala keterbatasan ini. Ternyata suamiku malah melakukan tindakan yang menyakitkan hati. Ia berselingkuh dengan seorang wanita lebih tua darinya. Ia berusia 50 tahunan sedangkan suamiku berusia 38 tahun. Bagaimana aku mengetahuinya? Beginilah kronologisnya.

Beberapq hari lalu, tepat di hari minggu awal maret 2021. Anak anak ku sedang pergi bermain. Anak pertama SD kelas 6 sedang memancing di sungai belakang desa bersama teman-temannya, sedangkan anak kedua kelas 5 SD sedang asyik bermain masak masakan di belakang rumah. Tiba-tiba datang seorang perempuan setengah tua dengan diantar gocar. Dia lebih tinggi dariku, rambut keriting tertata rapi, dan berdandan dengan lipstik merah. Ia datang dengan menenteng tas warna hijau, sepertinya terbuat dari kulit ular dengan gantungan bulu bulu berwarna hijau tua pula.

Ia keluar dari mobil tersebut dan berkata,” terimakasih ya pak, nanti saya order lagi” sambil melepas kacamata nya yang berlensa kaca dan frame keemasan. Warna emas itu nampak sepadan dengan gelang gelang emas dan cincin emas bermata merah. Nampak sekali kalau ia adalah wanita kaya. Seketika aku berpikir dan bertanya-tanya, siapa dia? Apa tujuan nya kemari? Apa bapak nya anak-anak punya hutang? Atau mau kasih bantuan buat keluarga kami? Banyak pertanyaan yang terbersit dalam otakku siang itu.

Sambil ku potongi kangkung yang baru tadi pagi kuambil dari sawah dekat sungai untuk lauk hari ini, kusambut wanita yang memasuki pintu depan rumahku. “Permisi..”, ucapnya. “Oh monggo bu.... silahkan masuk”, jawabku sambil meletakkan sayuran kangkung sawah itu dan mempersilahkan dia masuk. Ia melepas masker nya dan duduk di kursi bambu di rumahku. “Maaf bu, cari siapa ya?”, tanyaku. Ia pun menjawab dengan sopan,” saya nyari mas Iksan. Mas Iksan nya ada mbak?”

Dia mencari suamiku. Aku berpikir dalam hati dan mulai bertanya-tanya. “Waduh kok nyariin suamiku, apa dia ada hutang ya.. apa mau kasih bantuan nih orang kaya”, tanyaku dalam hati. Aku langsung menjawab pada wanita itu, “ ohh.. memangnya ada apa ya bu? Apa suami saya ada hutang?” . Aku seketika berkata begitu karena memang kami keluarga tidak punya apa apa, otomatis kalau didatangi orang berduit pasti hubungannya dengan utang atau bantuan, bukan?

Dia pun menjawab dengan agak terbata-bata,” ehhh.. be..begini bu... nama saya Indri. jadi suami ibu ada hutang sebesar 10 juta”. Seketika aku kaget dan panik. Yang benar saja, 10 juta itu besar lho. Gaji suami saja hanya umk kabupaten. Aku seorang pembantu hanya dapat bayaran 1,2 juta, kadang kalau boss nya lagi dapat rejeki ditambahi jadi 1,5 juta. Lha ini 10 juta. Uang dari mana?????? Dan buat apa juga uang segitu? Karena selama ini suamiku tidak pernah cerita kalau hutang uang atau memberiku uang lebih dari 40.000 tiap harinya.

“Ah masak sih bu? Utang apa itu?? Selama ini suami saya gak ngomong dan saya juga gak menerima uang itu. Jangan mencoba menipu bu, saya ini orang miskin”, jawabku dengan tegas. Dia pun menjawab,” iya bu, sebenarny kalau ditotal itu 10 juta lebih. Karena sudah 2 tahun ini, mas Iksan minta uang ke saya tiap bulan 500.000 sampai 1 juta”.

“Eh jangan mengada ada buk, coba mana buktinya???? Emosi lho ini aku..”, jawabku sambil meninggikan nadaku. Ia pun mengeluarkan handphone dan menunjukkan sebuah chat WA nya dengan suamiku.
“Total 10 juta lho mas, kalau kamu gak menemuiku, aku akan temui istrimu”

Aku pun dengan kasar menarik hp itu dan membaca nya. Wanita itu mencoba merebut hp nya tetapi kusanggah tangannya dan membentaknya, “bentar buk..!!!!”

Tiba tiba saja ku scroll layar hp itu dan terbacalah chat sebelumnya. Begini isinya:

Suamiku: mama sayang.. udah makan belum?
Dia: sudah papa sayang. Nanti malam kita makan ya di cafe Dresto, aku jemput pakai grabcar.

Seketika aku emosi dan bertanya padanya,” apa apaan ini mbak???? Chat apa ini??? Ngaku kamu mbak???!!!!!”, nada bicara ku tak terkontrol. Dia pun mulai menunduk malu, lalu menjelaskan dengan percaya diri. Aku sudah naik darah tetapi ku tahan demi mendapat informasi dari wanita binal tak tau malu ini.

“Begini mbak.. sebenarnya suami mbak sudah berselingkuh sama saya sejak 2019. Tiap bulan suami mbak minta uang sama saya, belum lagi makan bareng dan jalan-jalan. Alasannya untuk biaya sekolah anak anak mbak. Jadi saya gak tega makanya saya kasih.”

Seketika emosi memuncak tetapi aku kendalikan nada bicara dan volume ku. Aku malu kalau sampai tetangga dengar, aku kendalikan diriku dalam menghadapi kuntilanak tua pelakor suami orang ini. Aku menjawab dengan tegas,” jadi selama ini kalian main zinah ya, najis banget kelas mu mbak. Emang kamu gak punya suami? Kok sampai iksan miskin jelek itu kamu embat juga. Dia itu suami ku beranak dua, penghasilan pas pasan kok ya kamu makan. Apa tidak ada laki laki lain?” Secara refleks tanganku menunjuk wajahnya yang tua tapi tak tau malu itu.

Ia menjawab,” saya juga masih bersuami, saya juga takut suami saya tahu, dia galak dan keras. Sering mukuli saya, tetapi setelah ketemu mas Iksan, aku merasa nyaman dan nekat menjalin hubungan terlarang ini. Sebenarny aku mau rahasiakan ini tetapi karena sudah sejak februari dia tidak menemuiku. Maka kuancam dengan menagih utang agar bisa bertemu denganku. Tetapi malah chat saya dibaca sama mbak. Maaf mbak, kalau saya sudah menyaktii mbak.” Wajahnya memerah dan matanya nampak ingin menangis.

Seketika kuusir saja wanita ini. Aku sudah muak liat wajah sok sedih nya itu. “Mbak... mending kamu pergi dari rumah saya. Kamu mau embat suamiku silahkan, mau kamu naikin tubuhnya 24 jam 7 hari silahkan.. makan tuh biji nya Iksan. Tapi jangan salahkan saya kalau hidupmu akan lebih susah dan nelangsa daripada saya kedepannya. Setan itu kumpul sama setan, cocok kalian itu aura setan!!!! Pergi sana mbak...!!!!!”.

Ia pun pergi dan berjalan keluar dari rumah. Entah mau pulang naik gojek, pesawat atau mau dijemput sama sang Khalik juga malah lebih baik. Setelah dia pergi, aku menangis sejadiny di kamar. Kok tega suamiku. Hidup sudah susah, aku gak pernah maksa dia kasih uang berapapun, aku juga gak minta perawatan wajah atau perhiasan. Aku terima apa adanya. Kalau dibilang kalah cantik ya mungkin saja aku kalah, tapi apa ya dia buta kalau wanita itu seusia kakak pertamaku. Heran aku sama suamiku. Aku nangis hingga sore dan jadi gak bergairah ngerjain apa apa. Tidur terus di kamar.

Sepulangnya suamiku dari bekerja minggu itu, aku diam saja. Dia masih belum paham karena dia berpikir aku sakit. Anak anak sudah masak mie instant dan ada nasi putih yang sudah ku masak siang tadi untuk makan malam mereka. Setelah ia mandi, dan masuk kamar. Ia bertanya,” kamu kenapa buk? Sakit? Anak anak makan mie, apa ndak masak?”. “Ndak pak, lagi males”, jawabku ketus. Ia pun pergi ke dapur dan masak mie juga untuk makan.

Setelah itu dia nonton tv dan jam 9 malam ia masuk ke kamar. Anak anak juga sudah tidur semua. Aku bicara di kamar dengan nada yang lebih turun. Aku mencoba manjaga komunikasi karena bagaimanapun ada anak anak di rumah.
“Pakne... aku mau bicara... tadi ada wanita namanya Indri usia 50 thn kesini nagih utang 10 juta...”
Tiba tiba dia potong pembicaraan, “halah wong edan kui.. wis gak usah diurusi”

“Jangan kamu potong dulu mas...!! aku udah baca chat kamu sama dia....”

“Wis wis wis.... males ribut, aku capek kerja. Tidur tidur”, jawabnya sambil berbalik posisi memunggungiku. “mas...!!! Aku tau kamu selingkuh... kamu itu apa gak sadar diri? Kita ini gak punya apa apa? Aku kurang apa ha???? Aku gak maksa kamu buat belikan ini itu. Aku terima apa adanya. Kok bisa bisanya kamu selingkuh...!”, nadaku mulai agak meninggi.

Dia langsung berbalik kearahku dan malah memasang muka lebih galak,” kamu kan sudah kubilang , dia orang gila.. gak percayaan!!! Terserah kamu percaya apa gak. Karepmu!!!!!! “, bentaknya.
Aku langsung menangis. “Semenjak nikah kamu gak pernah bentak aku begini.. aku sadar sekarang, kamu mencari yang kaya untuk keuntunganmu.”
Aku keluar kamar dan tidur depan tv.

Semenjak itu aku sudah malas tidur di kamar sama suamiku. Aku diamkan saja tetapi aku tetap mengurus rumah dan menyediakan masakan bagi nya. Anak anak tidak tahu ibunya sedang stress memikirkan bapaknya. Tetapi sebenarnya aku dan mas Iksan sudah tidak ada komunikasi selama seminggu ini. Ia menaruh uang jatah belanja 30.000 di atas meja dekat kasur kamar.

Aku masih mencintainya dan menyayanginya, tetapi mengapa dia menghianatiku. Yang lebih menyedihkan lagi, ia hanya diam dan membentakku malam itu. Aku harus bagaimana??? Sakit rasanya serumah tapi seperti tidak saling bicara.
Tapi kalau sampai dia membentak dan berbuat kasar padaku, aku akan ajak anak anak pindah ke rumah orangtuaku.

Untuk suamiku mas Iksan...
Pak.. tobat o pak. Anak anak mu udah besar. Lebih baik kerja keras hallal demi anak anak. Jangan malah cari kesenangan dunia dengan zinah sama istri orang. Bukannya rejeki datang tapi malah kesusahan pak. Aku tunggu niat baikmu untuk berbicara denganku berdua di rumah”.


Salam,
Nani Jateng.
HendraJP88
nomorelies
Bibalinhgum
Bibalinhgum dan 12 lainnya memberi reputasi
13
5K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan