Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

palapanusaAvatar border
TS
palapanusa
Hari Perempuan Sedunia, Dirayakan di Masa Soekarno, Dilarang di Masa Orde Baru


Hello GanSis selamat hari Kamis dan menjelang Weekend dan besok hari kejepit juga TS mau membagikan sedikit info dan semoga info ini menambah wawasan GanSis yang baca thread TS ini dan khususnya bisa menambah wawasan TS juga sebagai penulis thread ini. Thread ini masih mengenai Hari Perempuan sedunia, jika menelisik sejarah dasar dari perayaan Hari Perempuan Sedunia ini mengenang tentang Clara Zetkins seorang tokoh wanita yang meletakkan awal atau dasar dari terbentuknya Hari Perempuan Sedunia yang dirayakan setiap tanggal 8 Maret dan terbentuk perayaan ini tepat di tahun 1910.


Sumber Gambar

Sekedar intermezzo sedikit Clara Zetkins yang merupakan peletak dasar terbentuknya perayaan Hari Perempuan Sedunia ini merupakan seorang wanita kelahiran Jerman ia lahir tahun 1857, Zetkinspun sempat bergabung dengan Partai Sosialis Demokratik Independent (USPD) salah satu partai yang berhaluan kiri di Jerman saat itu. Awal mula Zetkins sering menulis mengenai isu-isu wanita yang di tuangkan dalam Die Gleichelt yang merupakan koran partai khusus wanita di Jerman kala itu. Zetkins juga membentuk komite wanita di setiap negara dan mempertemukan mereka untuk membahas isu-isu mengenai perempuan pekerja dan kesejahteraan sosial bagi ibu dan anak. Awal mula ditetapkannya 8 Maret sebagai hari Perempuan sedunia dimulai saat kongres wanita sosialis ke-2 di Kopenhagen, awalnya Hari Perempuan ini ditetapkan untuk mengenang perjuangan dan semangat protes buruh garmen di New York pada 1857 dan 1908. Atas ide Madam Zetkins ini pada 1910 ditetapkanlah Hari Perempuan International yang menuntut hak pilih untuk semua orang sebagai simbol perjuangan.


Sumber Gambar

Clara Zetkins ini juga terkenal di Indonesia saat Soekarno menyebut namanya pada pidato Rapat Umum Hari Perempuan pada 8 Maret 1966 GanSis, pada zaman Soekarno Hari Perempuan dirayakan setiap tahunnya. Awal mula hari perempuan dirayakan di Indonesia di inisiasi oleh Gerakan Wanita Indonesia (GERWANI) yang merupakan organisasi sayap perempuan dari PKI. Soekarno sebagai presiden Indonesia dahulu juga memberikan yang besar terhadap perempuan terutama hak-hak perempuan dan persatuan perempuan sebagai kelompok masyarakat yang memiliki peranan yang sangat penting pada kemajuan suatu bangsa. Pada era Soekarno hari perempuan rutin di gelar di Istana Negara setiap tahunnya dengan mengundang organisasi dan kelompok-kelompok perempuan saat itu.


Sumber Gambar

Namun disaat pak Soekarno dilengserkan pada tahun 1966 melalui Supersemar yang masih menjadi kontroversial dengan diangkatnya Soeharto menjadi Pejabat presiden saat itu mengingat pada saat itu pidato Nawangsara dari Soekarno di tolak oleh MPRS dimulailah masa Orde Baru. Beda sikap dengan Orde Lama di era Orde Baru peringatan hari wanita dihapus dan tidak dirayakan lagi. Alasan Orde Baru tidak merayakan Hari Perempuan Sedunia ini karena dianggap Hari Perempuan merupakan pemikiran dan masih berhubungan dengan faham Komunis. Namun pada 8 Maret 1966 Kowani masih merayakan hari Perempuan ini GanSis namnun setelah melakukan konsolidasi Internal untuk melaksanakan Tritura. Akibatnya semua anggota yang dianggap dekat dengan PKI kala itu termasuk Gerwani didepak dan sejak saat itu Kowani dan Organisasi perempuan lainnya tidak lagi merayakan Hari Perempuan Sedunia.

Seiring dengan turunnya power kekuasaan Orde Baru di tahun 1998, Seruni (Seruan Perempuan Indonesia) kembali mengadakan peringatan Hari Perempuan Sedunia untuk mengkritik kondisi Indonesia saat itu dan juga Perayaan Hari Wanita Sedunia yang diadakan oleh Seruni ini diadakan dengan melakukan Doa antar iman. Sejak saat itu Hari Perempuan Sedunia ini di peringati dan di rayakan kembali walaupun tidak begitu meriah seperti negara lain. Bahkan sekedar informasi GanSIs di negara bekas Soviet Hari Perempuan ini menjadi hari libur nasional di negara mereka seperti di Uzbekistan yang menjadikan Hari Perempuan Sedunia sebagai hari libur dan perayaan Nasional disana.

Baiklah sekian nih GanSis thread TS hari ini, seperti apapun perayaan hari Perempuan Sedunia, tetap hak-hak Pekerja Perempuan dan hak Perempuan di muka publik harus sama dan setara. Tidak ada istilah Perempuan mahluk yang lemah dan tidak punya kuasa, sekedar mengingatkan banyak pemimpin perempuan yang berhasil membawa negaranya ke tingkat yang lebih baik dan jasanya yang selalu dikenang seperti Margareth Thatcher, Benazir Bhuto, Indira Gandhi dan masih banyak wanita lainnya mungkin jika di Indonesia pahlawan wanita yang memiliki semangat untuk memerdekakan negara ini adalah bukti bahwa wanita dan perempuan tidak bisa dipandang sebelah mata.

Terimakasih GanSis atas perhatiannya semoga thread ini bermanfaat dan menambah wawasan GanSis dan khususnya TS pribadi.

TS juga ingin mengucapkan Selamat Hari Perempuan buat semua perempuan hebat dimanapun berada

Sampai Jumpa di thread lainnya GanSis

Quote:



nowbitool
khoirul48
Junmai92
Junmai92 dan 25 lainnya memberi reputasi
26
3.1K
69
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan