Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Kawasaki D-Tracker X 250, Kuda Besi Tunggangan Pasukan Pengaman Ibu Kota
Inventaris kendaraan TNI bukan hanya berwujud kendaraan beroda rantai atau kendaraan beroda ban dengan kulit baja, demi mendukung pergerakan personel TNI, pasukan baju loreng juga dilengkapi sepeda motor. Mengingat di Ibu Kota Indonesia dulu sering terjadi demo dengan memilih tanggal angka cantik, maka pasukan penjaga Ibu Kota wajib hukumnya untuk datang tepat waktu ke TKP untuk mengantisipasi aksi massa yang semakin beringas. Sepeda motor tersebut dipakai oleh Brigade Infateri-1 PIK/Kodam Jaya untuk melalukan tindakan pengamanan di wilayah DKI Jakarta. Untuk lebih jelasnya TS sudah buatkan pembahasannya dibawah ini.



Kawasaki D-Tracker X 250


Motor milik pasukan baret hijau ini memiliki spesifikasi yang sama dengan motor Kawasaki yang dipasarkan untuk sipil. Perbedaan dengan versi sipil adalah pada cat sepeda motor tersebut, karena digunakan untuk kepentingan militer, motor ini di cat dengan warna hitam, khas motor komando. Dirunut dari spesifikasinya, Kawasaki D-Tracker X 250 termasuk jenis supermoto yang tinggi dan ramping. Motor ini punya ground clearance 265 mm.

Dibuat untuk beraksi di jalanan kota metropolitan seperti Jakarta, Kawasaki D-Tracker X 250 menggunakan ban aspal jenis IRC Road Winner dengan kombinasi ukuran 17-17 inch. Jika membicarakan soal motor trail atau supermoto memang tidak bisa lepas dari Kawasaki, khusus untuk D-Tracker X 250, motor ini tergolong nyaman untuk keperluan sehari-hari. Karena D-Tracker Punya riding position tegak khas motor trail yang tidak membuat badan cepat pegal.

Kawasaki D-Tracker X 250 punya tenaga 24 horse power pada putaran mesin 9.000 rpm dan torsi 21 Nm pada putaran mesin 7.000 rpm. Kecepatan maksimal motor ini bisa mencapai 120 km/jam. Salah satu bagian yang istimewa dari Kawasaki D-Tracker X 250 adalah suspensi. Mengambil platform yang sama dari motor trail, suspensi Kawasaki D-Tracker bisa dibilang sangat nyaman untuk melibas jalanan yang rusak.




Foto: news.detik.com



Kawasaki D-Tracker X 250 sendiri memiliki 2 buah rem cakram atau double disk brake yang terpasang pada roda depan serta belakang. Diameter rem cakram motor tersebut cukup besar, yakni 250 mm pada bagian depan dan 220 mm pada bagian belakang.

Motor ini sudah menggunakan speedometer Full Digital yang mudah dibaca, sementara pada bagian belakang juga terpasang knalpot yang dilindungi cover khusus, sehingga tetap nyaman saat dipakai boncengan. Lampu depan masih standard, belum menggunakan teknologi LED. Dilihat dari sejarahnya, super moto ini mulai masuk ke Indonesia sejak tahun 2010.

Kawasaki D-Tracker mengusung mesin 1 silinder berkapasitas 249 cc DOHC 4-Tak dengan 4 buah katup dan dibekali dengan transmisi 6 kecepatan, menggunakan pendingin cairan yang akan menstabilkan suhu mesin saat diajak berakselerasi. Mesin tersebut juga sudah menggunakan teknologi Digital Fuel Injection, sehingga konsumsi bahan bakar lebih irit dan performa mesin semakin responsif. Kawasaki D-Tracker 250 dibandrol pada kisaran harga Rp 63 juta.







Ilustrasi: otodrift.com





Foto: indomiliter.com



Untuk Kawasaki D-Tracker 250 yang dimiliki oleh Kodam Jaya merupakan hibah dari Pemprov DKI, pemberian kendaraan roda dua tersebut dilakukan saat masa kepemimpinan Bapak Ahok. Tepatnya pada tanggal 7 Agustus 2015, Kodam Jaya menerima inventaris motor sejumlah 326 unit.

Selain sepeda motor, Pemprov DKI waktu itu juga memberikan total 2.950 set perlengkapan pasukan antihuru-hara. Satu set itu terdiri dari topeng, masker, pelindung badan, tameng, sarung tangan, dan lain-lain. Total nilai hibah yang diberikan Pemprov DKI kepada Kodam Jaya tahun 2015 mencapai Rp 50 miliar.




Bapak Ahok saat mencoba Kawasaki D-Tracker.

Foto: kompas.com/Kurnia Sari Aziza



Dengan diberikannya hibah berupa sepeda motor oleh Pemprov DKI, Pak Ahok dalam pernyataannya waktu itu berharap potensi tindakan kriminal di Jakarta bisa teratasi. Dengan begitu aparat kepolisian dengan aparat TNI bisa cepat memonitor kejahatan yang terjadi di Jakarta.

Sebagai negara dengan jumlah populasi sepeda motor yang cukup banyak, TNI maupun Polri membutuhkan kendaraan roda dua tersebut. Karena pelaku yang beraksi untuk melakukan gangguan keamanan biasanya banyak yang menggunakan sepeda motor. Selain itu, untuk mengamankan aksi demonstrasi skala besar, mobilitas pasukan ke TKP dengan sepeda motor tentu lebih efektif.

Sedikit tambahan mengenai pasukan yang menunggangi kuda besi ini, pasukan tersebut bernama Pleton Intai Keamanan (Tontaikam) Brigade Infanteri-1 Pengamanan Ibu Kota/Jaya Sakti (Brigif-1 PIK/JS).Pasukan ini merupakan satuan motoris setingkat pleton yang dibentuk sebagai satuan pengamanan di Ibu Kota yang bisa bergerak cepat dan memiliki kemampuan light counter terrorism (LCT).




Foto: indomiliter.com



Awalnya pasukan ini bernama Satuan Khusus 44 Anti Teror (SS 44 AT) dengan personel sejumlah 44 orang yang dibentuk berdasarkan Spin Pangdam Jaya, Nomor Sprin/450-2/IV/1992 pada tanggal 11 April 1992. Kemudian, berdasarkan Sprin Danbrigif-1 PIK/JS Nomor Sprin/083/VI/1992 tertanggal 4 Juni 1992, nama SS 44
AT berubah menjadi Tontaikam dengan jumlah personel 41 orang.


Selain sepeda motor, pasukan pengaman Ibu Kota ini juga dilengkapi kendaraan angkut personel Anoa 6x6, tidak hanya memiliki fungsi operasi tempur dan operasi bantuan. Tontaikam sering dilibatkan dalam pengamanan event besar kenegaraan dengan pola Bawah Perintah (BP) ke Paspampres, pasukan elite ini juga memiliki fungsi operasi intelijen dan pembinaan teritorial atau kewilayahan.

Selain menggunakan supermoto, Tontaikam juga menggunakan motor Kawasaki Ninja Fi dan KLX 150. Produk Kawasaki memang cukup digemari oleh pihak TNI, beberapa varian lain yang juga banyak dipakai adalah tipe Kawasaki KLX 150 dan KLX 250. Sementara Korps Marinir TNI AL menggunakan IMZ Ural 650, menjadi motor dengan tampang paling sangar diantara inventaris motor TNI.




Tontaikam menggunakna Kawasaki 250 Fi.

Ilustrasi: indomiliter.com




Den Bravo TNI AU dengan Kawasaki KLX 250.

Foto: ipenk666




KLX 150 jadi salah satu favorit TNI.

Ilustrasi: motorplus-online.com




IMZ Ural 650 menjadi andalan Korps Marinir TNI AL.

Ilustrasi: indomiliter.com



Kawasaki D-Tracker X 250

Meisn: 4-tak, DOHC
Torsi Maksimum : 21Nm/7000rpm
Tenag Maksimum: 24 HP/9.000 rpm
Kecepatan Maksimum: 120 km/jam
Volume Silinder: 1 silinder 249 cc
Suspensi Depan: Telescopic Fork Supension
Suspensi Belakang: Monoshock Suspension
Rem Depan: Hydraulik ( Disc Brake )
Rem Belakang: Hydraulik ( Disc Brake )
Panjang x Lebar x Tinggi: 2.065 x 790 x 1175 mm
Jarak Poros Roda: 1.435 mm
Jarak ke Tanah: 265 mm
Kapasitas BBM: 7.3 liter
Transmisi: 6 Speed




---------------



Demikian sedikit bedah motor milik salah satu pasukan penjaga Ibu Kota, dengan menggunakan sepeda motor, pergerakan unit pasukan tersebut tentu bisa lebih cepat. Apalagi tugas mereka melindungi wilayah Ibu Kota yang padat akan kendaraan. Terimakasih sudah membaca tulisan ini dari awal sampai akhir, sampai jumpa di pembahasan selanjutnya, keep Kaskus emoticon-Angkat Beer





Referensi: 1.2.3.4.5
Ilustrasi: google image, detik.com, indomiliter.com
Diubah oleh si.matamalaikat 14-03-2021 00:45
emineminna
yahyal010
davecchio
davecchio dan 32 lainnya memberi reputasi
31
9.6K
111
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan