Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Yudasa98Avatar border
TS
Yudasa98
Rasa yang Terpendam
Ilustrasi Gambar from Google

Aku mengenal dia dari masih menggunakan seragam putih biru, dulu aku menganggapnya hanya seorang wanita biasa, seorang wanita yang menurutku tidak ada istimewanya. Tetapi, anggapanku itu berubah seratus persen setelah aku mengenalnya lebih dekat di bangku SMA. Ternyata dia seorang wanita yang memiliki pribadi luar biasa, seorang wanita yang lembut dalam bertutur kata, penyayang, baik, dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Mengetahui pribadinya itu membuat aku terpincut untuk memilikinya. Asal kamu tahu, Setiap malam aku selalu membayangkan dia, membayangkan dia berada di sampingku sembari menggenggam tanganku dengan lembut dan menatap bintang-bintang di langit yang damai itu. Sungguh romantisme yang begitu indah. Tapi itu hanya ilusi, sebuah ilusi yang aku buat. Andai ilusi itu menjadi sebuah kenyataan pasti langit akan tersenyum melihat keromantisan kita berdua. Ehem ...

Disepanjang malam yang damai ini, aku tidak dapat memejamkan mata, entah kenapa aku selalu teringat kepadanya. Sekiranya besok tiba aku ingin bertemu dengannya, bertemu di sebuah taman yang berada di belakang sekolah kita berdua dan aku ingin mengajaknya berdiskusi mengenai hati, hati yang selama ini aku pendam, tapi, aku sepertinya belum berani untuk mengungkapkan rasaku ini di depan dia. Sebenarnya aku itu suka dengan dia semenjak kita satu sekolah di SMA, aku benar-benar mengaguminya. Waktu di sekolah, aku pernah diberi tugas oleh guru bahasa Indonesia, guru itu memberikan tugas kepadaku untuk membuat sebuah puisi tentang cinta, lalu, tanpa pikir panjang aku membuat sebuah puisi yang aku tujukan ke wanita istimewa yang aku suka dan kagumi itu. Seperti ini puisinya ...

Spoiler for Puisi untuk Wanita Istimewa:

Begitulah puisi yang aku buat saat guruku memberiku tugas untuk membuat puisi cinta. Wanita istimewa itu tidak bakal tahu kalau aku membuat puisi cinta ini kutujukan untuk dia, karena dia tidak tahu bahwa aku menyukainya.
Aku begitu senang saat waktu jam sekolah telah selesai, karena di saat itu aku melihat dia sedang berjalan pulang menuju rumahnya, dengan rasa dag-dig-dug aku mencoba memberanikan diri untuk menawarkan tumpangan motor ke dia, dia menolak tawaranku dengan dalih rumahnya dekat tapi aku tetap menawarkan dia tumpangan karena aku tahu rumah dia itu sebenarnya cukup jauh, dengan sedikit paksaan akhirnya dia mau juga untuk aku antarkan ke rumahnya, selama diperjalanan aku dan dia hanya mengobrol mengenai tugas-tugas sekolah yang sangat banyak itu. Aku tidak berani untuk mengungkapkan rasa kepadanya. Sesampainya di rumah dia, dia menawarkanku untuk istirahat sejenak di rumahnya dan dia bilang akan membuatkan aku secangkir teh hangat, tapi aku menolaknya karena aku buru-buru untuk pulang ke rumah karena ibuku selalu khawatir jika aku tidak pulang tepat waktu, aku bukan anak manja tapi aku anak yang dimanjakan terutama oleh ibuku yang begitu care dan protektif banget sama aku, padahal aku anak laki-laki yang bisa menjaga diri sendiri.

Di rumah aku selalu memikirkan dia, senyumnya yang manis selalu membayangi bayanganku ini, aku benar-benar suka dengan dia, dia adalah seorang wanita istimewa bagiku, tapi aku selalu berpikir apakah dia menyukaiku juga? Hmmm entahlah ...
Keesokan harinya aku berangkat sekolah dari rumah dengan membawa motor bebek kesayanganku ini aku mencoba untuk jalan perlahan, siapa tahu saja wanita istimewa itu melintas di jalan yang aku lewati, jika wanita itu berjalan di jalan yang aku lewati ini pasti aku akan memberikan tumpangan untuknya. Siapa sih yang mau melihat orang yang kita sukai berjalan sendirian di jalan yang penuh dengan marabahaya itu. Tetapi sepanjang jalan aku tidak melihatnya. Sesampainya aku di sekolah ternyata dia sudah duluan berada di sekolah, aku melihatnya sedang duduk di bangku depan kelas sambil membaca buku. Ku pandang dia dengan rasa lega ...
Quote:
mengingat di jalan itu sangat rawan dengan tindak kejahatan.

Setelah memarkirkan motor kesayanganku, aku menghampiri dia dengan rasa dag-dig-dug, karena saat itu sekolah masih sepi belum banyak siswa yang datang, aku mencoba untuk mengungkapkan rasa yang selama ini sudah cukup lama aku pendam. Tanpa pikir panjang aku duduk di sebelah dia dan mengungkapkan rasa cintaku padanya, saat aku mengungkapkannya dia terlihat agak sedikit kaget dengan apa yang aku katakan kepadanya, dia menanyakan padakku dengan kalimat
Quote:
Aku pun menjawab dengan tegas bahwa ...
Quote:
Dan dia pun merespons ungkapan cintaku itu
Quote:
Mendengar jawaban dari dia aku sangat lega sekali karena rasa yang selama ini mengganjal di hatiku itu sudah tercurahkan. saat itu pun kita saling bertatap dan tersenyum dengan rasa cinta.


TAMAT


Narasi: Tulisan Pribadi
tien212700
Muzakii19
falin182
falin182 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
1.8K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan