- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Health
Kita Akan Lebih Siap Hidup Berdampingan dengan Corona Jika Sudah Divaksin
TS
bagoesprakasa
Kita Akan Lebih Siap Hidup Berdampingan dengan Corona Jika Sudah Divaksin
Kalimat hidup berdampingan dengan Corona sepertinya gak asyik ya? Kalau Corona merk minuman yang didemenin sama Dominic Toreto di film Fast and Furious sih gak terlalu masalah. Ini Corona penyakit!
Kabar baiknya sih, sebenarnya selama ini kita juga hidup berdampingan dengan banyak penyakit kok. Gak cuma Corona. Ada panu, kadas, kurap, jerawat batu, kanker prostat, raja singa, demam berdarah, HIV/AIDS, dan masih banyak lagi. Orang WHO mencatat hanya 1 penyakit yang dinyatakan sudah hilang yakni variola alias cacar nanah atau dikenal dengan small pox. Bedakan dengan cacar air ya? Itu saja hilangnya butuh waktu 200 tahun! Berkat kinerja vaksin. Bahkan ini vaksin pertama di dunia yang dikenal manusia loh.
Kalau di Indonesia ada juga yang dikabarkan sudah hilang, yakni polio. Selebihnya masih buanyak kita hidup berdampingan dengan ribuan mungkin jutaan penyakit. Sebagai perbandingan saja, jumlah vaksin saat ini kurang lebih ada 30 jenis. Jumlah penyakit? Saya rasa gak ada yang tahu dengan tepat jumlah pastinya. Fyi saja, HIV/AIDS dan demam berdarah saja sampai saat ini belum ada vaksinnya loh.
Well, tapi kenapa hidup berdampingan dengan Corona itu sounds danger banget ya? Padahal hidup berdampingan dengan rabies aja kita bisa?
Jawabannya adalah, karena Corona adalah pandemi.
Baik, mungkin ini bisa menjelaskan kenapa hidup berdampingan Corona itu terdengar gak banget. Ini adalah perbedaan endemi, epidemi, dan pandemi.
Endemi adalah jumlah penyakit yang ada di dalam suatu komunitas atau kehadiran konstan atau kejadian biasa pada penyakit tertentu di suatu wilayah.
Epidemi adalah peningkatkan mendadak dari jumlah kasus penyakit dari batas endemi di daerah tersebut. Epidemi juga terkait dengan penularan virus yang terbatas di satu lingkungan atau negara meski kadang penyakit menularnya menyebar dengan cepat ke banyak orang. Sebagai contoh, pada tahun 2003, epidemi sindrom pernapasan akut (SARS) yang parah merenggut nyawa hampir 800 orang di seluruh dunia.
Sedangkan pandemi adalah penyebaran penyakit yang terjadi secara global di seluruh dunia, lebih tinggi levelnya dibanding epidemi. Sering disebut juga epidemi global.
Jadi sudah mengerti ya kenapa hidup berdampingan dengan corona itu sangat tidak enak. Belum seberapa. Masih ada lagi. Baca terus.
WHO telah menyatakan, virus corona tidak akan bisa hilang dari hidup kita. Hal ini karena ia terus bermutasi. Serta dapat menginveksi dari manusia ke hewan dan sebaliknya. Emang gak ada akhlak ni virus. Gak konsisten mau nyerang hewan apa manusia? Ini semuanya diserang. Rakus sekali ya?!
Karena itulah, keberadaan vaksin covid-19 sangat dibutuhkan. Tak apalah kita hidup berdampingan selama kita memiliki kekebalan. Sederhana kan? Lama-lama juga akan terjadi yang namanya kekebalan kelompok. Sangat sederhana sekali. Sesederhana jawaban saya setuju atau tidak pada vaksin sinovac: jawaban saya adalah setuju.
Menemukan vaksin itu tidak mudah. Kalau kata Dilan sih kita gak akan kuat, biar Sinovac saja. Mereka yang tercepat dibanding kandidat vaksin yang lain. Saat ini saja sudah 3 juta dosis vaksin covid-19 jadi sudah mendarat dan 26 juta dosis bahan baku vaksin covid-19 untuk diolah oleh Bio Farma.
Vaksin Sinovac juga sudah uji klinis tahap 3 di Bandung. Sudah mengantongi ijin dari BPOM dan sertifikat halal dari MUI. Saya sih nggak ada keraguan di dalamnya. Yuk lah vaksin covid-19, biar hidup kita pulih normal kembali.
Referensi:
Kabar baiknya sih, sebenarnya selama ini kita juga hidup berdampingan dengan banyak penyakit kok. Gak cuma Corona. Ada panu, kadas, kurap, jerawat batu, kanker prostat, raja singa, demam berdarah, HIV/AIDS, dan masih banyak lagi. Orang WHO mencatat hanya 1 penyakit yang dinyatakan sudah hilang yakni variola alias cacar nanah atau dikenal dengan small pox. Bedakan dengan cacar air ya? Itu saja hilangnya butuh waktu 200 tahun! Berkat kinerja vaksin. Bahkan ini vaksin pertama di dunia yang dikenal manusia loh.
Kalau di Indonesia ada juga yang dikabarkan sudah hilang, yakni polio. Selebihnya masih buanyak kita hidup berdampingan dengan ribuan mungkin jutaan penyakit. Sebagai perbandingan saja, jumlah vaksin saat ini kurang lebih ada 30 jenis. Jumlah penyakit? Saya rasa gak ada yang tahu dengan tepat jumlah pastinya. Fyi saja, HIV/AIDS dan demam berdarah saja sampai saat ini belum ada vaksinnya loh.
Well, tapi kenapa hidup berdampingan dengan Corona itu sounds danger banget ya? Padahal hidup berdampingan dengan rabies aja kita bisa?
Jawabannya adalah, karena Corona adalah pandemi.
Baik, mungkin ini bisa menjelaskan kenapa hidup berdampingan Corona itu terdengar gak banget. Ini adalah perbedaan endemi, epidemi, dan pandemi.
Endemi adalah jumlah penyakit yang ada di dalam suatu komunitas atau kehadiran konstan atau kejadian biasa pada penyakit tertentu di suatu wilayah.
Epidemi adalah peningkatkan mendadak dari jumlah kasus penyakit dari batas endemi di daerah tersebut. Epidemi juga terkait dengan penularan virus yang terbatas di satu lingkungan atau negara meski kadang penyakit menularnya menyebar dengan cepat ke banyak orang. Sebagai contoh, pada tahun 2003, epidemi sindrom pernapasan akut (SARS) yang parah merenggut nyawa hampir 800 orang di seluruh dunia.
Sedangkan pandemi adalah penyebaran penyakit yang terjadi secara global di seluruh dunia, lebih tinggi levelnya dibanding epidemi. Sering disebut juga epidemi global.
Jadi sudah mengerti ya kenapa hidup berdampingan dengan corona itu sangat tidak enak. Belum seberapa. Masih ada lagi. Baca terus.
WHO telah menyatakan, virus corona tidak akan bisa hilang dari hidup kita. Hal ini karena ia terus bermutasi. Serta dapat menginveksi dari manusia ke hewan dan sebaliknya. Emang gak ada akhlak ni virus. Gak konsisten mau nyerang hewan apa manusia? Ini semuanya diserang. Rakus sekali ya?!
Karena itulah, keberadaan vaksin covid-19 sangat dibutuhkan. Tak apalah kita hidup berdampingan selama kita memiliki kekebalan. Sederhana kan? Lama-lama juga akan terjadi yang namanya kekebalan kelompok. Sangat sederhana sekali. Sesederhana jawaban saya setuju atau tidak pada vaksin sinovac: jawaban saya adalah setuju.
Menemukan vaksin itu tidak mudah. Kalau kata Dilan sih kita gak akan kuat, biar Sinovac saja. Mereka yang tercepat dibanding kandidat vaksin yang lain. Saat ini saja sudah 3 juta dosis vaksin covid-19 jadi sudah mendarat dan 26 juta dosis bahan baku vaksin covid-19 untuk diolah oleh Bio Farma.
Vaksin Sinovac juga sudah uji klinis tahap 3 di Bandung. Sudah mengantongi ijin dari BPOM dan sertifikat halal dari MUI. Saya sih nggak ada keraguan di dalamnya. Yuk lah vaksin covid-19, biar hidup kita pulih normal kembali.
Referensi:
0
510
1
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan