Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

JustMe10Avatar border
TS
JustMe10
Kematian Tinggi, IDI Singgung Klaim Jokowi Kendalikan Covid


Jakarta, CNN Indonesia -- 

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mempertanyakan parameter Presiden Joko Widodo yang mengklaim bahwa negara berhasil mengendalikan krisis akibat pandemi Covid-19.

IDI menilai sejauh ini angka kesakitan dan kematian warga akibat terpapar Covid-19 masih terbilang tinggi berdasarkan pedoman yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Lihat juga: Ucap Syukur Jokowi dan Renungan Budi saat Corona Capai 1 Juta

"WHO sudah menetapkan keberhasilan dari angka kematian dan infeksi. Nah, angka kematian kita kan tertinggi di ASEAN, kemudian angka infeksinya sama. Baik jumlah dan persentase kan kita tertinggi," kata Wakil Ketua Umum IDI Slamet Budiarto saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (28/1).


"Saya tidak tahu mungkin ada parameter beliau [Jokowi] yang lain, mungkin," imbuhnya.

Adapun sesuai data harian yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 per Rabu (27/1),  sebanyak 1.024.298 warga Indonesia positif terpapar Covid-19. Dari angka itu sebanyak 28.855 orang dinyatakan meninggal dunia. Jumlah kematian harian di Indonesia pun cetak rekor 387 kasus dalam sehari.

Dengan kondisi seperti itu, Slamet menilai pemerintah seharusnya tidak hanya mengandalkan vaksin. Dia mendorong agar pemerintah lekas memberikan upaya intervensi di hulu seperti mengubah strategi perawatan pasien, menyediakan alat kesehatan dan obat untuk perawatan pasien Covid-19.

Lihat juga: Sejuta Kasus Positif Disusul Rekor Kematian Covid

Sebab, sepanjang pandemi ini, Slamet melihat banyak pasien Covid-19 dengan gejala memberat dan berujung meregang nyawa usai terbatasnya alat kesehatan perawatan di ruang Intensive Care Unit (ICU), hingga kurangnya ketersediaan obat-obatan yang dinilai cukup ampuh meredam sakit.

"Kalau pemerintah tidak ada langkah-langkah secepatnya. Saya perkirakan sampai akhir tahun itu, lebih dari 100 ribu orang meninggal," kata dia.

Insert Artikel - Waspada Virus Corona. (CNN Indonesia/Fajrian)

Slamet juga menyentil pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang meminta agar seluruh masyarakat merenung usai kasus Covid-19 mencapai satu juta kasus per Selasa (26/1) lalu.

Ia menyebut saat ini upaya yang harus dilakukan Kemenkes sebagai lembaga yang memimpin penanganan pandemi ini, adalah dengan memperbaiki sistem fasilitas kesehatan dan juga memperhitungkan jumlah keterbatasan tenaga kesehatan di Indonesia.

"Sekarang sudah bukan saatnya merenung, sekarang bertindak. Kalau merenung sudah dari dulu," ujarnya.

Jokowi dalam sambutan Sidang Majelis Pekerja Lengkap Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (MPL-PGI) yang disiarkan secara virtual pada Senin (25/1) menyebut Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil mengendalikan krisis akibat pandemi Covid-19.

Lihat juga: Sejuta Kasus Covid di Tengah Kedodoran Penerapan 3T

Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan ada dua krisis yang ditimbulkan pandemi, yaitu krisis kesehatan dan krisis ekonomi. Namun menurutnya, dua krisis itu telah mampu ditangani Indonesia.

"Kita bersyukur, Indonesia termasuk negara yang bisa mengendalikan dua krisis tersebut dengan baik," kata Jokowi.

Kendati begitu, Jokowi mengakui permasalahan belum selesai. Ia menyadari pandemi belum sepenuhnya berakhir. Oleh sebab itu, Jokowi tetap meminta masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan. Di saat yang sama, pemerintah berupaya menangani krisis kesehatan.

sumur

Fix ID1 Kadroon emoticon-Marahemoticon-Marahemoticon-Marah
cPOP
binokulars
extreme78
extreme78 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
936
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan