Hallo, selamat siang, Gansist ...



Apa kabar, Gansist? Hari ini di daerah ane sangat mendung. Rasanya selalu khawatir jika turun hujan lebat yang sangat lama. Secara, daerah ane rawan banjir.

Bicara soal banjir, semoga Kalimantan Barat, Bogor, dan daerah-daerah lain yang juga terkena banjir, baik-baik saja, ya. Aamiin.

Awal tahun ini Indonesia dikejutkan dengan begitu banyak bencana. Tidak hanya banjir, longsor, dan jatuhnya pesawat, tetapi juga gempa bumi yang menewaskan puluhan jiwa.

Seperti yang kita ketahui, beberapa waktu lalu gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,2 terjadi di Sulawisi Barat. Gempa tersebut meruntuhkan banyak gedung. Walhasil, korban jiwa pun berjatuhan.


sumber gambar


Sumber Gambar

Menurut berita yang ane baca, yakni,
dari keterangan tertulis BNPB yang diterima, senin (18/1/2021), rincian 81 korban tewas gempa Sulbar, yaitu 70 oran di Kabupaten Mamuju dan 11 orang di Kabupaten Majene.

Semoga para korban beristirahat dengan tenang, dan keluarga yang ditinggalkan daat tabah serta merelakan kepergian mereka. Aamiin.

Biasanya, ketika beberapa atau salah satu daerah di negeri ini sedang dilanda bencana, kita akan menemukan banyak penggalang dana di berbagai kota di Indonesia sebagai bentuk perhatian untuk para korban. Akan tetapi, rupanya tidak semua pelaku penggalang dana itu berlaku jujur, lho.

Mirisnya, di tengah-tengah bencana alam yang menimpa sebagian daerah, masih ada saja orang-orang yang mengambil keuntungan pribadi dengan mengatasnaman bencana tersebut. Sebagaimana berita yang baru-baru ini viraldi media sosial. Empat remaja melakukan aksi galang dana di jalanan.


Sumber Gambar: Screnshootan Instagram

Hasil dari penggalangan dana tersebut bukan untuk para korban yang terdampak bencana. Melainkan digunkan untuk kebutuhan pribadi keempat remaja yang melakukan galangan dana itu.

Hal tersebut diketahui setelah Personel Satpol PP Gowa, Muhammad Resky Abe yang merasa curiga dengan gerak-gerik keempat remaja itu. Ia lantas menangkapnya dan melakukan introgasi.

Ketika diintrogasi, para penggalang dana itu pun mengaku bahwa, hasil dari sumbangan yang mereka dapatkan akan digunakan untuk keperluan pribadi.

Berikut brita selengkapnya,



Parah, ya, sebagian pemuda dan remaja Indonesia. Bukannya ikut prihatin dan membantu, malah mencari keuntungan dari bencana yang terjadi. Bagaimana tanah air kita bisa tenang dan damai, jika masyarakatnya banyak yang tidak amanah?

Hal seperti ini sudah sering terjadi. Selain penggalang dana palsu, ada juga yang mengambil kesempatan untuk melakukan penjarahan di toko-toko dan gedung milik orang lain. Sangat disayngkan, bukan?

Entah kapan pemikiran beberapa masyarakat itu akan lebih baik. Mencari kesempatan dalam kesempitan sepertinya sudah menjadi penyakit ketika menghadapi bencana alam.

Ane berharap hal seperti di atas tidak terulang lagi. Cukuplah sekali dua kali hal miris dan memalukan itu. Okay, sekian thread kali ini. Terima kasih buat gansist yang sudah mampir dan membaca. Nantika terus thread-thread terbaru dari ane, ya. Jangan bosan mampir dan komen-komen.

See you anymore, Gansist. Share, rate, and cendolin juga, ya.




Penulis: @darmawati040
Referensi: di ini dan di sini