Saat ini kehidupan umat manusia sangat terbantu dengan kecanggihan tekhnologi, dimana salah satu contoh nya adalah kemudahan dalam membeli barang. Dulu, jika ingin membeli suatu barang/kebutuhan kita kerap kali harus beranjak dari rumah dan mencari barang yang kita butuhkan dsri satu toko ke toko lain. Capek? Memang.

Selain menguras tenaga, berpergian belanja untuk membeli berbagai kebutuhan juga menghabiskan ongkos. Namun saat ini, jika kita memerlukan suatu hal baik barang atau makanan kita hanya tinggal menyalakan HP dan memesan melalui aplikasi online, mudah dan tidak repot. Saat belanja barang via online, kita kerap kali menerima barang/paket yang dibungkus dengan gelembung udara bukan? Memang sih fungsinya untuk melindungi barang belanjaan kita dari kerusakan di perjalanan, tapi apa kalian tidak penasaran bagaimana asal usul dari Gelembung Udara di paket belanjaan yang kalian terima? Jika penasaran, simak dibawah ini ya!


Bubble Wrapatau Gelembung Udara merupakan bungkus pelindung barang yang terbuat dari plastik dan memiliki bulatan-bulatan berisi udara didalamnya. Bubble Wrap ditemukan atau diciptakan oleh dua Insinyur bernama Alfred W. Fielding dan Marc Chavannes pada tahun 1957. Walaupun begitu, ternyata niat mereka berdua pada awalnya bukanlah untuk membuat Bubble Warp loh, melainkan wallpaper atau stiker dinding rumah/bangunan.



Jadi memang pada awalnya kedua Insinyur ini ingin menciptakan stiker dinding dengan tekstur. Stiker dinding atau wallpaper buatan Alfred dan Marc ini selesai dibuat, namun sayangnya hasil karya mereka berdua tidak terlalu laku dipasaran. Karena kondisi tersebut, Alfred dan Marc mengganti produk wallpaper mereka dengan Bubble Wrap yang diawali dengan pendirian Perusahaan Sealed Air pada 1960 oleh mereka berdua.

Pembuatan Bubble Wrap sebagai pelindung barang agar tidak pecah atau rusak ini awalnua ditujukan untuk melindungi komputer dalam perjalanan pengiriman barang. Nah, jadi sejak tahun 1960 lah Bubble Wrap resmi digunakan sebagai pelindung barang kiriman sampai saat ini. Mungkin jika Alfred dan Marc tidak mengubah konsep wallpaper menjadi Bubble Wrap, kita tidak akan bisa menikmati betapa serunya sensasi memencet Bubble Wrap.