pict

Penyebaran Covid-19 belum juga berakhir. Bahkan kini tengah beredar berita bahwa ditemukan mutasi virus baru dari Corona di Inggris dan Singapura. Tentu keadaan semacam ini sedikit banyaknya akan mempengaruhi kekhawatiran masyarakat. Maka dari itu, penerapan protokol kesehatan harus diketatkan. Pemakaian masker secara intensif, mencuci tangan setiap saat, serta tak lupa menjaga jarak mesti dilaksanakan sebagai upaya pencegahan.

Di tengah libur panjang karena perayaan natal dan tahun baru, seperti biasa masyarakat akan menghabiskan waktunya bersama keluarga. Seperti sudah menjadi bagian dari tradisi, orang-orang akan memanfaatkan waktu luang tersebut untuk mudik ke kampung halaman, atau mengunjungi tempat wisata. Karena itu, masyarakat yang ingin berlibur harus benar-benar memastikan dirinya sendiri dalam keadaan sehat guna mencegah penyebaran virus Corona. Dan pemerintah, sudah memberikan perhatian agar setiap pemudik yang ingin mudik untuk melaksanakan tes kesehatan.

Pemeriksaan kesehatan yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah kita terpapar virus Corona atau tidak bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Indonesia sendiri sudah memiliki tiga jenis cara mendeteksi Covid-19. Apa saja dan bagaimana perbedaannya?

1. TCM (Tes Cepat Moluker)



pict

TCM sebelumnya merupakan salah satu metode pemeriksaan untuk mendiagnosis penyakit TBC (Tuberkolosis). Namun, di tengah pandemi Corona ini TCM juga digunakan untuk mendeteksi virus tersebut. Pemerikasaan dari TCM ialah menggunakan dahak amplifikasi asam nukleat berbasis cartridge. Adapun hasil dari tes TCM ini bisa diketahui selama kurang lebih dua jam. Kelebihan dari TCM yakni hasil tes tidak perlu lagi dilakukan pemeriksaan spesimen ke laboratorium sebagaimana PCR. TCM sudah bisa digunakan di Indonesia karena sudah tersebar di berbagai rumah sakit.

2. PCR (Polymerase Chain Reaction)



pict

Tes yang bisa digunakan untuk mendeteksi Corona ialah Polymerase Chain Reaction. Tes PCR merupakan salah satu jenis pemeriksaan yang mana untuk mendeteksi pola genetik (DNA dan RNA) dari suatu sel, kuman, atau virus, termasuk Corona. Biasanya sampel yang digunakan melalui lendir dari hidung atau tenggorokan. Hal ini dipilih sebab keduanya menjadi tempat virus bereplikasi. Tingkat akurasi dari PCR ini sangat tinggi. Karena itu, jenis tes tersebut direkomendasikan oleh WHO. Namun, hasil dari tes ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni sekitar 1-7 hari karena pengecekannya hanya bisa dilakukan di laboratorium yang telah ditentukan.

3. Rapid Tes



pict

Di antara kedua tes di atas, rapid tes menjadi pilihan yang sering digunakan oleh masyarakat untuk mengecek kesehatannya. Rapid tes adalah salah satu metode yang digunakan sebagai pemeriksaan awal atau skrinning dari Covid-19. Pemeriksaan dari rapid tes ini menggunakan sampel darah. Seseorang yang terinfeksi akan membentuk antibodi yang disebut immunoglobulin, yang bisa dideteksi di darah. Immunoglobulin inilah yang dideteksi dengan rapid test.

Rapid tes sendiri memiliki dua jenis :

- Rapid tes antigen

Rapid test antigen dilakukan dengan mengambil sampel lendir dari hidung atau tenggorokan melalui proses swab. Pemeriksaan tes antigen ini dilakukan paling tidak sekitar lima hari setelah mengalami gejala virus Corona. Dan jenis tes ini, memiliki keakuratan yang lebih tinggi.

- Rapid tes antibodi

Jenis tes satu ini adalah yang paling banyak dilakukan di Indonesia. Sampel yang digunakan ialah dengan darah yang diambil dari ujung jari. Tingkat akurasinya dinilai rendah.



pict

Itulah beberapa perbedaan dari tes virus Corona yang sudah digunakan di Indonesia. Ya, semoga saja virus ini segera hilang dan jangan sampai kita terpapar.

Sumber :

1

2