Buku raport, adalah buku yang dibuat oleh pihak sekolah untuk para siswa yang ditujukan guna pengukuran kinerja siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah yang berisi nilai-nilai ujian sekolah persemester dan laporan sikap dari para siswa di sekolah.

Dengan adanya buku raport, maka siswa, wali murid dan guru, bisa bersinergi dalam mengembangkan dan meningkatkan pembelajaran di sekolah dan di rumah!

Tentu adanya buku raport ini sangat penting, sesuai yang telah dijelaskan di atas, tidak hanya untuk siswa tapi juga untuk guru dan wali murid. Agar antara ketiganya dapat mengetahui sejauh mana siswa memahami pelajaran atau ilmu yang telah diberikan oleh guru selama kegiatan pembelajaran di sekolah. Begitupun dengan catatan sikap dan daftar hadir, orang tua atau wali dapat mengetahui seperti apa sikap, karakter dan keaktifan anak-anak mereka dengan melihat buku raport tersebut!

Melihat betapa pentingnya buku raport bagi guru, murid dan wali murid, tentu murid harus dengan sepenuh hati menjaga buku tersebut saat setelah dibagi oleh pihak sekolah sampai nantinya dikumpulkan kembali setalah ditanda tangani oleh wali murid yang tandanya pihak wali murid telah melihat langsung perkembangan anak mereka di sekolah.

Merusak atau memperlakukan buku raport dengan semena-mena dan disengaja, itu sama halnya dengan menjatuhkan nama baik sekolah dan tidak menghargai kinerja guru yang telah susah payah memberikan ilmu.

Seperti ulah 5 siswi asal SMPN 1 Suela, Lombok Timur yang sedang viral di media sosial!

Beredar sebuah konten video Tik Tok aksi 5 orang siswi SMPN 1 Suela, Lombok Timur, yang dengan sengaja menginjak buku raport setelah dibagikan oleh pihak sekolah.

Mengetahui hal tersebut, pihak sekolah memanggil wali murid beserta 5 siswi tersebut untuk membicarakan masalah terkait. Semula pihak sekolah mengambil kebijakan untuk mengeluarkan ke lima siswi tersebut.
Namun setelah dikaji dan dipikir kembali, pihak sekolah mengurungkan keputusan mengeluarkan ke 5 siswa dan hanya akan membina serta meminta orang tua wali murid untuk memberikan pengawasan!

Keputusan tersebut dijelaskan oleh kepala Sekolah SMPN 1 Suela, Kasri SPd

Pihak terkait yaitu ke lima siswa dan wali murid pun meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan. Dan berjanji tidak akan mengulangi lagi dengan membuat surat pernyataan!

Seperti apa kronologis kejadiannya?
Lihat video di bawah ini!

Melihat kejadian ini, sudah sepantasnya menjadi pelajaran untuk kita semua ya GanSis.
Jangan sampai terjadi kejadian seruoa di lain waktu!

Membuat konten itu tidak salah, asalkan berpikir dampak dari konten tersebut, apakah konten mencemarkan nama baik, atau mungkin melukai hati orang lain.

Jangan hanya karena konten lantas bisa membuat seseorang terjerumus masalah yang berkaitan dengan hukum dan lain sebagainya.

Oke, itulah tadi GanSis berita viral seputar aksi bocah-bocah yang sangat tidak patut untuk dicontoh.

Semoga bermanfaat, dan sampai jumpa di thread ane yang lain