anton2019827Avatar border
TS
anton2019827
Menikah Itu Di Saat Yang Tepat, Bukan Di Waktu Yang Cepat

Menikah adalah bersatunya laki-laki dan perempuan sesuai agama, inilah ibadah yang paling panjang. Jangan menikah karena ketergesaan apalagi kebelet pingin segera menikah karena temen sudah duluan. Ingat jarak yang mau ditempuh itu jauh karena perjalanannya cukup panjang, artinya kita butuh bekal.

Banyak orang yang menikah terburu-buru padahal pesiapan kurang. Pada kenyataannya, menikah tidaklah semudah yang dibayangkan. Karena setelah menikah ada banyak hal yang harus diurus. Maka dari itu, sebelum menikah pastikan kita mempunyai bekal yang cukup, diantaranya :

1. Ilmu
Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim, seperti sabda Rasulullah SAW :

"Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim" (HR. Ibnu Majah dari Anas bin Malik RA)

Ilmu yang harus dipersiapkan sebelum menikah yang paling utama adalah ilmu agama atau ilmu akhirat, karena sejatinya menikah adalah sama-sama berjuang, untuk menjemput ridhlo Allah SWT dan sama-sama mengerjakan ketaatan di dalam bahtera rumah tangganya. 

Selain ilmu agama, ilmu duniapun harus dipersiapkan, apalagi untuk seorang calon ibu, menurut survey yang telah banyak dilakukan bahwa kecerdasan seorang anak itu lebih banyak turun dari ibunya. Maka dari itu cukupkanlah pula ilmu dunia agar kelak memiliki anak yang shaleh dan cerdas.

Ilmu haruslah dipersiapkan sebelum menikah, karena apabila kita telah memutuskan untuk menikah maka akan banyak hal yang harus dihadapi, sebuah masalah haruslah diselesaikan dengan keilmuan, karena jika tidak masalah tersebut bukannya beres malahan akan bertambah rumit. Maka dari itu, marilah kita belajar, perbanyak ilmu sebelum mengarungi bahtera rumah tangga.

2. Ekonomi
Hal yang harus dipikirkan baik sebelum dan setelah menikah adalah financial, pastikan ekonomi kita cukup untuk melangsungkan pernikahan, karena Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk mengadakan Walimatul Ursymeskipun hanya dengan menyembelih seekor kambing saja.

Ekonomi yang cukup juga harus bisa dipastikan mumpuni setelah menikah, karena tidak sedikit kasus perceraian yang disebabkan oleh kurangnya ekonomi yang tidak bisa diterima oleh kedua belah pihak. Menghidupi untuk kebutuhan sehari-hari zaman sekarang tidak terlepas dari uang. Jangan sampai menikah namun setelahnya masih tidak mempunyai pekerjaan untuk menghasilkan uang untuk menghidupi keluarganya.

3. Hubungan 2 keluarga besar yang terjalin baik
Menikah bukan hanya tentang dua orang yang saling mencintai lalu memutuskan untuk bersatu. Namun menikah juga berarti menyatukan dua keluarga yang berbeda, disinilah kenapa dalam islam menyarankan menikah dengan orang yang sekufu' atau sederajat. Kufu' disini bukan hanya tentang ekonomi keluarga yang sepadan namun juga kufu' dalam pemahaman agamanya, nasab, fisik, pendidikan dan lain-lain.

Disinilah mengapa Islam dalam memilih calon pendamping hidup terutama calon istri diharuskan melihat empat hal sebelum menikahinya, seperti sabda Nabi Muhammad SAW yang tercantum dalam hadits Bukhari no 4700 :



" Wanita itu di nikahi karena empat hal yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung"

4. Fisik dan mental yang prima
Kesehatan fisik maupun mental sangat penting diperhatikan sebelum melaksanakan pernikahan. Mental yang harus sudah siap karena pernikahan adalah sesuatu yang sakral dan harus dipersiapkan agar mendapat keturunan yang sehat lahir dan bathin, seperti sabda Nabi Muhammad SAW :



"Nikahilah perempuan yang subur dan penyayang sebab dengan jumlahmu yang banyak aku akan berbangga dihadapan para Nabi pada hari kiamat"(Riwayat Ahmad)

Selain memperhatikan keempat hal itu yang tidak kalah penting dan jangan pernah ketinggalan adalah shalat Istikharah. Sebelum menikah, baiknya kita melakukan shalat Istikharah, karena menikah adalah sesuatu yang sangat sakral dan pastinya kita tidak ingin salah pilih dalam menetapkan pasangan hidup. Shalat istikharah dapat dilakukan setelahnya panjatkan keresahan atau keinginan pada sujud terakhir, maka setelah melakukannya jika Allah menghendaki akan memberi petunjuk terbaik bagi kita sebagai jawaban atas kebimbangan dan keinginan kita.

Pada kondisi saat ini, dilarang banyak orang berkumpul. Dalam hal pernikahan pun harus dilaksanakan dengan jumlah orang terbatas serta sesuai dengan protokol kesehatan. Hal ini banyak dijadikan moment yang pas untuk menikah agar budget keuangan tidak banyak keluar. Walaupun budget keuangan terasa lebih ringan pada masa pandemi ini, tetapi jangan dipaksakan melakukan hal itu karena materi serta mental untuk mengarungi rumah tangga belum siap. Kondisi ini menyebabkan banyaknya orang yang bergurau "Nikah sekarang aja Yuk!, mumpung lagi pandemi jadi uang ga banyak keluar", namun perkataan itu dikeluarkan dengan tidak memikirkan pernikahan dalam jangka panjang. Nah, jangan sampai kita seperti itu. Boleh saja menikah disaat pandemi seperti ini melangsungkan pernikahannya, asalkan memperhatikan hal-hal yang sudah dijelaskan, agar disaat menikah kedua insan dapat saling membimbing dalam keta'atannya kepada Allah SWT dalam menjalankan bahtera rumah tangga untuk mencapai keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah.

Penulis : Ananda Salma Khoerunnisa(Mahasiswi PAI FPIK Universitas Garut)
Editor : Anton Kaskuser

Diubah oleh anton2019827 10-12-2020 09:02
wanitatangguh93
siscacarolina
theoneta
theoneta dan 11 lainnya memberi reputasi
12
3.6K
49
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan