Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

GemaindAvatar border
TS
Gemaind
6 Anggota FPI Tewas, Muhammadiyah Desak Evaluasi Penggunaan Senpi oleh Aparat


Jakarta - Muhammadiyah mendesak pembentukan tim investigasi independen soal tewasnya 6 anggota FPI usai ditembak polisi. Tim independen diminta juga menguak peristiwa kekerasan lain yang juga melibatkan penggunaan senjata api oleh aparat.
"Pembentukan tim independen seyogyanya diberikan mandat untuk menguak semua peristiwa di Indonesia dengan melakukan investigasi dan pengungkapan seluruh penggunaan kekerasan dengan senjata api oleh aparat penegak hukum, polisi, dan atau Tentara Nasional Indonesia di luar tugas selain perang," kata Ketua Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Trisno Raharjo dalam jumpa pers pada Selasa (8/12/2020).

Trisno menegaskan investigasi penggunaan senjata api ini bukan hanya di kasus tewasnya 6 anggota FPI. Muhammadiyah berharap ada evaluasi soal penggunaan senjata api oleh aparat.

"Bukan hanya untuk kasus meninggalnya 6 anggota FPI itu saja sehingga dapat menjadi evaluasi terhadap kepatutan penggunaan senjata api oleh petugas keamanan terhadap warga negara di luar ketentuan hukum yang berlaku," ungkapnya.

Tim investigasi tewasnya 6 anggota FPI ini diharapkan beranggotakan berbagai elemen masyarakat yang independen. Muhammadiyah meminta tim ini terdiri dari Komnas HAM, LPSK, hingga IDI.

"Tim independen diharapkan beranggotakan unsur lembaga negara seperti Komnas HAM dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, unsur masyarakat, unsur profesi dalam hal ini Ikatan Dokter Indonesia," ujar Trisno.

Dalam jumpa pers yang sama, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM, Busyro Muqoddas, menilai pembentukan tim independen ini perlu dilakukan di negara demokrasi. Dia berharap pada kasus ini tidak ada keberpihakan dan dijalankan secara terbuka.

"Tim independen ini penting karena kita hidup sudah tahu dari sejak lama dalam negara yang menganut sistem demokrasi, demokrasi yang mengandung moralitas, demokrasi yang dijiwai oleh Pancasila, UUD 1945, dan komitmen rakyat yang begitu kuat moralitasnya itu menuntut agar ada proses yang balance, tidak sepihak, proses yang menunjukkan keterbukaan, kejujuran dan akuntabilitas, oleh karena itu PP Muhammadiyah memandang sangat mendesak dibentuknya tim independen tersebut," katanya.

Sebelumnya diberitakan, insiden penembakan dilakukan polisi terjadi di Tol Jakarta-Cikampek kemarin pagi. Kejadian itu menewaskan 6 pengikut Habib Rizieq Shihab.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan jajarannya terpaksa melakukan tindakan tegas. Sebab pengikut Habib Rizieq melakukan perlawanan.


6 Anggota FPI Tewas, Muhammadiyah Desak Evaluasi Penggunaan Senpi oleh Aparat

Gw dukung pernyataan Muhammadiyah. Seharusnya, Polisi tidak boleh menggunakan senjata api. Apalagi kalau harus menghadapi para mujahid-mujahidah.

Polisi harus menggunakan pendekatan persuasif dan maksimal menggunakan tameng. Termasuk Densus 88 kalau menangkap para mujahid harus menggunakan pendekatan persuasif, misalnya saja para terduga teroris diajak bersama ber-shalawat. Siapa tahu hati mereka akan luluh dan rela ditangkap oleh aparat tanpa meneteskan setitik darahpun. emoticon-Cool
Diubah oleh Gemaind 08-12-2020 09:41
extreme78
wahyu.ramadhan
tien212700
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
2
1.9K
46
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan