JAKARTA - Sejumlah video beredar di media sosial tentang seruan jihad. Seruan itu disisipkan dalam azan. Ayia’lassalah, diganti dengan Ayia’alajihad (mari jihad). Video tersebut ada sekitar 3 sampai 4 buah video yang tersebar masif di sosial media.

CEO Cyber Indonesia, Muannas Alaidid menilai, perubahan atau penambahan lafaz azan merupakan satu penistaan atau pelecehan terhadap agama. Pelakunya bisa dijerat hukum.

Muannas kemudian menanyakan tanggapan Fadli Zon dan Ustad Tengku Zulkarnain terkait sejumlah video tersebut.

Maunnas membandingkan dengan wanita yang protes suara azan agar dikecilkan, namun wanita itu dihukum bersalah karena dirinya non muslim.



Politikus PSI ini juga menyentil pernyataan Rizieq Shihab yang mana dalam ceramahnya mengatakan bahwa pelaku pelecahan agama bisa dibunuh.

“Katanya kalah ada penista agama mau dipenggal kepalanya bila polisi tidak proses hukum bahkan pakai ancam jangan salahkan bila tidak maka kepalanya akan ditemukan di jalan-jalan. Loh ini ada kelompok rubah lirik adzan yang sakral, islam sudah dilecehkan, malah pada diam membisu. Allah Ya Karim,” pungkas Muannas. (dal/fin).