Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

TyaahmadAvatar border
TS
Tyaahmad
Bukan Sekedar Tante, Beliau Adalah Pahlawanku..
 
Jika ada yang patut untuk dijadikan pahlawan bagi saya, karena sumbangsihnya yang nyata terhadap kehidupan serta membentuk pola pikir dan keseharian saya, maka saya punya pahlawan demikian, tetapi beliau telah wafat  karena penyakit yang di deritanya. Untuk mengenangnya kembali, saya akan menuliskannya sembari menyematkan gelar pahlawan padanya, dari saya untuknya..

Saya anak sulung dan di asuh oleh ibu bapak saya dari umur nol sampai kira-kira sekolah dasar kelas 6. Di bawah pengasuhan ibu, saya terlampau dimanjanya meskipun saya punya beberapa adik, saya bisa merasakan dan memahaminya bahwa beliau kasihan jika menyuruh anaknya walau sekedar membantu selama ia masih kuat dan bisa (walau cara ini kurang baik ya untuk pola didikan anak hehe).

Kiranya ketika ingin masuk SMP saya diboyong oleh tante saya (adik bungsu bapak) karena beliau belum menikah dan tinggal sendiri di kota (kelak beliau tidak menikah sampai tua).  Saya tidak sendirian ikut dengannya, tetapi juga turut seorang sepupu saya hingga jadilah kami bertiga kembali ke kota Polewali (sulawesi Barat).

Awalnya sangat sulit berpisah dengan ibu bapak, tetapi karena ada sepupu serta tante saya juga sangat ramah dan banyak ngomong maka lama kelamaan saya akhirnya betah walau awalnya nangis-nangis hehe..

Maka beradalah saya di rumah dinas tante yang berpuluh-puluh kilometer jauh dari ibu bapak. Kelak di rumah itu saya banyak sekali mendat hal penting yang impliknya begitu membekas sampai sekarang oleh didikan tante saya.

Seperti yang saya katakan di awal bahwa dalam pengasuhan ibu bapak saya, saya banyak tidak tau oleh mereka terlampau memanjakan saya.  Dirumah tante, beliau berbeda 100 persen dari orang tua saya dalam sisi didikan, walau bukan berarti beliau melakukan kerja rodi hehe.

Beliau selalu menyuruh kami untuk duduk di dekatnya jika ia mengerjakan sesuatu, dan itu bagian pertama. Pokoknya lihat aja dulu, sembari diterangkan beberapa tips dan trik agar pekerjaan yang sulit terasa lebih muda mengerjakannya, dan itu benar-benar mengasyikkan, sehingga bekerja tidak melulu capek.

Jika beliau di dapur, kami dipanggil untuk perhatikan semua yang dikerjakannya, dan menjelaskan kepada kami soal fungsi, kegunaan, asal usul dan banyak info seputaran bumbu masakan, makanan, ataupun sisi dekorasi jika sedang diruang tamu.

Alhasil belum lama kami dengannya, kami dapat dan tau membeda-bedakan bumbu makanan dengan detail dan itu adalah pelajaran yang sangat berguna untuk saya kedepannya.

Beliaulah yang selalu mengajarkan mulai dari rumah tentang adab-adab bertamu, bertutur bagaimana, mengambil suguhan dirumah tamu bagaimana dan lain sebagainya, sehingga ketika kami di ajak bertamu ke rumah temannya, kami sudah tau bagaimana bersikap baik.

Beliau pula lah yang menggembleng untuk bangun pagi bahkan sebelum subuh, dan berusaha membuat kami tidak mengantuk selepas ibadah menjalang pagi dengan hal-hal yang lucu, karena baginya tidak baik tidur selepas subuh.

Ia selalu mengingatkan kami  (ketika masih kecil) bahwa menabung yang baik tidak melulu uang, tetapi alangkah baiknya jika emas. Maka beliau mulai akan bercerita keuntungan menanbung emas dan bagaimana jika uang yang di tabung. Kami mengerti dan semangat, ketika tabungan uang sudah terkumpul, maka di ajaknya kami untuk membeli emas guna tabungan. Kelak akan sangat berguna penjelasannya, karena harga  emas yang gila-gilaan naiknya hampir setiap tahun.
 
Ketika saya lulus SMA, saya balik ke kampung saya dan berpisah dengan tante saya tercinta. Berbagai hal baik yang ditularkan pada kami selama bertahun-tahun, mampu saya implikasikan seperti bekerja dan bergaul. Ketika saya melamar pekerjaan di rumah makan, rasa-rasanya tidak begitu suit karena beliau selalu mengajari hal-hal dapur sampai titik yang paling dalam. Dan saya kembali mengenang dan sangat bersyukur.

Ketika saya bersuamikan orang yang beda adat, daerah serta sisi sosiologis, saya tidak terlalu canggung dalam beraptasi, dan lagi-lagi oleh didikannya dalam hal ini. Rasa-rasanya beliau mempersiapkan semua hal-hal untuk masa depan saya darinya.
Saya sangat bersyukur tinggal denganny a selama kurang lebih 6 tahun, dan benar-benar tidak tau saya akan bagaimana jika tetap di asuh orang tua dalam didikan yang super manja.
Beliau adalah pahlawan saya. 


hanya ini satu-satunya foto yang saya simpan, soalnya jaman dulu era SMP SMA mau cetak foto sulit dan ribet dan belum ada handphone hehe maklum tahun 90an




thread: by TS
Pict: Gambar  Pribadi

0
363
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan