Copet, adalah bentuk pencurian atau penguntitan barang, uang atau barang-barang berharga milik orang lain tanpa sepengetahuan korban.
Tindak kriminalitas pencopetan biasanya terjadi pada tempat-tempat ramai, dimana tempat ini adalah tempat paling rawan bagi mereka yang membawa barang berharga, karena pencopet dapat leluasa melakukan aksinya dan kabur melarikan diri!

Menjadi seorang pencopet tentu berbeda dengan menjadi begal atau pencuri, meskipun ke tiganya sama-sama tindakan kriminal namun tindakan pencopotan lebih membutuhkan ketangkasan lebih bagi pelakunya, karena mereka mencuri secara diam-diam dan dan mengandalkan kelincahan.

Berbicara mengenai tindak kriminal pencopetan, sedang viral di media sosial seorang pencopet yang dihukum oleh masa dengan hukuman yang unik dan anti mainstream.

Dikutip dari SERAMBINEWS.COM, kejadian ini terjadi di pasar Ilir16, Palembang.
Video pencopet dihukum masa tersebut viral pada tanggal 17 November 2020, dan mendapatkan klarifikasi dari Kapolsek Ilir Timur 1, yaitu Bapak Kompol Hardiman yang mengatakan bahwa kejadian viral tersebut benar terjadi di pasar Ilir16, Palembang.

Adapun kronologis kejadian pemberian hukuman kepada pelaku pencopetan tersebut adalah datang dari massa yang mendesak untuk memberikan sanksi!

Dijelaskan juga, permintaan tersebut terpaksa disetujui oleh petugas, karena saat itu petugas yang berjaga hanya dua orang dan massa cukup banyak.
Petugas pun menyetujui permintaan massa dengan persyaratan setelah diberikan sanksi, pelaku harus dibawa ke Polsek untuk diinterogasi lebih lanjut.

Pencopet yang tertangkap inipun akhirnya menerima sanksi dari massa yaitu sanksi berdiri dan membuat pernyataan bahwa tidak akan mengulangi perbuatannya kembali. Selain itu massa juga memasangkan sebuah kalung bertuliskan "Saya Pencopet" pada leher pelaku pencopetan.

Agan dan Sista penasaran dengan kejadiannya?
Lihat videonya di bawah ini!

Wahhh, benar-benar sanksi yang cukup anti mainstream ya GanSis.
Nampaknya sanksi yang semacam ini baru kali ini terjadi dan tidak akan pernah terjadi lagi ke depannya, karena memang untuk memberikan pengertian terhadap massa dari pelaku kriminalitas itu tidak mudah.
Petugas keamanan harus benar-benar tegas dan dapat menjaga situasi, agar massa tidak bertindak gegabah dan main hakim sendiri!

Tapi apakah benar pemberian sanksi teguran dan sumpah kepada pelaku kriminalitas, untuk tidak melakukan tindakan kriminal laijlnnya ini akan memberikan efek jera?
Seperti memang hanya cocok digunakan sebagai teguran ya, untuk hukuman mereka tetap harus mempertanggung jawabkan perbuatannya sesuai hukum yang berlaku.

Bagaimana nih tanggapan Agan dan Sista setelah melihat kejadiannya dan membaca kronologis ceritanya?
Apakah GanSis memiliki pendapat yang berbeda dengan para massa, atau sepakat dengan hukuman tegurannya?
Silakan berikan tanggapan sopan GanSis dengan komentar di bawah ya!

Oke, terima kasih telah singgah, dan sampai jumpa di thread ane yang lain