Ibu tiri terkenal kejam. Semua orang mengakui itu. Tapi hanya sedikit yang mau mengakui bahwa sesungguhnya ayah kandung juga ada yang tak kalah kejam dari ibu tiri.

Kekejaman tidak selalu menyakiti fisik. Menyakiti hati juga bisa dinggap kejam. Menelantarkan anak yang menjadi tanggungannya juga bisa dianggap kejam.

Seorang laki-laki setelah menikah dia punya tanggung jawab terhadap anak dan istrinya. Tanggung jawab itu mencakup banyak hal. Diantaranya memberi nafkah keluarga. Istri hanya membantu jika penghasilan suami tidak mencukupi.

Ketika seorang suami cerai dengan istrinya kemudian pergi meninggalkan rumah, maka serta merta dia pun akan meninggalkan anaknya. Saat itulah kekejaman seorang ayah terhadap anak kandungnya dimulai.

Istri yang sudah diceraikan memang bukan lagi menjadi tanggung jawabnya. Tapi anak, sampai kapanpun tetaplah anak. Dia masih menjadi tanggung jawabnya hingga anak tersebut menjadi dewasa dan bisa mandiri.

Kenyataan yang terjadi di sekitar kita kadang bisa membuat kita mengelus dada. Setelah ayah pergi dari rumah, kebanyakan dari mereka tidak lagi memikirkan keadaan anaknya.

Tidak lagi peduli apakah anaknya bisa makan atau tidak. Bisa sekolah atau tidak. Terlebih ketika sudah menikah lagi dan punya anak lagi, anaknya terdahulu benar-benar dia lupakan.

Seorang ibu mempunyai perasaan lebih halus. Seorang ibu tidak akan tega melihat anaknya kelaparan. Dia rela melakukan apapun agar anaknya bisa makan. Dia rela jadi kuli. Dia rela jadi pengemis. Bahkan ada yang rela menjual tubuhnya.

Ini terjadi pada temen gw. Dia ditinggal pergi suaminya. Anaknya dua orang. Satu SD, satunya lagi masih balita. Gw pernah melihatnya mangkal di studio 21. Temen gw yang lain cerita kalau temen gw tersebut bisa diboking. Tentu saja gw kaget.

Temen gw yang lain tersebut kemudian menceritakan kehancuran rumah tangganya. Kekecewaan karena ditinggal suaminya dan kebingungan membiayai anaknya membuatnya mengambil jalan pintas.

Beruntung dia bisa cepat-cepat menyadari jalan sesat yang diambil. Beberapa bulan kemudian gw dengar dia bekerja di Catering sodaranya.

Anak yang masih kecil butuh perlindungan dari seorang ayah. Ketika ayah pergi meninggalkannya, maka sesungguhnya dia telah berbuat kejam terhadap anaknya.

Kejam karena bathin sang anak akan tersiksa dalam waktu yang sangat lama. Rindu-dendam bercampur menjadi satu mewarnai hari-harinya selama bertahun-tahun.

Anehnya, ketika anak yang ditinggalkan sudah besar, sukses, ayah tersebut tiba-tiba saja datang. "Duhai Ayah, selama ini kemana saja?"




Sumber: pengamatan sekitar dan opini pribadi.