RibaoAvatar border
TS
Ribao
Laut China Selatan Panas, Duterte Tantang Beijing di KTT ASEAN

Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam Pidato Kenegaraan ke-empatnya di Kongres Filipina di Quezon City, Metro Manila, Filipina, 22 Juli 2019. (Foto: Reuters/Eloisa Lopez)


Presiden Filipina Rodrigo Duterte sekali lagi menyerukan kemenangan arbitrase negara tersebut melawan China atas Laut China Selatan, dengan mengatakan tidak ada negara (tidak peduli seberapa kuatnya) yang boleh mengabaikan putusan tersebut.

Dalam pidatonya di KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) ke-37 pada Kamis (12/11), Duterte mengatakan, putusan arbitrase tersebut merupakan interpretasi otoritatif dari penerapan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam Hukum Laut atau UNCLOS, lapor The Manila Times.

“Sekarang itu menjadi bagian dari hukum internasional. Dan signifikansinya tidak bisa direduksi atau diabaikan oleh negara mana pun, betapa pun besar dan kuatnya,” tegasnya.


Para demonstran Filipina memprotes keberadaan kapal-kapal China di Laut China Selatan, di Kedutaan Besar China di Kota Makati, Filipina, pada 9 April 2019. (Foto: Reuters)

September lalu, Duterte mengajukan putusan arbitrase terhadap China dalam pidatonya di hadapan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dengan mengatakan Filipina akan menolak upaya untuk merusak putusan tersebut, yang membatalkan klaim maritim China yang luas di Laut China Selatan.



Duterte mengatakan, perselisihan terkait Laut China Selatan harus diselesaikan secara damai dan sesuai dengan hukum internasional.

“Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, masalah Laut China Selatan adalah tantangan strategis ASEAN. Bagaimana kita menangani masalah ini mengungkapkan kekuatan dan kelemahan kita sebagai Komunitas. Kita harus segera bertindak,” tuturnya.

“Posisi Filipina jelas dan tegas. Kami harus menyelesaikan sengketa dengan damai dan sesuai dengan hukum internasional, termasuk UNCLOS,” tambahnya.

Duterte meminta kesimpulan langsung dari Kode Perilaku di Laut China Selatan, yang merupakan seperangkat norma dan aturan regional untuk menghindari konflik di perairan yang disengketakan itu, lapor The Manila Times.



“Filipina bersatu dengan ASEAN dalam mengubah Laut China Selatan menjadi lautan perdamaian dan kemakmuran bagi semua.”

“Kami berkomitmen untuk segera menyelesaikan Kode Perilaku yang substantif dan efektif di Laut China Selatan. Dan kalau boleh saya tambahkan, itu sudah lama sekali dan itu penantian yang lama,” tandas Duterte.

 

[I]Penerjemah: Desi Widiastuti

Editor: Aziza Larasati


Sumber :
https://www.matamatapolitik.com/laut...tt-asean-news/


Saling ngeklaim.
emoticon-Big Grin



Diubah oleh Ribao 14-11-2020 04:07
0
831
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan