getpostAvatar border
TS
getpost
Macron Hina Islam Malah Berdampak Positif, Jumlah Mualaf di Prancis Meroket


KABAR LUMAJANG - Presiden Prancis Emmanuel Macron sempat menjadi sorotan usai membela penerbitan karikatur Nabi Muhamman yang dinilai telah menghina Islam.

Penryataannya tersebut langsung menuai kecama dari seluruh umat Islam di seluruh dunia, termasuk tokoh-tokoh dunia yang menyayangkan sikap Macron.

Bahkan, gerakan boikot produk Prancis pun mencuat di sejumlah negara Islam, sebagai bentuk protes terhadap pernyataan Macron.

Menanggapi kecamaan dunia, Macron mengaku memahami kemarahan yang dirasakan umat Islam.

"Saya memahami perasaan yang timbul ini, saya menghormati mereka," kata Macron seperti dikutip KabarLumajang.com dari Blommberg.

Meski demikian, Macron bersikeras pada pendiriannya untuk membela kebebasan berekspresi.

“Tapi saya ingin Anda memahami peran saya: peran saya adalah menenangkan keadaan seperti yang saya lakukan di sini, dan untuk melindungi hak-hak itu,” imbuhnya.

Namun siapa yang menyangka, jika pernyataan Macron yang memicu kemarahan muslim di seluruh dunia itu justru berdampak positif bagi Islam.

Bagaimana tidak, jumlah mualaf di Prancis terus meroket usai terjadinya kontroversi yang dibuat oleh Macron.

Beberapa laporan menyebutkan jumlah mualaf di Prancis naik dua kali lipat setelah adanya aksi penghinaan yang dilakukan Marcon.

Dikutip dari laman About Islam, Minggu, 8 November 2020, Bangunan masjid Sahaba di jantung pinggiran kota kelas menengah Creteil di Paris, dikenal sebagai masjid para mualaf.


Sekitar 150 acara pengucapan syahadat dilakukan setiap tahun di masjid Sahaba.

Menurut video Muslim Converts Stories, jumlah orang Prancis yang masuk Islam setiap tahun meningkat secara signifikan.

Laporan lain oleh harian La Croix pada 25 Agustus, mengutip survei yang dilakukan oleh Pierre Schmidt tentang mualaf di Prancis, menyatakan selalu ada warga yang memeluk Islam.

"Mungkin ada sekitar 10 mualaf setiap hari,” ujarnya.

Itu berarti ada sekitar 3.600 orang mualaf setiap tahun.

Demikian seperti diberitakan Ringtimes Bali dalam artikelnya berjudul "Masya Allah, Jumlah Mualaf di Prancis Meningkat Dua Kali Lipat Usai Macron Hina IslamEm".

Banyak ahli mencatat pengaruh para mualaf, terutama dari pemain sepak bola.

Adalah Nicolas Anelka, yang bermain untuk tim nasional Prancis dan orang tuanya berasal dari Martinik, mengubah namanya menjadi Abdul-Salam Bilal Anelka ketika dia masuk Islam pada 2004.

Baca Juga: Merapi Diprediksi Akan Mengalami Erupsi Eksplosif, Sudah Terjadi 33 Gempa dan 45 Guguran

Lembaga riset asal Amerika Serikat (AS) Pew Research Center (PRC) memprediksi, Islam akan menjadi agama terbesar di dunia pada 2075.

Hal ini terjadi seiring dengan terus bertambahnya pemeluk muslim dan juga peningkatan kelahiran di keluarga Muslim.


https://kabarlumajang.pikiran-rakyat...meroket?page=3


alhamdulillah,
insya allah akan semakin banyak presiden2 diseluruh dunia,
yg tidak ragu2 lagi untuk selalu menghina islam dan menistakan nabi muhammad saw,
agar jumlah mualaf meroket emoticon-thumbsup


Diubah oleh getpost 13-11-2020 00:54
bajier
nguikghur
jokopengkor
jokopengkor dan 3 lainnya memberi reputasi
2
1.6K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan