Donald Trump dan Joe Biden sedang menantikan hasil dari Pilpres AS. Keduanya merupakan tokoh lawas di pemerintahan AS. Donald Trump adalah capres petahana, sedangkan Joe Biden pernah menjadi wapres jaman pemerintahan presiden Obama. Namun belum rampung proses penghitungan suara, Donald Trump telah mengklaim kemenangannya. Bahkan sejumlah aksi pendukungnya turut meminta penghitungan suara dihentikan. Trump juga akan ke MA untuk menghentikan penghitungan surat suara via pos yang masih belum selesai.

Peristiwa ini pun digambarkan mirip situasi Pilpres Indonesia pada 2019 lalu. Saat Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto menantikan hasil suara pemilihan. Saat itu Prabowo dan pendukungnya menuding ada kecurangan dalam pilpres dan melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.
Gambaran soal Pilpres AS ini mulanya disampaikan oleh Kepala Biro Washington untuk ABC Australia, David Lipson. Dia menyebut bahwa nuansa pilpres AS seperti situasi politik di Indonesia. "Merasa seperti politik Indonesia sekarang ," tulis David Lipson lewat akun Twitternya, Rabu (4/11/2020).
Selain itu ada Direktur Proyek Asia Tenggara lembaga thinktank asal Australia, Lowy Institute Aaron Connelly. "Tapi Biden tidak akan menyentuh rekor suara terbanyak dalam pemilihan presiden sedunia, yang diraih oleh Presiden Jokowi di Indonesia tahun lalu: 85.607.362," kata Connelly. Ia membandingkan pilpres AS dengan situasi pilpres di Indonesia.