Single Parent Bukan Hal yang Harus Disesali



Menjadi orangtua adalah anugerah terindah bagi semua orang. Dikaruniai anak yang lucu dan pintar. Melihat perkembangannya detik demi detik menjadi penyejuk mata yang tiada duanya. Namun apa yang terjadi dalam kehidupan kadang tidak sejalan dengan yang kita harapkan. Kebahagiaan yang sempurna harus kandas dengan badai perceraian atau pasangan meninggal.

Menjadi single parent atau orangtua tunggal bukanlah hal mudah bagi seorang wanita, apalagi sebelumnya selalu ada teman yakni suami. Selain harus berusaha menjadi ayah dan ibu sekaligus bagi buah hati. Seorang single parent harus tahan terhadap cibiran dan gunjingan.

Masalah utama yang dihadapi tentunya ekonomi dan psikologis. Belum lagi dari segi tugas mendidik yang harus dipikul sendirian. Selain bagi dirinya masalah lain muncul pada psikologis anak. Terutama anak dengan korban perceraian yang penuh konflik. Tak sedikit yang mengalami frustrasi dan depresi menjadi orangtua tunggal. Namun tak sedikit pula yang sukses.

Stereotip yang negatif memang sering dilayangkan kepada janda punya anak. Padahal belum tentu perceraian itu adalah kesalahan dari pihak si istri. Bahkan secara faktual lebih banyak perceraian yang terjadi karena suami tergoda perempuan lain. Namun, status single parent ini memang membuat para wanita lebih sering merasa kurang percaya diri atau minder.

Kali ini ane akan membahas tentang tips bagi para single parent untuk mengusir rasa minder.

1. Perkuat keimanan

Selalu kita ingat. Jika tak ada secuil masalah pun yang akan kita hadapi, kecuali Tuhan sudah tahu seberapa mampu kita menghadapinya. Maka berserah diri dan meningkatkan kualitas ibadah akan menjadi sumber kekuatan pada jiwa yang sedang terguncang.

2. Kesiapan Diri sebagai antisipasi

Peristiwa perceraian atau ditinggal mati oleh pasangan bisa terjadi pada siapapun tanpa pandang bulu. Persiapan mental harus dihadapi seorang istri jika suatu saat menjadi orangtua tunggal memang perlu. Dari segi ekonomi istri harus bisa memanage keuangan agar masa depan anak tidak terganggu. Serta mempersiapkan diri dengan bekal keterampilan dan pendidikan yang mumpuni.

3. Berani menghadapi kenyataan hidup

Kemampuan memanage emosi dan melatih kesabaran adalah hal utama yang wajib dimiliki. Kita tidak bisa hanya meratapi atau bahkan menyalahkan takdir. Namun, justru move on dan mengingat kembali jika ada anak yang menjadi tumpuan harapan akan lebih membuat seseorang menjadi lebih tenang dan ikhlas.

4. Mengendalikan diri

Pengendalian diri di sini adalah kemampuan seseorang untuk menahan godaan dan ujian. Sehingga tidak jatuh ke jalan yang salah. Hanya wanita yang konsisten menghadapi masalah ketimbang berlari dan melampiaskan ke dalam bentuk penyesalan dan hura Hura.

5. Mengembangkan keterampilan yang dimiliki

Siapapun di dunia ini pasti memilki keterampilan. Baik yang dipelajari atau hanya sekedar otodidak. Dari segi ekonomi wanita harus memiliki keahlian sebagai penunjang kehidupan nya pribadi.

Kemudian kemampuan berkomunikasi secara sosial pun akan lebih membantu seseorang untuk tahan dalam kondisi tersulit sekalipun.

Jangan malu untuk aktif bergaul dalam acara-cara sosial. Atau organisasi sosial masyarakat lainnya. Semakin kita memanfaatkan keterampilan untuk orang lain maka manfaat lain pun akan datang dan menjadikan diri Anda lebih tegar menjalani kehidupan.

Jangan berlarut-larut menyesali nasib. Karena nasib seseorang akan berubah hanya jika dirinya yang mengubah sendiri. Ada anak yang butuh perhatian dan kasih sayang serta pendidikan dan menunggu senyumanku setiap saat.

Sampai jumpa di thread selanjutnya Gansis. Jangan lupa komen dan cendolnya🥰.

Sumber: Opini pribadi
Referensi: Buku Psikologi Keluarga karya Prof. Dr. H. Muhamad Surya
Gambar