perojolan13Avatar border
TS
perojolan13
Kemenkes: Tiga Vaksin yang Dibeli Pemerintah Selesai Uji Klinis Fase Tiga


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto mengatakan, tiga vaksin yang dibeli pemerintah dari China telah selesai diuji klinis fase ketiga.

Ketiga vaksin itu yakni Sinovac, Sinopharm dan Cansino.

Menurut Yuri, Kemenkes bersama Kementerian BUMN, Kemenkomarives, BPOM, Kemenag, MUI dan PT Bio Farma telah menemui ketiga produsen vaksin itu.

"Tim sudah bertemu produsen-produsen vaksin yang sudah selesaikan uji klinis tahap ketiga dan bahkan vaksin ini telah digunakan di negara asalnya," ujar Yuri dalam jumpa pers daring yang ditayangkan Kompas TV, Senin (19/10/2020).

Baca juga: Warga DKI yang Tolak Swab Test dan Vaksin Covid-19 Didenda Maksimal Rp 5 Juta

"Tujuannya sama, yakni ingin memperoleh vaksin yang digunakan secara aman untuk penduduk kita. Aman dalam hal perspekstif manfaat terhadap pencegahan agar menjadi sakit akibat Covid-19," lanjutnya.

Selain itu, juga dipastikan ketiga vaksin aman dari sisi kehalalannya.

Yuri lantas menjelaskan rincian ketiga jenis vaksin yang dimaksud.

Pertama, vaksin yang diproduksi oleh Sinovac.

"Sinovac ini perusahaan vaksin di China yang sudah menyelesaikan uji klinis fase tiga di beberapa tempat. Di Brazil sudah selesai, di China juga sudah selesai," ungkap Yuri.

Baca juga: 1.620 Relawan Sudah Disuntik Calon Vaksin Covid-19

"Di Indonesia, (uji klinis) akan berakhir Desember ini yang kita ketahui dilakukan di Bandung oleh PT Bio Farma dan Universitas Padjajaran," lanjut dia.

Yuri menyebut, komunikasi dengan Sinovac dilakukan lebih awal karena ternyata vaksin itu telah digunakan di sana.

Selain itu, dasar penggunaan vaksin Sinovac telah mendapatkan persetujuan dari otoritas kesehatan di China.

Saat ini, BPOM sedang berada di China untuk melakukan sharing data uji klinis fase tiga dengan Sinovac dan terkait penggunaannya di China di Brazil dan beberapa tempat lain.

Menurut Yuri, Sinovac sendiri telah berkomitmen menyediakan 1,5 juta vaksin untuk Indonesia pada November.

Baca juga: Kemenkes Pastikan Vaksin Covid-19 untuk 9,1 Juta Orang Tersedia pada 2020

Jumlah yang sama juga akan disediakan Sinovac pada Desember.

"Kalau kita lihat karakteristik Sinovac, maka pembeliannya adalah dual dose. Jadi satu orang disuntik dua kali," tutur Yuri.

"Yakni Vaksin dasar, lalu 14 hari kemudian booster (penguat). Maka angka dua kali 1,5 juta ini bisa digunakan oleh 1,5 juta orang," lanjut dia.

Kedua, tim dari pemerintah pun telah bertemu dengan produsen vaksin Sinopharm.

Yuri menyebut, Sinopharm ini merupakan BUMN-nya China.

Baca juga: Presiden Jokowi: Harga Vaksin Covid-19 Tak Harus Disampaikan ke Publik

Vaksin Sinopharm juga sudah selesai uji klinis tahap ketiga di beberapa negara, yakni China, Uni Emirat Arab dan Turki.

"Di China, Sinopharm ini digunakan untuk tenaga kesehatan yang ada di sana. Dan sudah keluar izin dari lembaga yang sama yang kita sebut BPOM-nya China sana," jelas Yuri.

"Kemudian kita juga mendapatkan informasi, bahwa Sinopharm pun sudah diberikan izin oleh otoritas kesehatan di UEA dan mereka mengatakan sudah melakukan uji terhadap kehalalannya," lanjut dia.

Sama halnya dengan Sinovac, saat ini tim dari Kemenag, BPOM dan MUI sedang berada di China untuk mempelajari data sharing dan kehalalan vaksin Sinopharm.

Yuri menyebut, Sinopharm juga merupakan tipe vaksin dual dose.

Baca juga: Sri Mulyani Curhat Soal Kendala Distribusi Vaksin Covid-19

Perusahaan vaksin itu telah berkomitmen mengirimkan 15 juta dosis vaksin Sinopharm untuk Indonesia pada Desember mendatang.

"Artinya kalau dia penyuntikannya dua kali, maka bisa digunakan buat 7,5 juta orang," kata Yuri.

Ketiga, pemerintah Indonesia juga menggelar pertemuan dengan produsen vaksin Cansino.

Vaksin ini telah selesai uji klinis tahap ketiga di China, Kanada, Arab Saudi dan beberapa negara lain.

Yuri mengungkapkan, selain telah mendapatkan izin dari pemerintah China, vaksin Cansino pun sudah disuntikkan kepada tentara di sana.

Baca juga: Bio Farma Sebut Bisa Produksi Vaksin Covid-19 16 sampai 17 Juta Dosis per Bulan

Berbeda dengan Sinovac dan Sinopharm, vaksin Cansino merupakan jenis vaksin single dose atau hanya perlu satu kali penyuntikan.

"Karena platformnya beda dengan Sinovac dan Sinopharm yang menggunakan virus yang tidak diaktifkan. Sementara itu Cansino menggunakan platform lain sehingga single dose," ungkap Yuri.

"Kesanggupannya produsen Cansino adalah sediakan 100.000 ribu dosis vaksin," lanjut dia.

Apabila ketiga jenis vaksin dari tiga produsen itu ditotal, kata dia, Indonesia telah dipastikan mendapat persediaan vaksin untuk 9,1 juta orang pada 2020.


link

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto mengatakan, tiga vaksin yang dibeli pemerintah dari China telah selesai diuji klinis fase ketiga.

Ketiga vaksin itu yakni Sinovac, Sinopharm dan Cansino.
samsol...
nomorelies
nomorelies dan samsol... memberi reputasi
2
675
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan