Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kelayan00Avatar border
TS
kelayan00
Politikus (Poli - Tikus) Pas Banget Sama Makna Yang Tersembunyi Dibaliknya

Orang yang terjun di dunia politik biasa disebut dengan Politisi. Politisi juga dikenal dengan sebutan Politikus. Sebutan yang terdengar keren. Ya, sekilas memang keren dan membanggakan. Tapi jika ditelisik labih jauh makna yang terkandung di dalamnya mungkin politisi akan malu jika disebut politikus.

Politikus bisa dipisah menjadi dua kata, Poli dan Tikus. Poli artinya banyak. Tikus adalah nama binatang. Politikus jika digabung kurang lebih punya makna sekelompok tikus. Gw jadi berpikir, apakah ini makna sesungguhnya, ataukah kebetulan, ataukah hanya plesetan yang diartikan oleh mereka yang muak dengan tingkah laku para politisi?
Quote:

Gw lebih condong ke makna plesetan. Mereka yang memplesetkan makna politikus menjadi poli - tikus memang bukan tanpa alasan. Mereka menyaksikan tingkah laku para politisi yang setiap waktu juga bisa kita saksikan.

Kita bisa lihat misalnya ketika rapat Paripurna di gedung DPR RI. Gedung milik rakyat. Mereka para wakil rakyat yang ngakunya terhormat malah tidak menampilkan prilaku terhormatnya. Kadang mereka teriak. Kadang menggebrak meja. Kadang rusuh tak terkendali. Menyaksikan itu para plesetan berkomentar, "Yah wajar, mereka hanyalah Poli - Tikus."

Atau ketika ada debat terbuka yang disiarkan live di tv. Beda politik, beda kepentingan saling berhadapan. Pada puncak debat, pasti mereka juga berteriak, bicara sendiri-sendiri tanpa henti. Yang mendengarkan bingung, mereka ngomong apa? Para plesetan kembali berkomentar, "Yah wajar, mereka hanyalah Poli - Tikus."

Kita juga bisa liat ketika munas pemilihan ketua umum suatu partai. Semua politisi partai tersebut berkumpul. Entah asal mulanya seperti apa, yang jelas munas tersebut rusuh. Ada yang baku hantam. Kursi melayang berubah menjadi piring terbang. Hal ini sering kita saksikan. Heran, padahal mereka satu partai. Bagaimana jika beda partai? Para plseten pun menjadi maklum, " Yah wajar, mereka hanyalah Poli - Tikus."
Quote:

Kita juga bisa liat yang ditangkap KPK, divonis lalu mendekam di penjara. Dari kepala daerah hingga anggota dewan. Mereka juga adalah politisi. Rakyat marah. Tapi para plesetan santai saja, "Yah wajar, mereka hanyalah Poli - Tikus."

Berkaca dari semua itu sepertinya tidak salah jika para plesetan menganggap politisi tak ubahnya seperti poli - tikus, atau sekelompok tikus-tikus.

Para politisi, jika tidak ingin disebut sebagai sekelompok tikus-tikus sebaiknya perbaiki sikap. Beri contoh kepada politisi muda yang kelak duduk di Senayan. Buat mereka agar kelak menjadi politikus yang benar-benar membela kepentingan rakyat. Bukan poli - tikus, atau sekumpulan tikus-tikus yang saling baku hantam sesama politisi. Atau sekelompok tikus yang selalu menggerogoti uang rakyat.



Salam damai. Bukan salam tikus.


Sumber: Pengatan dan opini pribadi.
abdulqadirz
orgbekasi67
nohopemiracle
nohopemiracle dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan