pacific.frontAvatar border
TS
pacific.front
Airbus A400M Atlas Untuk Skuadron Angkut Strategis TNI-AU


Halo semua! Kembali lagi di Pacific Front! Channel YouTube yang membahas topik-topik militer, terutama untuk kebutuhan TNI.

Sebelumnya kita sudah membahas Cobra 8x8 dan Harimau Medium Tank. Tidak lengkap rasanya kalau kita tidak membahas alat angkutnya. Lebih spesifik lagi alat angkut lintas udara.

Kali ini kita akan membahas tentang kemampuan angkut strategis TNI-AU, dan mengapa Airbus A400M adalah pesawat yang tepat untuk TNI-AU.

Seperti biasa jangan lupa untuk kasih cendolnya yaa gan!

Kemampuan Angkut Strategis / Strategic Airlift Capability (SAC)
Apa itu Kemampuan Angkut Strategis? Menurut NATO, adalah kemampuan untuk mengangkut personel dan peralatan melalui udara, untuk jarak jauh.

Apakah memiliki kemampuan angkut strategis itu penting? Tentu saja. Sebagai contoh anggaplah Cobra 8x8 dan Harimau MT sudah beroperasi, dan TNI akan melakukan LATGAB di Kalimantan, alat transportasi apa yang lebih cepat? Angkut melalui jalur udara, atau menggunakan LST? Waktu yang dibutuhkan dan personel yang terlibat akan lebih banyak bila kita memilih opsi yang kedua.

Atau saat ada bencana alam dan kita harus mengirimkan bantuan kemanusiaan sesegera mungkin. Mana yang lebih efisien? Menggunakan satu pesawat kargo yang besar, atau dipisah-pisah ke beberapa pesawat kargo yang lebih kecil dan melakukan beberapa sorti penerbangan?

C-130
Kita tau semua kalau pesawat angkut terbesar yang dimiliki TNI-AU adalah C-130 Hercules. Pesawat ini sudah menjadi tulang punggung TNI-AU dan Indonesia sejak akhir tahun 50an. Performanya sudah tidak diragukan lagi untuk mendukung tugas militer sampai misi kemanusiaan. Tapi pesawat ini mempunyai keterbatasan akan apa yang bisa diangkutnya.

Bila kita melihat sejenak spesifikasinya, C-130J Hercules mempunyai panjang 34.37 m, tinggi 11.83 m, dan rentang sayap 40.38 m. Dan dapat mengangkut kargo seberat 18,748 kg. Kecepatan maksimalnya 660 km/h, dan jarak operasionalnya 2,450 nm atau 4,537 km.

Internal kargo dari C-130J memiliki panjang 16.76 m, lebar 3.04 m, dan tinggi 2.74 m. Dapat mengangkut sampai 64 penerjun, 92 prajurit, 6 pallet militer, tiga Humvee, atau satu M113 APC. Sangat memuaskan bukan? Tentu saja! Tapi tidak cukup sampai disitu saja.

Tantangan Masa Depan
Saat ini TNI sedang melakukan modernisasi untuk mencapai target MEF di tahun 2024. Beberapa program untuk mencapai target tersebut diantaranya adalah Cobra 8x8 dan Harimau MT. Kedua alutsista ini berbobot sekitar 22 dan 35 ton. Nanti saat kedua kendaraan ini sudah masuk fase operasional, kita membutuhkan platform yang dapat mengangkut kedua kendaraan ini.

Sampai saat ini, satu-satunya cara untuk mengangkut ranpur berat TNI lintas pulau adalah dengan menggunakan LPD dan LST. Kalau saja kita memiliki cara untuk mengangkut alutsista TNI dengan metode yang lain dan lebih cepat, akan sangat meningkatkan mobilitas dan fleksibilitas logistik TNI itu sendiri.

Untuk dapat menjawab tantangan TNI di masa yang akan datang dan dengan anggaran yang terbatas, TNI-AU harus dapat memilih pesawat angkut strategis yang dapat menjawab tantangan tersebut dengan harga yang relatif terjangkau. Menurut saya Airbus A400M adalah pilihan yang paling tepat.

A400M
A400M memiliki kemampuan angkut taktis yang dapat beroperasi di garis depan atau di landasan yang terbatas dan tidak dipersiapkan sebelumnya. Tapi bisa juga mengangkut peralatan berat TNI seperti ranpur Cobra dan Harimau. Ditambah lagi, pesawat ini bisa menjadi pesawat tanker juga.

A400M memiliki panjang 45.1 m, rentang sayap 42.4 m, dan tinggi 14.7 m. Dapat mengangkut kargo seberat 37,000 kg. Kecepatan maksimalnya 802 km/h, dan jarak operasionalnya 3,300 km dengan muatan penuh, atau 6,300 km dengan muatan 20,000 kg.

Internal kargo dari A400M memiliki panjang 17.7 m, lebar 4 m, dan tinggi 4 m. Dapat mengangkut 116 prajurit, ranpur berat sekelas Boxers, NH 90 atau Chinook, truk logistik, dan masih banyak lagi.

Ada sebuah kutipan analisis tentang A400M dari Gareth Jennings, Aviation Desk Editor dari Janes. Dia mengatakan:

“ Dulu Airbus mengidentifikasi akan kebutuhan angkut peralatan militer yang semakin berat yang tidak dapat diangkut menggunakan C-130, dan juga dapat mengangkut muatan yang lebih kecil yang tidak ekonomis untuk diangkut menggunakan C-17. Meskipun A400M hanya dapat mengangkut setengah dari apa yang dapat diangkut C-17, ukuran internal kargo pesawat angkut Eropa ini dapat mengangkut 90% peralatan militer yang ada saat ini. Dimana 10% sisanya adalah MBT. “

Video lengkapnya dapat dilihat di sini.

Inilah apa yang ingin saya utarakan di artikel kali ini. A400M dapat mengangkut hampir seluruh peralatan TNI kemanapun. Mulai dari mendukung operasi militer, misi kemanusiaan, jembatan udara, tanpa kesulitan.

Saya berharap setelah A400M beberapa kali bertandang ke Jakarta, akhirnya bisa dibeli oleh Kementerian pertahanan.

Bagaimana menurut agan?
Setujukah kalau A400M memperkuat skuadron angkut strategis TNI-AU?
Kalau iya, berapa banyak kira-kira jumlah ideal yang harus dimiliki TNI-AU?
Tulis pendapat agan di kolom komentar yaa!

Dan jangan lupa cendolnya, Gan!


Lihat video:




Artikel lainnya dapat dilihat di bawah ini:
Pacific Front Kaskus
0
1.5K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan