Indonesia merupakan negara yang menduduki peringkat pertama sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Menurut data BPS tahun 2019, jumlah pulau di Indonesia tercatat berjumlah 16.056 pulau.
Selain itu, menurut situs resmi WorldAtlas.com, Indonesia juga memperoleh peringkat kedua sebagai negara dengan garis pantai terpanjang di dunia setelah negara Kanada.
Sehingga, tidak perlu diragukan lagi apabila sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari lautan. Bahkan, 84 persen wilayah negara Indonesia terdiri dari lautan (SUMBER 1). Enam belas persen sisanya merupakan wilayah daratan.
Ngomong-ngomong soal laut nih, tahukah kalian, bahwa ada beberapa racun dari laut yang berbahaya dan dapat menyebabkan kita mengalami keracunan apabila kita mengonsumsinya? (SUMBER 2)
Hmmm.... kedengarannya menakutkan ya .
Oke oke, nggak usah banyak omong lagi .
Langsung saja kita ke topik pembahasannya .
Berikut adalah 3 racun paling berbahaya yang banyak terdapat pada makanan laut:
Saxitoxin merupakan racun berbahaya yang dapat menyebabkan keracunan kerang paralitik (keracunan kerang yang disertai kelumpuhan). Racun saxitoxin diproduksi oleh ganggang laut jenis dinoflagellatae. Racun yang diproduksi oleh ganggang tersebut akan terakumulasi di dalam tubuh beberapa spesies kerang-kerangan, seperti kerang hijau, remis dan scallop.
Keracunan kerang paralitik memang tidak biasa, namun telah terjadi di berbagai belahan dunia. Keracunan ini terjadi setelah mengonsumsi kerang yang mengandung saxitoxin. Setelah memakan kerang yang mengandung racun tersebut, racun saxitoxin akan mengacaukan sistem saraf. Hal ini dapat menyebabkan gejala mati rasa di bagian mulut, lidah dan badan yang disebabkan karena gangguan sistem saraf.
Pada kasus keracunan saxitoxin yang paling serius, dapat terjadi kelumpuhan otot dan henti napas yang dapat mengakibatkan kematian.
Tetrodotoxin adalah sejenis neurotoksin yang sangat berbahaya. Racun ini banyak terdapat di dalam tubuh ikan buntal (ikan fugu).
Tetrodotoxin merupakan racun yang mengganggu kinerja serabut-serabut saraf, terutama pada bagian lidah dan bibir, sehingga dapat menimbulkan gejala berupa pusing dan muntah-muntah, yang disertai dengan mati rasa (kebas) dan sensasi seperti ditusuk-tusuk jarum pada tubuh. Gejala keracunan tetrodotoxin yang lainnya, antara lain kesemutan, denyut nadi sangat cepat, penurunan tekanan darah dan kelumpuhan otot.
Tetrodotoxin dapat melumpuhkan otot diafragma dan mengacaukan kerja sistem pernafasan. Seseorang yang keracunan ikan buntal biasanya masih mampu untuk bertahan hidup, walaupun kemungkinan dapat mengalami koma selama beberapa hari.
Penelitian menunjukkan bahwa tetrodotoxin dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk mengatasi nyeri karena kanker. Penelitian lanjutan mengenai tetrodotoxin juga menunjukkan bahwa racun tersebut kemungkinan dapat meredakan rasa nyeri pada penderita kanker dan menghilangkan gejala kecanduan morfin (SUMBER 3).
Brevetoxin merupakan racun berbahaya yang dapat menyebabkan keracunan kerang neurotoksik. Brevetoxin dihasilkan oleh ganggang laut jenis dinoflagellate.
Konsumsi kerang-kerangan yang terkontaminasi oleh brevetoxin dapat mengakibatkan gangguan pada sistem pencernaan dan sistem saraf.
Gejala keracunan brevetoxin yang timbul pada sistem pencernaan, antara lain nyeri perut, muntah dan diare. Sedangkan gejala yang timbul pada sistem persarafan, antara lain sensasi geli di mulut, tangan dan kaki, kekacauan koordinasi, pembalikan sensasi suhu panas dan dingin, serta vertigo.
Quote:
Pesan dari gue:
Menyukai makanan yang berasal dari laut (seafood) memang merupakan bukti nyata kalau Anda mencintai negara Indonesia, tetapi Anda harus berhati-hati pada saat Anda mengonsumsi makanan laut. Jangan sampai nyawa Anda harus melayang sia-sia hanya karena racun yang terdapat pada makanan laut.
Cukup sekian tulisan dari gue .
Apabila ada salah kata atau ada kata-kata gue yang kurang berkenan, gue mohon maaf .